Alkitab dalam Satu Tahun 2023 dengan pemikiran dari Nicky dan Pippa GumbelSample
Persahabatan yang Karib
Nick Hills adalah salah satu orang yang terpintar yang pernah kujumpai, seseorang yang terpelajar dan yang memiliki kecerdasan tinggi. Dia sungguh cerdas. Kami dulunya satu sekolah dan juga satu universitas. Ada satu pengalaman saya yang tak terlupakan di mana saya mengalami perjumpaan dengan Yesus. Dan sekitar 3 bulan setelah pertemuan saya dengan Yesus Kristus untuk pertama kalinya (sebagai siswa tahun pertama), teman saya itu juga mengalami Yesus. Dia *segeralah* mulai membaca banyak buku teologi. Saya ingat saya pernah mengajukan pertanyaan padanya apa yang dia baca. Dia menjawab bahwa dia membaca tentang ‘transendensi dan imanensi’ Allah. Saya sama sekali tidak paham apa yang dia maksud sehinggamengharuskan saya untuk mencari keduanya di dalam kamus. Kata ’transendensi’ dan ‘imanensi’ menggambarkan sifat yang seolah-olah bertentangan dalam hubungan kita dengan Allah. Kebesaran Allah berarti Allah ada terlepas dari, dan tidak dibatasi, material alam semesta. Dia jauh melampaui segala sesuatu, jauh lebih hebat dari kita. Di sisi yang lain, imanensi atau dengan kata lain, yaitu ‘kehadiran’ Allah berarti mungkin bagi kita untuk mengalami persahabatan dengan-Nya. Di dalam bacaan Perjanjian Lama untuk hari ini, Ayub menyebutkan ‘*persahabatan yang karib* dengan Allah’ (Ayub 29:4). Hanya dengan Anda mengerti transendensi atau dengan kata lain, yaitu ‘kebesaran’ Allah, Anda akan dapat menyaksikan betapa luar biasanya kehadiran-Nya, dan betapa istimewanya hak kita untuk dapat menikmati persahabatan yang karib dengan Allah.Mazmur 18:7–15
Menyembah Allah yang besar dan mengasihi kehadiran-Nya yang menakjubkan
Daud menceritakanbetapa luar biasanya kehadiran Allah: ‘Lalu goyang dan goncanglah, dan dasar-dasar gunung gemetar dan goyang... Karena sinar di hadapan-Nya... Maka TUHAN mengguntur di langit, Yang Mahatinggi memperdengarkan suara-Nya’ (Ay.8,13,14).
Dalam mazmur ini, kita mengetahui kuasa dan murka Allah yang besar: ‘Mereka goncang karena Allah murka' (Ay.8). Murka Allah (walau tidak pernah membenci) adalah reaksi-Nya terhadap dosa.
Jika kita menyaksikan kasus perdagangan manusia, kekerasan pada anak, penyiksaan atau ketidakadilan tanpa sedikit pun kemarahan timbul di dalam diri kita, maka kita sedang gagal dalam mengasihi. Kegeraman terhadap apa yang jahat merupakan suatu unsur yang penting bagi kebaikan. Dalam mazmur ini, kita melihat murka Allah sebagai sisi lain dari kasih-Nya.
Namun, kitab mazmur ini adalah kitab di mana Daud mengungkapkan persahabatan intimnya dengan Allah. Dimulai dengan, ‘Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku’ (Ay.1). Daud tidak menyepelekan hubungan dengan Allah. Dia mengerti bahwa begitu terhormatnya dapat bergaul karib dengan Allah yang besar.
Tuhan, terimakasih karena aku bisa bergaul karib dengan-Mu, sang Pencipta alam semesta. Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku.
Matius 21:33–22:14
Menerima undangan Allah dan menikmati indahnya bergaul dengan-Nya
Acara pernikahan kerajaan terakhir yang digelar di Kerajaan Inggris antara Pangeran William dan Catherine Middleton begitu besar – kini mereka adalah Tuan dan Nyonya Cambridge. Bayangkan jika kita diundang ke pesta pernikahan tersebut. Yesus berkata bahwa kita semua menerima undangan untuk menghadiri perjamuan kawin terbesar yang pernah ada.
