1 Korintus 4:8-16
1 Korintus 4:8-16 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Memang kalian tidak memerlukan apa-apa lagi! Kalian sudah kaya! Kalian sudah menjadi raja! Dan kami tidak. Alangkah baiknya kalau kalian betul-betul sudah menjadi raja, supaya kami dapat memerintah bersamamu. Karena menurut pendapat saya, kami rasul-rasul, sudah dijadikan oleh Allah sebagai tontonan di depan manusia dan para malaikat. Kami seperti orang-orang hina yang dijatuhi hukuman mati di depan umum dan disorak-soraki oleh dunia. Karena Kristus, kami adalah orang yang bodoh, dan kalian orang Kristen yang pandai! Kami lemah, kalian kuat! Kami dicela, dan kalian disanjung-sanjung! Sampai saat ini kami mengalami kelaparan dan kehausan; pakaian kami tinggal yang di badan saja; orang menyiksa kami; kami tidak punya tempat untuk menetap; kami membanting tulang untuk mencari nafkah. Apabila kami dikutuk, kami membalas dengan berkat; kalau kami dianiaya, kami sabar; kalau orang memburuk-burukkan kami, kami membalas dengan kata-kata yang manis. Kami tidak lebih dari sampah dunia ini; sampai saat ini kami masih dianggap seperti kotoran bumi. Saya menulis ini kepadamu bukanlah untuk membuat kalian menjadi malu, tetapi untuk menasihati kalian seperti anak-anak saya sendiri. Sebab sayalah yang menjadi bapak kalian, walaupun mungkin sebagai orang Kristen, kalian sudah punya sepuluh ribu guru. Di dalam hidupmu sebagai orang-orang yang bersatu dengan Kristus, saya yang menjadi bapak kepadamu, karena saya yang membawa Kabar Baik tentang Kristus kepadamu. Sebab itu saya minta dengan sangat supaya kalian mengikuti contoh saya.
1 Korintus 4:8-16 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Tetapi kalian Jemaat Korintus menganggap diri kalian paling sempurna dan kaya! Kalian sudah merasa seperti raja dan tidak membutuhkan kami lagi. Wah, bagus sekali kalau kalian memang raja! Dengan begitu, kami sebagai utusan yang melayani kalian juga bisa dianggap orang besar! Sebaliknya, menurut saya Allah sudah memberikan tempat paling rendah kepada kami rasul-rasul Kristus. Kami diinjak-injak seperti tawanan perang yang dijatuhi hukuman mati. Kami menjadi tontonan umum, baik di hadapan semua manusia maupun para malaikat. Karena melayani Kristus, kami dianggap orang bodoh, sedangkan kalian masih dianggap orang pandai. Kami selalu dianggap lemah, tetapi kalian merasa kuat. Di mana-mana kami dihina, sedangkan kalian dihormati. Bahkan sampai saat ini, kami sering tidak mendapat makanan, minuman, dan pakaian yang cukup. Kami sering dipukuli dan tidak punya tempat tinggal. Kami bekerja keras dengan tangan sendiri. Kami sering dihina, tetapi kami membalas mereka dengan mendoakan berkat. Ketika kami dianiaya, kami menerimanya dengan sabar. Waktu kami dicaci maki, kami tetap bersikap baik. Sampai saat ini kami masih diperlakukan seperti sampah dunia, sama seperti kotoran yang disingkirkan semua orang. Saya menulis hal-hal itu bukan untuk mempermalukan kalian, tetapi untuk menegur kalian sebagai anak-anak yang saya kasihi! Karena meskipun kalian mempunyai ribuan guru yang bisa mengajarkan tentang Kristus, kalian tidak mempunyai banyak bapak. Hanya sayalah yang menjadi bapak rohani kalian, sebab kalian pertama kali mendengar Kabar Baik tentang Kristus Yesus melalui saya. Oleh karena itu, saya mohon, ikutilah teladan bapakmu ini.
