YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2023 dengan pemikiran dari Nicky dan Pippa GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2023 dengan pemikiran dari Nicky dan Pippa Gumbel

DAY 52 OF 365

Berdua Lebih Baik

Saya tidak pernah hebat dalam menggunakan alat peraga. Saya bukan orang yang bersifat praktis. Namun di sisi lain, teman baikku, Nicky Lee (dia bersama dengan istrinya Sila, mengetuai [Bimbingan Pernikahan](https://themarriagecourse.org/try/the-marriage-course) dan bimbingan lain untuk para pasangan dan orang tua), dia sangat praktis dan sering menggunakan alat peraga. Ketika dia berbicara dalam suatu pernikahan, dia beberapa kali menggunakan alat peraga untuk mengilustrasikan sebuah kisah dalam Pengkhotbah 4, penulis berkata, '*Berdua lebih baik daripada sendirian*... Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.’ (Ay.9,12) Seperti gambaran pernikahan, Nicky Lee mengambil dua helai wol warna yang berbeda dan menganyamnya. Jika disatukan, mereka akan lebih kuat dan juga tidak mudah rusak. Kemudian, dia mengambil helai ketiga yang merupakan benang pancing bening. Dengan helai ketiga ini, itu sangat tidak mungkin untuk merusak kedua helai wol yang disatukan sebelumnya. (Saya mencoba untuk menggunakan ilustrasi ini suatu waktu, namun karena suatu alasan yang saya tidak ingat, hal yang buruk terjadi!’) Perumpamaan yang dia buat sangatlah baik, yang diambil dari bacaan Pengkhotbah, persahabatan dan pernikahan adalah hadiah yang luar biasa, libatkan Tuhan di tengah persahabatan atau pernikahan yang akan memberikan benang tak terlihat sebagai wujud kekuatan yang sangat besar. Dalam renungan hari ini, kita melihat bahwa berdua akan lebih kuat daripada sendiri dalam hal pernikahan, misi, dan pelayanan.

Amsal 5:15–23

Pernikahan: dua menjadi satu

Ini adalah suatu gambaran pernikahan sebagai sumber berkat (Ay.18a), kegembiraan (Ay.18b), kasih (Ay.19a), karunia (Ay.19a), kepuasan (Ay.19b) dan cinta (Ay.19c).

Hal ini merupakan gambaran yang indah tentang pernikahan di mana ‘dua orang menjadi satu tubuh’ (Kejadian 2:24). Bagian dari keindahannya terletak pada eksklusifitasnya. Penulis menggunakan gambaran mengenai musim semi, sumur air atau air mancur untuk menggambarkan kenikmatan persatuan seksual. Ini adalah kesenangan yang didasarkan pada eksklusivitas, dan Dia menekankan ini empat kali (Amsal 5:15–18).

Kebesaran rasa cinta secara emosi dan fisik antara suami dan istri ('keintiman yang abadi', Ay.19) dibandingkan dengan 'sensasi murahan' dari ‘perempuan jalang, dan mendekap dada perempuan asing' (Ay.20).

Itulah mengapa penulis sangat menentang perzinahan. Sadarilah, katanya, bahwa Tuhan sedang memperhatikan (Ay.21). Dan jalan yang mengarah pada perzinahan adalah 'jahat', 'tercela', berdosa, bodoh dan mengarah pada kematian (Ay.22-23). Kita melihat contoh ini dalam bagian Perjanjian Baru di mana itu adalah perzinahan Herodes yang menuntunnya untuk membunuh Yohanes Pembaptis (Markus 6:14-29).

Sementara fakta bahwa 'cara kita dalam pandangan penuh Tuhan' (Amsal 5:21) adalah peringatan terhadap perzinahan, itu juga merupakan pengingat kekuatan yang datang dari memiliki 'Tuhan' yang terlibat dalam pernikahan, seperti orang ketiga dari pernikahan. Kasih Tuhan bagi kita adalah contoh terbaik dan prinsip utama tentang bagaimana kita harus mengasihi pasangan kita.

