Semangat Kudus: Hidup yang Bekerja Keras dan Beristirahat CukupSampel

Holy Hustle: Embrace A Work-Hard, Rest-Well Life

HARI KE 7 DARI 10

Kami duduk di kursi-kursi lipat di tempat olah raga gereja kami pada suatu Minggu pagi, memilih menghadiri kebaktian yang lebih kontemporer dibanding kebaktian biasa di gereja. Dengan lima pilihan kebaktian Minggu pagi, gereja kami menemukan cara pelayanan yang baik dalam hal ruangan, sumber daya, dan komunitas dengan memberi pilihan untuk mengundang setiap orang sambil tetap mempertahankan khotbah yang tetap kuat dan alkitabiah lewat pelayanan mereka. Anda bisa memilih berada di gym bersama pengkhotbah yang mengenakan jins, tetapi Anda akan tetap mendengar injil disampaikan sama jelasnya dengan di gereja bersama pendeta yang berpakaian formal dan berdasi.

Minggu lalu suami saya dan saya mendengarkan pesan yang dahsyat tentang kemurahan hati. Pada akhir kebaktian kami diminta menceritakan apa yang akan kami lakukan jika kami mendapatkan uang $100–sebagai milik kita untuk dibelanjakan sesuka hati. Apa yang paling dibutuhkan keluarga kami saat itu? Bagaimana uang $100 itu mengubah keberadaan kami? Para pendengar membagikan beberapa pendapat–perbaikan rumah, baju baru untuk sekolah, makan bersama kerabat jauh. Di ujung ruangan seorang wanita berbicara sambil berlinangan air mata. Dia akan menggunakan uang itu untuk membawa anak-anaknya menginap semalam di hotel yang ada kolam renangnya supaya mereka bisa tertawa dan bermain dan melupakan sejenak, meski hanya beberapa jam, dari perlakuan kejam dan ketakutan malam sebelumnya. Itu sangat jujur, mengagetkan dan mengharukan.

Pendeta memanggilnya ke depan, memberikan uang $100 dari dompetnya. Tanpa syarat. “Kalian tidak tahu. Kalian tidak tahu,” isaknya. Para jemaat yang duduk di dekatnya bangkit dan mengelilinginya, sebuah tembok doa dan dukungan mengelilinginya saat dia menangis. Ini tidak direncanakan dan tidak terduga, tetapi ini tantangan yang dahsyat.

Maukah Anda melakukannya? Maukah Anda memakai uang $100 semata-mata untuk memenangkan seseorang dengan hormat dan kasih, dengan memberkati mereka ketika Allah berkata “Berilah”? Entah Anda kebetulan punya uang itu di dompet, atau Anda perlu menabung enam bulan, bisakah kita sepakat untuk menerima tantangan ini? Saat kita melakukan pekerjaan yang Allah berikan kepada kita, marilah kita menjadi pelayan-pelayan yang baik dalam kesempatan yang Dia sediakan dan tunjukkanlah kepada orang lain bahwa semangat kudus berbeda karena kita lebih peduli kepada orang daripada panggung.

Kebaikan hati itu penting.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 6Hari 8

Tentang Rencana ini

Holy Hustle: Embrace A Work-Hard, Rest-Well Life

Seimbang. Itulah yang kita rindukan dalam hidup kita saat kita mendengar teriakan "kerja lebih keras lagi!" di satu telinga, dan bisikan "beristirahatlah lebih banyak" di telinga satunya. Bagaimana jika rencana Allah bagi kita bukan hanya semata-mata salah satu dari keduanya? Masuklah dalam semangat kudus - sebuah gaya hidup bekerja keras dan istirahat cukup dengan cara-cara yang memuliakan Allah.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Crystal Stine dan Harvest House Publishers yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.harvesthousepublishers.com/books/holy-hustle-9780736972963