YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2023 dengan pemikiran dari Nicky dan Pippa GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2023 dengan pemikiran dari Nicky dan Pippa Gumbel

DAY 42 OF 365

Kemerdekaan

Film *Twelve Years a Slave* milik Steve McQueen dibuat berdasarkan pada riwayat hidup Solomon Northup, yang lahir bebas di negara bagian New York, tetapi pada tahun 1841 nasib malang menimpanya, ia diculik di Washington DC, dijual sebagai budak dan terkekang dalam perbudakan selama dua belas tahun di Louisiana. Dia menjelaskan secara panjang lebar tentang kengerian perbudakan di perkebunan kapas dan gula. Akhirnya, pada tahun 1853, dia diselamatkan dari perbudakan dan bersatu kembali dengan keluarganya. Dia menulis, ‘Mereka memelukku, dan dengan air mata yang mengalir di pipi mereka, dan menetes pada leherku. Tetapi, saya tidak mengeluarkan sepatah kata pun tentang kejadian yang saya alami karena lebih baik cerita itu disimpan saja daripada diceritakan... Saya telah dipulihkan dan mendapatkan kembali kebahagiaan dan *kemerdekaan* saya.’ Perbudakan itu mengerikan. Kemerdekaan itu indah. Putri kami baru saja melahirkan seorang gadis kecil dan menamainya ‘Freedom’. Musa adalah pemerdeka umat Allah dalam Perjanjian Lama. Dia melambangkan Yesus – Pemerdeka tertinggi. Sementara Musa menetapkan umat Allah merdeka dari perbudakan, Yesus terlebih lagi memerdekakanmu dari perbudakan menuju dosa. 'Kemerdekaan' mungkin adalah kata modern terbaik untuk mendefinisikan kata ‘keselamatan’ yang tertulis di dalam Alkitab. Seluruh Alkitab dapat disimpulkan sebagai 'sejarah keselamatan'. Ini adalah kisah dari keinginan dan rencana Allah untuk membebaskan umat-Nya. Kamu telah dimerdekakan.

Mazmur 20:1–9

Nikmati kemerdekaan yang datang dari iman

Apakah kamu berada dalam masa kesesakan, kesusahan, atau kesulitan? Daud dalam waktu seperti itu, kemungkinan besar terhubung ke pertempuran yang akan datang. Dia meminta bantuan Tuhan. Baris pertama dari mazmur adalah permintaan Tuhan untuk 'menjawabmu ketika kamu dalam kesulitan' (Ay.1a) dan baris terakhir dari mazmur adalah permintaan yang ditujukan kepadaTuhan untuk 'menjawab kami ketika kami memanggil' (Ay.9b). Tuhan menjawab doa.

Ketika kamu mengalami 'hari kesusahan', panggillah Tuhan dalam doa, mintalah kepada-Nya untuk membawa keselamatan dan kemerdekaan di tengah-tengah pergumulan (Ay.6-8). Ini bukan masalah optimisme yang membabi buta, tetapi lebih kepada iman yang realistis.

Daud mengakui 'kekuatan keselamatan' Tuhan – kuasa-Nya untuk membawa kemerdekaan (Ay.6c). Dia berkata, 'Sekarang saya tahu bahwa Tuhan menyelamatkan yang diurapi' (Ay.6a). Dia berbicara tentang enam hal yang dapat kamu tanyakan pada dirimu sendiri, keluargamu, teman-temanmu, dan komunitasmu:

  1. Perlindungan
    ‘Semoga Tuhan... melindungimu’ (Ay.1). ‘Menyingkirkanmu dari jangkauan bahaya’ (Ay.1b)

  2. Bantuan
    ‘Kiranya dikirimkan-Nya bantuan kepadamu dari tempat kudus’ (Ay.2a)

  3. Penyokong
    ‘Semoga Dia.... memberimu penyokong dari Sion’ (Ay.2b)

  4. Penerimaan
    ‘Kiranya Dia ingat... dan menerima’ (Ay.3)

  5. Kesuksesan
    ‘Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kau kehendaki dan dijadikan-Nya berhasil apa yang kaurancangkan’ (Ay.4)

  6. Kemenangan
    ‘Kami mau bersorak-sorai tentang kemenanganmu dan mengangkat panji-panji... kiranya Tuhan memenuhi segala permintaanmu’ (Ay.5)

Kesuksesan, kemenangan, dan kemerdekaan tidak datang dari kemegahan 'kereta' dan 'kuda' (Ay.7a). Sebaliknya, semua itu datang melalui iman - 'percaya dalam nama Tuhan Allah kita' (Ay.7b).