1 Korintus 4:8-16 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Tampaknya Saudara mengira bahwa Saudara sudah mempunyai segala makanan rohani yang Saudara butuhkan. Secara rohani Saudara sudah merasa kenyang dan puas seperti raja di atas singgasana. Seolah-olah Saudara sudah meninggalkan kami jauh di belakang! Betapa baiknya seandainya Saudara benar-benar sudah ada di atas singgasana; karena, apabila saat itu tiba, pasti kami juga akan ada di tempat itu, memerintah bersama dengan Saudara. Kadang-kadang saya merasa bahwa kami, para rasul, ditempatkan Allah pada kedudukan yang paling rendah, seperti tawanan yang menghadapi hukuman mati, dihinakan, dan ditempatkan pada bagian paling belakang dalam pawai kemenangan sebagai tontonan bagi manusia maupun malaikat. Saudara mengatakan bahwa agama telah menjadikan kami tolol. Tentu saja, sebab Saudara orang Kristen yang bijaksana dan berakal sehat. Kami lemah, tetapi Saudara kuat! Saudara dihormati orang, sedangkan kami ditertawakan. Sampai saat ini kami kelaparan dan kehausan. Pada kami tidak cukup pakaian untuk menghangatkan badan. Kami selalu diusir orang dan kami tidak berumah tempat berteduh. Kami mencari nafkah dengan membanting tulang. Kami meminta berkat bagi orang yang menyumpahi kami. Kami bersikap sabar terhadap orang yang menganiaya kami. Kami telah menerima fitnah tanpa membalas. Namun sampai sekarang kami adalah seperti kotoran di bawah kaki atau seperti sampah. Semua ini saya tuliskan bukan dengan maksud mempermalukan, melainkan untuk memperingatkan dan menasihati Saudara sebagai anak-anak yang tercinta. Sebab sekalipun ada seribu orang lain yang mengajar Saudara mengenai Kristus, ingatlah bahwa hanya saya sendirilah yang dapat Saudara anggap sebagai bapa, karena sayalah yang membawa Saudara kepada Kristus pada waktu saya memberitakan Injil kepada Saudara. Oleh karena itu, saya mohon supaya Saudara mengikuti teladan saya dan berbuat seperti saya.
1 Korintus 4:8-16 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Kamu pikir kamu sudah memiliki semua yang kamu butuhkan. Kamu pikir kamu kaya. Kamu pikir kamu telah menjadi raja tanpa kami. Aku berharap kamu sudah menjadi raja sehingga kita dapat bersama-sama memerintah. Tetapi menurutku, Allah telah menempatkan aku dan rasul-rasul lainnya pada tempat terakhir. Kami menjadi seperti tahanan yang dijatuhi hukum mati, diarak-arakan supaya ditonton seluruh dunia, bukan hanya manusia, tetapi malaikat-malaikat juga. Kami bodoh demi Kristus, tetapi kamu pikir kamu begitu bijak dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu pikir kamu begitu kuat. Kamu dihormati, tetapi mereka menghina kami. Bahkan, sampai saat ini pun kami masih lapar dan haus, dan kami tidak punya cukup pakaian yang cukup. Kami sering dipukul dan tidak punya tempat tinggal. Kami bekerja keras dengan tangan kami sendiri untuk makan. Ketika kami dihina, kami minta Allah untuk memberkati mereka. Ketika orang-orang menganiaya kami, kami menerimanya. Ketika kami difitnah, kami berusaha untuk bersahabat. Namun, kami masih terus diperlakukan seperti sampah dunia, rongsokan bagi semua orang. Aku menulis hal-hal ini bukan untuk membuat kamu malu, tetapi untuk menasihati kamu seperti anakku sendiri. Kamu mungkin mempunyai sepuluh ribu guru dalam Kristus, tetapi kamu tidak punya banyak bapa. Melalui Kabar Baik aku menjadi bapamu dalam Yesus Kristus. Jadi, aku mohon kepadamu, contohilah aku.
1 Korintus 4:8-16 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kami pun turut menjadi raja dengan kamu. Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia. Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina. Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara, kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini. Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi. Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu. Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!