Alkitab dalam Satu Tahun 2023 dengan pemikiran dari Nicky dan Pippa GumbelSample
Engkau Bisa Mengandalkan Tuhan
Selama Perang Dunia ke-II, di mana bom diluncurkan pada masa perang tersebut berlangsung, tepat pada saat itu, ada seorang ayah, ia memegangi putra kecilnya dan berlari menjauh dari sebuah gedung yang terkena bom. Di halaman depan ada lubang untuk berlindung. Ia mencari tempat berlindung secepat mungkin, ia melompat ke dalam lubang dan mengangkat lengannya untuk diikuti putranya. Ketakutan, namun mendengar suara ayahnya yang menyuruhnya melompat, anak itu menjawab, 'Aku tidak bisa melihat ayah!' Sang ayah melihat siluet putranya dan berkata, 'Tapi aku bisa melihatmu, nak. Lompatlah!' Anak itu melompat karena ia mempercayai ayahnya. Dengan kata lain, dia mencintai ayahnya, dia percaya pada ayahnya, dia mempercayainya dan dia percaya pada ayahnya. 'Iman', dalam Alkitab, dasarnya adalah tentang menaruh kepercayaan kita pada seseorang. Artinya lebih mirip dengan cinta. Semua hubungan cinta melibatkan beberapa elemen kepercayaan. Iman adalah kepercayaan kepada Tuhan yang mengubah semua hubungan Anda yang lainnya.Amsal 3:21–35
Percaya pada Tuhan
Apakah Anda orang yang percaya diri? Jika ya, dari mana keyakinan itu berasal? Apakah itu berasal dari apa yang Anda lakukan atau apa yang Anda miliki? Apakah itu datangnya dari pendidikan Anda, penampilan, kemampuan olahraga, atau keterampilan lainnya yang Anda miliki? Apakah itu datangnya dari apa yang orang lain pikirkan tentang Anda?
Tidak ada yang salah dengan hal-hal tersebut. Percaya diri, tetapi pada akhirnya kepercayaan diri Anda haruslah berasal dari Tuhan. Mungkin saja sekalipun Anda tidak memiliki apapun, namun Anda tetap dapat percaya diri.
Penulis Amsal mengatakan, ‘karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu’ (Ay.26a). Objek dari iman Anda yaitu Tuhan. Tuhan adalah satu-satunya yang dapat Anda percayai sepenuhnya dalam segala hal. 'Kepercayaan sepenuhnya' ini (Ay.23) mengubah cara Anda menjalani hidup Anda. Hal ini akan memberikan Anda:
-
Kebijaksanaan
‘Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan, tetapi orang yang bebal akan menerima cemooh.’ (Ay.35). Tetapi mereka yang percaya kepada Tuhan adalah bijaksana: ‘janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu' (Ay.21). Kebijaksanaan, pertimbangan yang baik, dan pengertian akan kita dapatkan jika kita berjalan dekat dengan Tuhan. -
Damai
Pekerjaan yang sukses, kekayaan, dan ketenaran sangatlah kecil nilainya dibandingkan dengan jika Anda tidak memiliki damai sejahtera. Damai sejahtera berasal dari hubungan yang benar dengan Tuhan. Tidak ada yang paling menenangkan jika kita memiliki hati nurani yang bersih: ‘Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak. Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba...' (Ay.24–25a). Apapun yang terjadi, Anda dapat mempercayai bahwa Tuhan ada bersama Anda dan Anda berada dalam kendali-Nya. -
Kebaikan
‘Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.' (Ay.27). Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: 'Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi,' sedangkan yang diminta ada padamu. (Ay.28). -
Kasih
‘Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau.’ (Ay.29). Percayalah pada Tuhan yang akan membawa kasih kepada orang-orang di sekitarmu. -
Keintiman
‘karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.’ (Ay.32). Ketika kita percaya sepenuhnya kepada Tuhan, Dia akan membawa kita dalam keintiman-Nya. Ini adalah gambaran yang luar biasa tentang keintiman dengan Tuhan: ‘hubungan intim dengan-Nya secara rahasia’ (Ay.32a). -
Kerendahan Hati
Tuhan ‘mengasihi orang yang rendah hati’ (Ay.34b). Jika kepercayaan diri Anda berasal dari kepercayaan Anda terhadap Tuhan, Anda tidak akan memiliki alasan untuk merasa sombong. Tuhan berjanji untuk memberi Anda anugerah, berkat, dan kehormatan (Ay.33-35).