Tuhan, terima kasih karena Engkau memerdekakanku. Aku menaruh kepercayaanku dalam nama-Mu. Hari ini aku membawakan kepada-Mu rencanaku dan meletakkan di hadapan-Mu keinginan hatiku...

Matius 26:69–27:10

Kagumi bagaimana kemerdekaanmu tercapai

Yesus adalah pemerdeka tertinggi. Sejarah keselamatan mencapai klimaksnya dalam kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Kita melihat di sini sekilas berapa banyak harga yang harus dibayar oleh Yesus: Dia disangkal oleh salah satu teman terdekat-Nya (26: 69-75); Ia dikhianati oleh salah seorang murid-Nya (27:1–10); Ia diserahkan kepada penguasa Romawi (Ay.2) dan dikutuk (Ay.3a). Namun, Matius melihat bahwa semua ini adalah untuk memenuhi rencana Allah (Ay.9).

Yesus ditawan agar kamu dapat merdeka. Dia dibelenggu (Ay.2) untuk memerdekakanmu dari hal-hal yang mengikatmu. Yesus datang untuk memerdekakanmu dari dosa, rasa bersalah, rasa malu, kecanduan, dan ketakutanmu.

Pernahkah kamu benar-benar mengacaukan kehidupan Kristianimu? Pernahkah kamu merasakan kegagalan dan bahwa kamu telah sangat mengecewakan Tuhan? Pernahkah kamu ‘menangis dengan sedih’ (26:75) pada akhirnya? Kalau saya pasti pernah.

Dua teman terdekat Yesus mengecewakan-Nya. Sedihnya, kita semua akan mengecewakan Yesus pada beberapa hal tertentu di dalam kehidupan kita. Dua contoh ini membantu kita belajar bagaimana kita harus menanggapi kegagalan dan kekecewaan tersebut.

Ada banyak kesamaan antara Yudas dan Petrus. Keduanya adalah murid Yesus. Keduanya diberitahu bahwa mereka akan mengecewakan-Nya (Ay.24–25,34). Keduanya memenuhi nubuatan Perjanjian Lama melalui tindakan mereka (26:31; 27:9). Tetapi, keduanya sangat menyesalkan perbuatan mereka (27:5; 26:75).

Namun demikian, ada juga perbedaan penting antara keduanya. Petrus menanggapi kegagalannya dengan cara yang benar. Sedangkan Yudas tidak. Seperti yang ditulis oleh Rasul Paulus, ‘Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian’ (2 Korintus 7:10).

Yudas adalah contoh dari 'dukacita duniawi'. Dia mendatangi para pemimpin agama dan mengakui dosanya, tetapi mereka hanya membebani dia dengan rasa bersalah lebih lagi (Matius 27:4). Dia ditangkap dengan rasa penyesalan, tetapi sayangnya dia tidak dapat menyerahkan dirinya kembali kepada Tuhan memohon belas kasihan Tuhan dan menerima pengampunan-Nya.

Di sisi lain, Petrus adalah contoh dari 'dukacita ilahi'.

Petrus pasti begitu takut untuk menolak dan menyangkal Yesus tiga kali. Mungkin, dapat dimengerti, dia takut disalibkan dengan Yesus atau mungkin dia memiliki keraguan sebelumnya tentang apakah Yesus benar-benar adalah seperti yang Dia nyatakan. Tetapi ayam yang berkokok seperti yang dikatakan Yesus sebelum Petrus menyangkal-Nya, menghapus seluruh keraguannya pada akhirnya, dan itu membuatnya merasa putus asa: 'Dia pergi ke luar dan menangis dengan sedih' (26:75).

Tidak ada perasaan yang lebih mengerikan daripada hal-hal yang kita lakukan yang telah mengecewakan Yesus. Syukurlah, ini bukan akhir dari segalanya bagi Petrus (lihat Yohanes 21). 'Duka Tuhan' membawa 'pertobatan', dan hubungannya dengan Yesus dipulihkan. Ia dibebaskan dari kesalahan dan rasa malu, dan kemudian menjadi pemimpin gereja Yesus yang besar, kudus, kuat, dan diurapi.

Kamu tidak perlu dibebani oleh rasa bersalah atau malu tentang dosa dan kesalahan di masa lalu. Orang-orang yang Yesus merdekakan adalah benar-benar merdeka (Yohanes 8:36). Meskipun kamu telah begitu kacau dan berdosa, tidak pernah ada kata terlambat. Menanggapi seperti yang dilakukan Petrus dan kamu dapat memiliki masa depan yang hebat di depanmu dalam melayani Yesus.

