Hidup BersukacitaSample

Sukacita dari Kasih Keluarga

Ketika Tuhan menciptakan Adam, Dia juga menciptakan Hawa sehingga Adam tidak sendiri (Kejadian 2:18). Oleh sebab itu, tidak ada yang bisa hidup sendiri tanpa hubungan dengan sesama. Di dalam film “Cast Away”, Tom Hanks memainkan peran sebagai seorang yang bernama Chuck Nolan yang terdampar di sebuah pulau setelah pesawatnya jatuh dan dia berusaha untuk tetap sadar dengan berbicara dengan sebuah bola yang digambarnya mata, mulut, dan hidung. Itu dengan jelas menggambarkan manusia membutuhkan pertemanan. Sama halnya, hubungan kita dengan keluarga kita memberi makna bagi hidup kita. Tanpa keluarga, hidup kita menjadi hampa. Ketika tidak seorang pun yang bisa membantu, keluargalah yang membantu.

Jika Anda melihat orang yang berhasil, mereka memiliki ikatan keluarga yang baik dan mendukung pekerjaan mereka. Seseorang bisa berhasil di dalam pekerjaannya hanya jika ia memiliki keluarga yang baik. Pastor Robert H.Schuller menulis, “Kekristenan adalah kekeluargaan, di mana Kristus mengendalikan perasaan untuk saling memiliki, bersimpati, sehingga dapat manjadi keluarga yang saling memerhatikan.”

Walaupun ditinggalkan saudara-saudaranya, Yusuf tidak pernah lupa leluhurnya. Dia tidak menghina mereka, sebaliknya dia memberkati mereka dan menyatakan bahwa dialah saudara yang mereka jual sebagai budak. Izinnkan kami membagikan pengalaman sebagai orang tua dari seorang anak yang berumur 21 bulan. Kami selalu ingin pulang dan menghabiskan waktu dengan anak kami, sesegera mungkin. Kami sangat bersukacita menghabiskan waktu dengannya. Tidak peduli seberapa beratnya masalah di kantor, ketika kami berlutut untuk memeluknya, semua masalah pergi dan timbullah sukacita di dalam keluarga. Ketika Kristus adalah pusat dari keluarga kami, Dia mengikat kami semua di dalam kasih-Nya (1 Yohanes 4:8). Itu membuat ikatan keluarga kami lebih kuat. Melalui sukacita dari hubungan dengan Kristus, sukacita itu mengalir juga ke dalam keluarga kami dan sukacita itu menjadi terang yang menyinari keluarga kami.

Di dalam pelayanan Yesus Kristus, murid-murid-Nya seperti keluarga-Nya sendiri. Apa pun kebutuhan mereka, Dia akan menolong mereka (Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus). Sama halnya, murid-murid memenuhi kebutuhan Yesus (makan dan tempat istirahat) kemanapun Dia pergi untuk menjalankan kehendak Bapa. Betapa ringannya suatu beban jika ditanggung seluruh anggota keluarga.