Terima kasih, Tuhan, atas kehadiran pihak ketiga yaitu kehadiran Yesus, membuat makna sebuah pernikahan. Terima kasih bahwa keduanya menjadi lebih baik daripada satu orang saja dan bahwa makna “tiga helai” tidak cepat rusak.

Markus 6:6b–29

Misi: berdua

Pernikahan bukanlah satu-satunya jawaban untuk kesendirian. Meskipun pernikahan adalah berkah yang besar, kita diingatkan di sini bahwa kami tidak perlu menikah untuk mengetahui komunitas atau kelengkapan. Yesus belum menikah dan Dia adalah manusia paling sempurna yang pernah hidup di bumi ini. Dia mencontohkan cara lain untuk sebuah keutuhan.

Yesus berkeliling 'melakukan banyak hal' (untuk membuat sebuah frasa yang digunakan oleh John Wimber). Kemudian Dia mengirim murid-murid-Nya keluar untuk melakukan hal yang sama. Mereka pergi dan berkhotbah, mengusir iblis dan menyembuhkan yang sakit (Ay.12-13).

Sangat penting bahwa Dia mengirim mereka secara berpasangan: ‘berdua’ (Ay.7). Misi semacam ini bisa sangat membosankan jika Anda sendirian. Jauh lebih baik untuk berpasangan.

Pasti sangat menyenangkan dan sangat memuaskan untuk pergi bersama dan memberitakan Injil, mengusir setan dan mengurapi orang sakit dengan minyak dan melihat mereka sembuh sebagai gantinya (ay.13).

'Mereka berkhotbah dengan semangat bahwa kehidupan dapat berubah secara radikal; mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.' (Ay.13–14).

Mereka melakukannya bersama. Bertolak belakang dengan para murid, Yohanes Pembaptis yang miskin berada di penjara sendiri. Kita melihat suatu contoh keberanian moral yang mencolok melaluinya. Dia telah mengatakan kepada Herodes, ‘Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!’ (Ay.18). Dia tidak ragu-ragu untuk mendatangkan murka yang besar dan kuat sesering yang diperlukan.

Herodes suka mendengarkan Yohanes (Ay.20). Dia merasa lebih baik setelah mendengarkan khotbah yang bagus! Tetapi ada satu hal dalam kehidupan Herodes yang dia tolak untuk menyerah: hubungannya yang tidak setia dengan Herodias. Ini membuatnya lemah secara moral, dan itu membuatnya berhenti menikmati hubungan dengan Tuhan.

Herodes, seperti Pilatus dengan Yesus, tidak tertarik untuk memerintahkan kematian Yohanes Pembaptis. Tetapi Herodes mengajukan tawaran yang bodoh dan mendapati dirinya berada dalam posisi di mana dia akan kehilangan martabat jika dia tidak menyetujui dan memerintahkan eksekusi Yohanes Pembaptis.

Sementara Yohanes Pembaptis memiliki pengikut (Yohanes 1:35), ia harus menghadapi penjara dan eksekusi sendirian. Yesus mengirim murid-murid-Nya keluar 'dua demi dua'.

Jago Wynne, penulis buku Working Without Wilting, berbicara tentang penggembalaan dalam pertemuan pertengahan minggu bagi orang-orang yang bekerja di London. Dia mengatakan bahwa mereka yang datang sendiri dari tempat kerja sebagai orang Kristen yang terisolasi umumnya tampak lelah, berjuang dengan tekanan kehidupan kerja.

Di sisi lain, mereka yang telah menemukan rekan Kristen lain dan yang datang ke pelayanan dalam kelompok dua atau lebih hampir secara universal jauh lebih bersemangat dan berseri-seri.

Jago menulis: 'Jika kita adalah orang Kristen yang terisolasi di lingkungan kita sehari-hari, entah itu tempat kerja atau sekolah atau universitas atau rumah, adalah baik untuk berdoa pada Tuhan untuk memberi kita saudara atau saudari yang lain di dalam Kristus. Bahkan kehadiran mereka saja dapat menjadi sumber dorongan untuk terus melayani Tuhan dalam hidup dan dalam misi.'