Tuhan bantu aku untuk hidup dalam kepercayaan – berjalan lebih dekat dengan-Mu dan menaruh kepercayaan dan imanku padaMu.
Matius 21:18–32
Percaya pada Yesus
Yesus berkata, ‘sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang... hal itu akan terjadi.’ (Ay.21) Jawabannya adalah 'percaya ... percaya ... percaya' (Ay.22, 25, 32). ’Percaya’ merupakan suatu kata yang menyatukan ketiga kalimat yang tampaknya berbeda.
-
Pupuk Iman Anda dan Keraguan tidak akan Ada di dalam Diri Anda
Yesus berkata, 'Jika kamu percaya, kamu akan menerima apa pun yang kamu minta dalam doa' (Ay.22). 'Jika Anda mengihidupi kehidupan kerajaan Sorga dan tidak meragukan Tuhan, Anda tidak hanya melakukan hal-hal kecil seperti yang Tuhan lakukan pada pohon ara, tetapi juga Anda dapat menang atas rintangan besar... Tentu saja semuanya, dimulai dari hal kecil hingga hal besar, ketika Anda melakukannya dengan doa dan percaya, berdoa layaknya Anda sedang menggenggam tangan Tuhan' (Ay.21-22, TB).
Lakukan itu hari ini. Mintalah, percayalah, kemudian serahkan kepada Tuhan.
-
Buktikan Imanmu dengan Sikap
Pohon ara dalam cerita tidak dapat melakukan yang seharusnya ia lakukan yaitu berbuah (Ay.18-20). Lalu, ’si anak bungsu’ yang ada di dalam perumpamaan tidak dapat melakukan apa yang seharusnya ia lakukan yaitu mematuhi perintah ayahnya (Ay.28-31).
Daripada menaruh iman kepercayaan pada Yesus, mereka lebih mempertanyakan kekuasaan-Nya dan bertanya pada-Nya, ‘Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? ... Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?’ (Ay.23). Yesus menjawab pertanyaan itu dengan membahas asal mula baptisan Yohanes, yang menunjukkan bahwa para pemimpin agama juga tidak dapat mempercayai Yohanes Pembaptis. Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: 'Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya?' (Ay.25).
Bagi para pemimpin agama, iman adalah segala hal tentang ide dan diskusi, sehingga mereka melewatkan seorang pribadi, Yesus, di mana iman adalah segalanya tentang Yesus.
-
Masuklah ke dalam kerajaan Allah dengan iman.
Yesus bebeda dengan para pemimpin agama yang tidak percaya pada pemungut cukai dan pelacur yang 'bertobat dan percaya' (Ay.32).
Para pemungut cukai dan pelacur levelnya dilihat sebagai yang terendah dari yang rendah (‘penjahat dan pelacur’, Ay.32, TB), tetapi Yesus mengatakan bahwa karena banyak dari mereka percaya kepada-Nya, maka mereka yang memasuki kerajaan Allah terlebih dahulu .
Pernahkah Anda memperhatikan betapa seringnya orang yang tampaknya ‘jujur’ malah kelihatan tidak tertarik kepada Yesus? Mereka tidak melihat kebutuhan apa pun dalam Yesus. Di sisi lain, saya sering merasa takjub dengan keterbukaan dan kelaparan rohani dari mereka yang berada di penjara dan dari mantan pelaku kejahatan. Dengan masuknya orang-orang ke penjara, saya menyadari mengapa Yesus senang menghabiskan waktu-Nya dengan orang-orang yang terpinggirkan. Mereka adalah orang-orang yang paling responsif terhadap Yesus.
Tidak ada orang yang tidak memiliki harapan. Bahkan, jika masa lalunya telah penuh dengan kesalahan, tidak ada satu pun dari masa lalu Anda yang dapat menghalangi Anda a memasuki kerajaan Allah. Seperti si anak sulung di dalam perumpamaan, semua yang dibutuhkan adalah perubahan hati dan pikiran dan untuk melakukan apa yang dikatakan ayah (Ay.29). Hanya bertobat dan percayalah kepada Yesus.
