Jangan Menyerah! - Bagian 1: IdentitaskuSample
Saya Anak Allah
"Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus." - Galatia 3:26
Kehidupan saya terasa kacau balau, ketika penyakit kanker ini masuk dalam hidup saya. Ketidakpastian menjadi bagian dalam hidup saya dan harus saya hadapi terus-menerus. Iman dan ketakutan selalu bertentangan.
Saya sangat membutuhkan sesuatu untuk dipegang, agar dapat menuntun saya dalam perjalanan ini. Itulah saat dimana saya diingatkan akan Galatia 3:26. Sebagai seorang anak Allah, dalam Kristus, saya mewarisi janji-janji, berkat, kekuatan, dan kuasa-Nya (ayat 29). Bapa Surgawi saya tidak pernah bermaksud merugikan saya, bahkan dengan mengizinkan penyakit kanker ini hadir dalam hidup saya. Jika Dia mengizinkan penyakit kanker ini masuk ke dalam hidup saya, saya percaya Dia juga akan memberikan perlindungan dan penyembuhan yang ilahi bagi saya (Lukas 11:11-13).
Saya ingat hari pertama putri saya masuk ke sekolah dasar. Saya khawatir tidak dapat melindungi dan membantunya saat ia menghadapi masalah di sekolah. Pagi itu, saya mengatakan kepada putri saya bahwa saya tidak akan bisa bersamanya, tetapi Bapanya di surga akan ada di sana untuk dia.
Sebagai seorang ayah, saya akan selalu mencintai kedua putri saya. Tidak ada yang dapat mengubah status mereka. Saya berjanji untuk selalu ada untuk mereka, menghargai setiap momen. Tanpa ragu, saya akan memberikan segalanya untuk masa depan mereka. Apa yang saya miliki adalah milik mereka. Namun, cinta yang saya miliki tidak sebanding dengan kasih dari Bapa Surgawi kepada mereka.
Kanker bukan hukuman atas kesalahan saya, dan bukan pula karena Allah telah berhenti mencintai saya atau melupakan saya. Meskipun saya mungkin tidak mengerti mengapa hal ini terjadi, namun saya tahu bahwa kasih Bapa bagi saya tidak akan pernah berakhir.
Sahabatku, apa pun cobaan yang engkau hadapi saat ini, saya ingin meyakinkanmu: itu bukan karena Allah tidak mencintaimu. Bukan karena Allah telah melupakanmu. Ataupun karena Allah sedang menghukummu atas kesalahanmu.
Ketika pikiranmu berjuang dengan ketakutan, ingatlah: Saya adalah anak Allah. Kemudian, dengarkanlah Bapa Surgawi yang berkata, "Anak kesayanganku, Aku bersamamu." Dia yang menciptakan langit dan bumi adalah Bapa kita yang sempurna.
Sahabatku, engkau dan saya adalah anak-anakNya. Ketahuilah bahwa tidak akan ada yang dapat mengubah identitas kita. Apa lagi yang lebih berharga daripada kasih Bapa kita di surga?
Identitas saya dalam Kristus mengubah seluruh hidup saya.
Scripture
About this Plan
Apakah Anda merasa perjalanan hidup Anda sulit? Apakah Anda merasa seperti berada di dalam terowongan yang gelap dan tidak ada jalan keluar? Apakah Anda merasa kehilangan harapan dan hampir menyerah? Jika Anda sedang menghadapi musim hidup yang sulit saat ini, terutama jika Anda sedang berjuang melawan kanker, renungan 40 hari ini akan membantu Anda berjalan dengan kemenangan bersama Allah.
More