Tuhan, terima kasih bahwa Engkau terikat untuk memerdekakanku dari dosa-dosaku. Ketika aku jatuh, bantulah aku selalu untuk kembali kepada Engkau dalam 'dukacita ilahi... yang menuntunku pada keselamatan dan tidak meninggalkan penyesalan'.

Keluaran 9:1–10:29

Gunakan kemerdekaanmu untuk menyembah Tuhan

Dalam melayani Tuhan, kita menemukan kemerdekaan yang sempurna. Kamu diciptakan untuk menyembah dan melayani Tuhan. Inilah tujuanmu.

Paus Benediktus XVI (ketika dia masih sebagai Kardinal Ratzinger) menulis, 'Satu-satunya tujuan dari kitab Keluaran adalah untuk penyembahan... Tanah diberikan kepada orang-orang untuk menjadi tempat menyembah Allah yang benar... kebebasan untuk memberikan ibadah yang benar kepada Tuhan muncul dalam perjumpaan dengan Firaun, dan menjadi satu-satunya tujuan Keluaran, itulah esensi yang sesungguhnya.’

Sekali lagi, dalam sejarah orang-orang Israel, kita melihat rencana keselamatan Allahdinubuatkan di. Kami melihat rencana-Nya untuk membebaskan umat-Nya dari perbudakan melalui Musa. Berkali-kali Tuhan mengucapkan kata-kata ini kepada Musa: ‘Pergilah menghadap Firaun dan berbicaralah kepadanya: Beginilah firman Tuhan, Allah orang Ibrani: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku’ (9:1).

Dia memberi banyak kesempatan kepada Firaun. Lagi-lagi Musa mengucapkan kata-kata Allah kepadanya: 'Biarkan umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku' (9:13; 10: 3, 7). ‘Lepaskan orang-orang-Ku agar mereka dapat beribadah kepada-Ku’ (MSG).

Dunia mungkin memahami 'perbuatan baikmu' tetapi tidak melihat esensi dari ibadahmu. Firaun menuduh mereka malas dan melihat ibadah sebagai alternatif untuk pekerjaan (5:17-18). Tetapi, ibadah adalah tujuan dan pekerjaan utamamu - pada kenyataannya, kata Ibrani untuk 'beribadah' dalam bagian ini ('avad'), dapat diterjemahkan sebagai ibadah dan pekerjaan.

Tuhan mengasihimu. Dia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya orang berbalik dan bertobat (2 Petrus 3:9). Satu-satunya hal yang membuat kita binasa adalah jika, seperti Firaun, kita mengeraskan hati dan mengabaikan semua tanda peringatan yang Tuhan berikan. Adapun Firaun itu sombong dan kesombongan adalah akar dari dosa Firaun. Semakin dia menolak, semakin sulit dia untuk mengubah pikirannya tanpa dia harus merasa malu sedikitpun.

Bersiaplah untuk mengakui kesalahanmu daripada kamu pada akhirnya harus berjalan ke arah yang salah. Tidak peduli seberapa lama kamu berjalan di jalan yang salah karenabagaimanapun kamu selalu bisa menemukan jalan untuk kembali.

Keinginan Tuhan adalah agar umat-Nya dimerdekakan untuk dapat menyembah-Nya seumur hidup. Dia ingin memerdekakanmu dari rasa bersalah, malu, dosa, kecanduan, dan ketakutan. Dia ingin membuatmu merdeka untuk mencintai, melayani, dan menyembah Dia.

Tuhan, terima kasih karena Engkau mengatakan, ‘Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka’ (Yohanes 8:36). Dan biarlah kiranya aku menggunakan kemerdekaanku untuk beribadah dan melayani-Mu.

Pippa Adds

Keluaran 9:20

‘Maka siapa diantara para pegawai Firaun yang takut kepada firman Tuhan, menyuruh hamba-hambanya serta ternaknya lari ke rumah.’

Orang dapat memiliki hati yang sangat keras: tidak peduli berapa banyak tanda yang ditunjukkan kepada mereka, beberapa orang tidak akan percaya. Tetapi bahkan di tempat-tempat yang paling mustahil sekalipun, tetap ada orang-orang yang mau menanggapi Tuhan.

References

Solomon Northup, *Twelve Years a Slave*, (London: Sampson Low, Son & Company, 1853) Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.