Seperti yang dikatakan pengarang Pengkhotbah, 'Dua lebih baik daripada satu... Jika salah satu dari mereka jatuh, orang dapat membantu yang lain. Tetapi kasihan barangsiapa yang jatuh dan tidak memiliki siapa-siapa untuk membantu mereka! ... Meskipun seseorang dapat dikuasai, dua dapat membela diri. Tali tiga utas tidak cepat rusak' (Pengkhotbah 4:9–12). Ayat ini sering digunakan untuk menggambarkan pentingnya persahabatan dan persatuan dalam suatu pernikahan - tetapi konteks asli dari ayat ini sebenarnya adalah persahabatan.

Terima kasih, Tuhan, untuk persahabatan yang ada. Terima kasih karena Engkau tidak menciptakan kami sendiri. Terima kasih karena kami pergi keluar, dua demi dua, kami tahu bahwa ada tali ketiga juga. Engkau berkata, 'Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku... *Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman*’ (Matius 28:19-20).

Keluaran 29:1–30:38

Pelayanan: Dua domba

Upacara-upacara rumit yang kita baca dalam renungan ini menekankan perhatian pada Allah yang kudus yang disembah. Itu adalah penampilan luar yang penuh kemuliaan, keindahan dan kekudusan bagi para imam. Dalam Perjanjian Baru, pakaian yang mengarah pada kecantikan dan kekudusan batin berasal dari Roh Allah di dalam hati Anda.

Dalam upacara Perjanjian Lama ini, semuanya harus dikalikan. Itulah mengapa mereka membutuhkan dua ekor domba jantan (29:1,3), dua cincin emas (30:4) dan, yang paling penting adalah dua anak domba (29:38). Jumlah alat dan korban merupakan tanda kebesaran Allah. Mereka menunjukkan ketidakcukupan pengorbanan atau ritual binatang apa pun untuk benar-benar membawa kita kepada Tuhan.

Dua lebih baik daripada satu – tetapi itu tidak cukup.

Penulis Ibrani memberi tahu kita bahwa semua peraturan ini telah dikesampingkan: 'Memang suatu hukum yang dikeluarkan dahulu dibatalkan, kalau hukum itu tidak mempunyai kekuatan dan karena itu tidak berguna,' (Ibrani 7:18). Sebagai ganti dua anak domba, satu domba yang sempurna dikorbankan untuk kita yaitu Yesus. 'Sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.' (Ay.27). Kami tidak lagi perlu lagi untuk mengorbankan sesuatu.

Penebusan diperlukan (Keluaran 29:33,37; 30:10,16) dan membutuhkan 'darah korban penebusan dosa' (30:10).

Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.

Yesus mencurahkan darah-Nya sendiri untuk kita. Paulus menggambarkan kematian-Nya di kayu salib sebagai 'pengorbanan penebusan' (Roma 3:25).

Hanya dengan membawa korban, para imam bisa mendekati altar 'untuk melayani' (Keluaran 30:20). ‘Pelayanan’ berarti melayani Tuhan. Pengorbanan Yesus di salib yang membuat kita layak untuk terlibat dalam pelayanan (pelayanan kepada Allah dan orang lain).

Terima kasih, Yesus, karena Engkau adalah satu-satunya domba yang sempurna yang dikorbankan untuk dosa-dosaku sekali untuk selamanya. Terima kasih karena saya tidak lagi membutuhkan banyak pengorbanan. Terima kasih, sebagaimana nyanyian pujian besar itu, saya ‘ditebus, disembuhkan, dipulihkan, diampuni’.

Pippa Adds

Markus 6:26

‘Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.’

Tidak baik untuk mengucapkan sumpah, tetapi lebih baik daripada melakukan sesuatu yang salah. Herodes seharusnya dipersiapkan untuk dipermalukan di depan tamu-tamu makan malamnya dan melanggar sumpahnya. Apakah Anda pernah tergoda untuk melakukan hal yang salah hanya untuk menyelamatkan harga diri Anda?

References

Jago Wynne, *Working Without Wilting*, (Inter-varsity Press, 2009) Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group. (Henry F. Lyte, *‘Praise, My Soul, the King of Heaven’*, 1834). Bonhoeffer: Cantus Firmus