Berjalan Bersama Yesus (KEKUATIRAN)Sampel

Badai

Akhir-akhir ini negara kita terkena dampak cuaca ekstrem atau badai. Sebenarnya, Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa bukanlah wilayah yang dilalui badai tropis. Namun, ada tiga samudera: Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik, yang menjadi pusat badai dunia. Ketiga pusat itu ada di dekat Indonesia. Itulah sebabnya banyak terjadi badai di dekat kepulauan nusantara yang juga berdampak pada kehidupan masyarakat kita.

Ketika para murid ada bersama Yesus dalam sebuah perahu untuk menyeberangi Danau Galilea pada waktu malam. Tiba-tiba, datanglah badai. Saat itu, Yesus sedang tidur di dalam perahu. Para murid yang sangat ketakutan menghadapi badai membangunkan Yesus. Yesus pun bangun dan menghardik badai itu dan laut pun kembali tenang.

Bagian “dan angin dan air itu pun reda dan danau itu menjadi teduh” sering dianggap bagian klimaks dari kisah ini. Bagian ini memberikan jawaban dan jaminan bahwa Yesus sanggup meredakan badai yang terjadi dalam kehidupan kita. Kesimpulan praktis itu memang tidak salah. Yesus sanggup meredakan badai!

Namun, ada hal menarik yang juga terjadi saat badai itu. Alkitab mencatat bahwa “Yesus tertidur” (Luk. 8:23). Inilah yang terkadang kita juga alami. Kita menghadapi masalah dan kita merasa bahwa Dia sedang tidur—Dia tidak bertindak apa pun untuk meredakan badai hidup kita. Ini sebenarnya juga penghiburan bagi kita. Kehadiran-Nya cukup bagi kita. Entah Dia meredakan badai atau tidak, kita bisa tetap yakin bahwa karena Dia ada bersama kita, badai apa pun tidak akan bisa menenggelamkan kita! Luar biasa!

Indonesia bisa terhindar dari badai, tetapi tetap terkena dampak cuaca ekstrem itu. Namun, badai kehidupan tidak akan terelakkan dari hidup kita. Pastikanlah bahwa ada Yesus bersama Anda.

Refleksi:

1. Bagaimana reaksi Anda dalam menghadapi badai kehidupan?
2. Apakah yang menjadi keyakinan Anda saat Anda berada dalam badai?

Praktek: Apapun yang Tuhan Yesus lakukan, baik meredakan badai maupun tertidur, Dia tetaplah Tuhan yang berkuasa atas hidup kita. Percayalah!