Yesus menggambarkan kerajaan Allah seperti kebun anggur dan perjamuan kawin. Kedua gambaran ini menceritakan kemurahan Allah dan kasih setia-Nya bagi Anda.
Tetapi, kasih Allah tidaklah sentimental. Lagi, kita melihat sisi lain dari kasih dan kemurahan Allah, yaitu penghakiman-Nya atas mereka yang menolak kasih-Nya dan yang melakukan kejahatan (21:25 dan seterusnya). Ketika penggarap-penggarap ‘menangkap hamba-hambanya itu... memukul yang seorang, membunuh yang lain, dan melempari yang lain pula dengan batu’ (Ay.35), dan di akhir pemberontakan, ketika mereka menangkap anaknya ‘dan melemparkannya ke luar kebun anggur dan membunuhnya’ (Ay.39), maka ada penghakiman (Ay.41).
Yesus menubuatkan kematian-Nya. Dialah ‘Sang Anak dan ‘Pewaris’ (Ay.37-38) yang dikirim Allah. Namun, mereka ‘membunuhnya’ (Ay.39). Dialah batu yang ‘dibuang oleh tukang-tukang bangunan yang telah menjadi batu penjuru’ (Ay.42). Dialah yang menjalankan penghakiman (Ay.44). Penghakiman akan datang karena penolakan mereka terhadap Yesus (mereka mencari cara untuk menangkap Yesus, Ay.46).
Demikian pula dalam kasus perjamuan kawin, Allah mengajak untuk bergaul karib dengan-Nya. Sebuah kehormatan mendapatkan undangan ke perjamuan kawin. Sebuah undangan yang mahal (Ay.4) dan terbuka bagi siapa saja (Ay.9-10). Undangan ini diumumkan berulang-ulang (Ay.1-4).
Menakjubkan bahwa Yesus membandingkan kerajaan Allah sebagai sebuah perjamuan. Ini kebalikan dari apa yang banyak orang pikirkan tentang Allah, jemaat, dan iman. Mereka mengira hal mengenai Tuhan itu suram dan membosankan. Tetapi, Yesus berkata kerajaan Allah adalah sebuah perjamuan. Perayaan yang penuh dengantawa, sukacita, dan pesta.
Namun, ada orang-orang, yang telah diundang, ‘tidak mengindahkan: ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya’ (22:5). Harta dan pekerjaan mereka anggap lebih penting daripada hubungan dengan Yesus. Beberapa malah bersikap kejam – mereka ‘menangkap hamba-hambanya, menyiksanya dan membunuhnya’ (Ay.6). Yesus berkata. ‘maka murkalah raja’ (Ay.7).
Undangan Allah yang luar biasa tidak boleh disepelekan karena merupakan suatu kehormatan besar dapat diundang untuk menjalin persahabatan yang intim dengan-Nya. Namun, tidak cukup hanya sekedar hadir, Anda harus mengenakan pakaian pesta yang layak (Ay.11-13). Anda tidak bisa masuk ke dalam kerajaan sorga dengan cara Anda sendiri - hanya dengan cara Yesus saja. Puji Tuhan, melalui kematian dan kebangkitan-Nya serta karunia Roh Kudus, Yesus telah menyediakan pakaian yang Anda perlukan.
Tuhan, terimakasih karena dalam kasih-Mu, Engkau mengadakan perjamuan bagiku. Tuhan, aku menerima undangan-Mu dan datang pada-Mu hari ini untuk menikmati indahnya bersama-Mu.
Ayub 25:1–29:25
Mengerti kebesaran Allah dan kehadiran-Nya
Pernahkan Anda merasa kewalahan dengan masalah dan kesulitan yang sedang Anda hadapi? Pernahkan Anda meragukan kemampuan Allah untuk menolong Anda?
Ayub mengerti kebesaran Allah. Dia berkata, ‘Aku akan mengajarimu tentang tangan Allah’ (27:11a). Dia mengemukakan bahwa kuasa Allah di dunia ini baru sebagian kecil dari karya-Nya’ (Ay.12).
