Renungan Harian Orangtua Dan Anak "En-Route"Sample

Ayah saya bukanlah seseorang yang banyak berbicara. Dia pendiam dan selalu menyampaikan maksud hatinya dengan sedikit kata-kata. Tapi jika dia marah, maka hal itu sangatlah menakutkan. Suaranya bisa tiba-tiba kencang dan menggelegar, mengejutkan siapapun yang mendengarnya.
Pernah suatu kali ayah saya memarahi saya, dan saya pun sangat ketakutan waktu itu. Saya mulai menangis sambil meminta maaf karena saya tahu saya yang salah. Setelah tenang ayah saya memeluk saya dan mengatakan seperti ini, “anakku, aku mengasihimu lebih dari apapun. Ketika kamu menangis, aku jauh lebih bersedih dan menderita melihatnya. Sulit sekali bagiku untuk menegur dan memarahimu, tapi kamu harus tahu ketika kamu salah supaya kamu tidak mengulanginya lagi, dan kamu bisa menjadi anak yang jauh lebih baik setelahnya. Jadi kuharap kamu mengerti mengapa aku melakukan ini semua kepadamu.”
Ucapan ayah saya itu sangat membekas di hati saya. Dibalik sikap pendiamnya, dia ternyata sangat mengasihi saya dan hanya mau yang terbaik bagi saya. Dia memarahi saya bukan karena benci tapi karena dia tahu saya akan mengalami hal-hal yang jauh lebih buruk kalau saya tidak dimarahi. Dan hal ini membuat saya semakin menghormati serta mau untuk menyenangkan hati ayah saya lebih lagi.
Dalam hidup kita, ada waktunya kita mengalami berbagai kejadian buruk sebagai konsekuensi dari kesalahan kita, atau kita merasa Tuhan tidak mengasihi kita lagi karena kita berbuat dosa. Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah berhenti mengasihi kita. Sebaliknya Ia mengajar kita seperti seorang ayah yang mengasihi anak-anaknya. Hati-Nya jauh lebih sakit ketika kita menderita, tapi terkadang Ia mengizinkan kita melaluinya untuk membuat kita semakin dewasa. Kenyataannya Ia tidak pernah tidak mengasihi kita, apapun keadaan kita.
Renungan untuk Orangtua
Pernahkah Anda mengalami ketika Anda ditegur dengan keras oleh orangtua Anda. Ceritakan pengalaman Anda kepada anak-anak dan katakan juga perubahan apa yang terjadi setelah Anda ditegur seperti itu.
Renungan untuk Anak-anak
Pernahkah kamu merasa takut karena ayahmu marah kepadamu? Apakah saat itu kamu merasa ayahmu tidak mengasihimu? Coba tanyakan kepadanya alasan dia memarahimu, dan buktikan kalau ternyata ia sangat mengasihimu dan hanya mau yang terbaik bagimu.
Saat Teduh Keluarga
Bersama-sama seluruh anggota keluarga naikkan beberapa lagu pujian penyembahan kepada Tuhan. Bersyukurlah karena Ia sangat mengasihi kita dan tidak pernah berhenti melakukannya. Bersyukurlah karena Ia mau mengajar kita dan membuat kita menjadi jauh lebih baik setelahnya.
Scripture
About this Plan

Perjalanan kehidupan tidaklah selalu sesuai dengan harapan, tapi kita bisa meyakini bahwa dalam perjalanan kita ada Tuhan yang menyertai dan memampukan kita menghadapi segala hal yang terjadi dalam hidup kita. Apa yang perlu kita lakukan ketika kita menghadapi setiap tantangan dalam perjalanan yang kita lalui?
More