Tuhan, terima kasih karena Engkau berfirman: ‘Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya’ (Ay.22). Tuhan, hari ini saya mohon...
Ayub 22:1–24:25
Tetap Percaya di Tengah Pencobaan
Ayub belajar untuk mempercayai Tuhan meskipun dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidupnya. Iman meminta Anda untuk mempercayai Tuhan bahkan ketika Anda tidak memiliki semua jawaban.
Iman sering diuji ketika kita melalui masa-masa sulit. Sekali lagi, ada perbedaan mencolok antara Ayub dan teman-temannya. Elifas dengan salah menuduh Ayub menganiaya orang miskin, lapar, dan janda. Dia berkata, 'Itulah sebabnya' (22:10) Ayub sedang menderita. Pasti sangat menyakitkan baginya dituduh dengan cara seperti itui. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran.
Teologi Elifas bersifat sederhana dan tidak sempurna: ‘Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram; dengan demikian engkau memperoleh keuntungan’ (Ay.21). Tetapi, kehidupan lebih kompleks dari pada itu.
Sebaliknya, Ayub bergumul dengan penderitaan nyata yang sering tidak dapat dijelaskan dan bahkan ia tidak berdosa. Namun, dia penuh dengan iman di tengah-tengah ‘kesakitan’ (23: 2). Segalanya menjadi salah dalam kehidupan Ayub. Tuhan tampak bermil-mil jauhnya (‘Kalau saja aku tahu di mana mendapatkan-Nya', Ay.3a).
Seperti yang ditulis Joyce Meyer, 'Jika sekarang Anda berada di suatu tempat di mana tidak ada satu pun yang masuk akal dalam hidup Anda l, percayalah pada Tuhan. Katakan kepada diri sendiri, "Ini pasti cobaan."'
Ayub berkata, ‘seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas' (Ay.10b). Emas disempurnakan dan diuji dengan memanaskannya dan menempanya berulang-ulang sampai pantulan pandai emas itu bisa dilihat di dalamnya. Di tengah-tengah penderitaannya yang mengerikan, Ayub mempercayai bahwa Allah akan menggunakan semuanya untuk kebaikan dan ia akan timbul lebih murni dan lebih suci. Entah bagaimana, dia tetap saja dapat bergantung pada Tuhan:
‘Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang; Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya' (Ay.11-12).
Ketika kita melihat kehidupan Ayub, kita melihat bahwa kekuatan tumbuh melalui perjuangan, keberanian yang ikut berkembang ditengah tantangan dan juga hikmat semakin bertumbuh dari luka-luka yang ada. Ketika Tuhan menguji Ayub, imannya timbul sebagai emas murni.
Tuhan, pada masa-masa sulit ketika aku sepertinya berada di dalam api pemurni, bantulah aku untuk menaruh iman dan kepercayaanku kepada-Mu dan untuk ‘timbul sebagai emas' (Ay.10b). Bantu aku setiap hari untuk menjalani hidup penuh kepercayaan dan keyakinan pada-Mu.
Pippa Adds
Ketika saya membaca Alkitab, saya biasanya mencari beberapa ayat yang membangkitkan semangat saya. Saya sering mengabaikan ayat-ayat seperti 'anak yatim yang direnggut dari ibu kandungnya; bayi orang miskin disita karena hutang' (Ayub 24: 9). Sangat tragis bahwa ini masih terjadi hari-hari ini. Anak-anak sedang ‘direnggut’ dan dijual ke rumah pelacuran. Anak-anak, wanita, dan pria berakhir dalam perbudakan. Saya sekarang merasa bahwa dengan cara apa pun yang saya bisa, saya harus berdiri dan berjuang melawan ketidakadilan yang mengerikan ini.
References
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org) Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.About this Plan
Alkitab bisa sulit dipahami. Baca atau dengarlah setiap hari renungan dari pendiri Alpha, Nicky dan Pippa Gumbel. Mulailah hari ini!
More