Allah berkuasa untuk menolong Anda.
Allah tidak hanya berkuasa menolong Anda; Dia juga mengasihi Anda untuk berbuat demikian. Ayub menyadari segalanya tentang kehadiran Allah. Ayub telah 'bergaul karib dengan Allah' (29:4) di mana dia menemukan hikmat sejati.
'Takut akan Allah itulah hikmat, dan akal budi adalah menjauhi kejahatan’ (28:28). 'Takut akan Allah' berarti menghormati Allah. Di dalam persahabatan dengan Allahlah, Anda menemukan hikmat. Kini kita tahu bahwa Yesus Kristus adalah Hikmat Allah. Di dalam persahabatan yang akrab dengan Yesuslah, Anda menemukan hikmat sejati.
Ayub menggambarkan besarnya nilai hikmat: ‘Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh?... Hikmat tidak dapat digantikan dengan emas murni, dan harganya tidak dapat ditimbang dengan perak... Allah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat kediamannya... “Takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi”’ (28:12,15-28).
Hidup yang semacam itu akan menuntun kita untuk menjauhi kejahatan (Ay.28) dan menyelamatkan orang sengsara (29:12). Ayub menggambarkan kehidupan yang benar itu dengan membantu ‘orang sengsara... anak yatim... orang yang nyaris binasa... janda... orang buta... orang lumpuh... orang miskin... orang yang tak dikenal’ (Ay.12-16). Ayub tak hanya peduli dengan kesengsaraan, tetapi juga keadilan: ‘aku berpakaian kebenaran; dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban... Geraham orang curang kuremuk, dan kurebut mangsanya dari giginya’ (Ay.14,17).
Ketika Anda dekat dengan Allah, kepedulian-Nya menjadi kepedulian Anda. Seperti Ayub, Anda akan memiliki hasrat untuk menolong yang miskin, anak yatim, tunawisma, dan para janda Selain itu, Anda merasa ingin menolong korban ketidakadilan, dan anda juga merasa ingin merawat orang buta, orang lumpuh, yang membutuhkan, dan para pengungsi di tempat Anda.
Ayub tidak kehilangan persahabatannya dengan Allah. Tetapi, dia telah kehilangan pemahaman akan persahabatannya dengan Allah karena dia mengalami penderitaan yang begitu hebat. Tampaknya Tuhan menjauh darinya. Anda mungkin terkadang mengalami hal yang serupa. Jika ya, biarlah kisah Ayub ini menguatkan Anda.
Ketika kita sampai di akhir kitab Ayub ini, kita mengerti bahwa Allah tidak pernah meninggalkannya. Allah bahkan memberkatinya lebih daripada yang dia bayangkan. Allah juga memulihkan pemahamannya akan persahabatan intim Allah dengan Ayub..
Kini melalui Yesus, kita semua dapat mengalami persahabatan yang intim dengan Allah yang besar dan merasakan berkat-Nya dalam hidup kita.
Tuhan, terimakasih atas teladan Ayub. Dalam masa kesulitan, biarlah aku tetap memegang janji atas hubungan intim dan berkat-Mu dalam hidupku. Saat kumendekat pada-Mu, biarlah kepedulian-Mu akan keadilan dan kesengsaraan menjadi kepedulianku juga..
Pippa Adds
Kita semua ingin menghibur teman kita yang sedang kesusahan, seperti yang kita lihat pada Ayub. Setidaknya teman-temannya mengunjunginya. Terkadang, dalam keinginan untuk membantu, kita mengatakan hal yang tidak membantu sama sekali. Sangat sulit mengetahui cara untuk membantu seseorang ketika dia begitu menderita. Beberapa orang berhasil, tetapi seringkali cara terbaiknya adalah dengan mendengarkan dan mendoakan.
References
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.About this Plan
Alkitab bisa sulit dipahami. Baca atau dengarlah setiap hari renungan dari pendiri Alpha, Nicky dan Pippa Gumbel. Mulailah hari ini!
More