YouVersion Logo
Search Icon

Berdoa Untuk MujizatSample

Berdoa Untuk Mujizat

DAY 1 OF 3

DOA YANG BERKUASA

PENDAHULUAN

Jemaat mula-mula adalah teladan gereja Tuhan di masa kini mengenai topik doa yang penuh kuasa. Mereka memberikan contoh sebagai orang percaya yang tangguh dan kisah hidup sebuah kegerakan rohani, sekalipun berada dalam masa dan situasi yang tidak mudah. Jemaat dalam Kisah Para Rasul merupakan gereja yang baru saja lahir, namun visi Tuhan Yesus tergenapi melalui mereka, yaitu kuasa doa yang membawa gelombang kebangunan rohani bahkan sampai bangsa-bangsa di luar Israel. Tidak hanya sebatas kuantitas, tetapi juga kualitas pertumbuhan rohani mereka dapat dikatakan bukan biasa-biasa. Terlihat karena dalam perjalanan dan pelayanan gereja masa itu banyak terjadi mujizat dan tanda-tanda kuasa Roh Kudus begitu luar biasa. Kesaksian-kesaksian yang penuh kuasa hingga menyebabkan tuaian jiwa-jiwa yang masuk dalam bilangan kerajaan Allah. Gaya hidup mereka juga berubah seiring pengenalan dan pengajaran firman Tuhan setiap hari. 

Hal luar biasa ini bukan terjadi karena kebetulan, tetapi karena kuasa doa orang-orang percaya. Benarkah doa bukan hanya bisa mengubahkan pribadi seseorang tetapi juga komunitas bahkan suatu bangsa? Jawabannya: Ya! Sebab Tuhan Yesus sendiri telah menjamin itu; “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Mar. 11:24). Ada banyak catatan dalam Alkitab mengenai kuasa doa orang percaya, namun hari ini kita akan belajar keteladanan apa yang bisa kita dapatkan dari kuasa doa jemaat mula-mula.

PEMBAHASAN

1. Doa Melawan Ketakutan

Dari pembacaan di atas, kita bisa perhatikan situasi yang dihadapi oleh jemaat mula-mula. Mereka mengalami tekanan yang kuat dari pihak pemerintah dan orang-orang Yahudi lainnya. Tidak sedikit dari mereka yang ditangkap, dimasukkan dalam penjara atau bahkan dibunuh karena percaya kepada Yesus. Sebagai manusia normal, mereka tentu mengalami ketakutan dalam menghadapi ancaman-ancaman itu. Namun hal yang menarik perhatian adalah dalam ketakutan itu justru mereka bersepakat untuk berdoa dan meminta kekuatan ilahi. Mereka mengatasi ketakutan dengan cara berseru kepada Tuhan.

Kunci utama untuk mengalahkan ketakutan adalah mencari wajah Tuhan. Raja Daud pun melakukan hal yang sama ketika dia melawan ketakutannya, “Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;” (Mzm. 56:4). Doa adalah tempat dimana kita bisa memenangkan pertempuran dengan berbagai kekuatiran, kecemasan, kebimbangan dan keragu-raguan. Sebab di dalam doa, kita akan berjumpa dengan pribadi Allah itu sendiri dan kuasa damai sejahtera-Nya akan dilimpahkan bagi kita. Apa yang membuat kita merasakan ketakutan dan kekuatiran saat ini? Rumah tangga, anak-anak, pasangan hidup, orang tua, pekerjaan, bisnis atau hal-hal lainnya? Carilah wajah Tuhan dalam doa, baik secara pribadi ataupun korporat, maka kita akan melihat Tuhan bekerja menolong kita.

2. Doa Meminta Pengurapan

Hasil doa yang kemudian terima oleh jemaat mula-mula adalah kepenuhan Roh Kudus dan pengurapan-Nya. Allah menyatakan kuasa-Nya melalui pribadi Roh Kudus. Kegerakan rohani dan berbagai tanda mujizat hanya akan terjadi jika Roh Kudus mengurapi dan memenuhi hidup kita. Sebab Roh Kudus memberi kita kuasa untuk melakukan perbuatan-berbuatan besar dan ajaib. Pengurapan itu membuat kesaksian dan doa-doa kita penuh kuasa ilahi. 

Apakah kita pernah membayangkan tentang doa-doa kita yang bekerja? Itu bukanlah persoalan yang tidak mungkin. Doa kita akan penuh kuasa jika disertai dengan pengurapan Roh Kudus. Doa itu bekerja karena di dalamnya ada kendali Tuhan. Doa yang diurapi akan melakukan apa saja seperti yang diinginkan Tuhan. Saat pengurapan itu ada, maka kekuatan ilahi itu benar-benar ada di dalam kita. 

Lalu bagaimana cara kita memiliki doa yang diurapi Roh Kudus? Pertama-tama kita sendiri yang harus memiliki kehausan agar dibaptis oleh Roh Kudus dan kehidupan kita selalu dipenuhi dengan-Nya. Kuncinya hanyalah dengan minta kepada Allah Bapa agar Ia membaptis kita dengan Roh-Nya. Maka setelah kita mengalami pengalaman pribadi bersama Roh Kudus, secara langsung kita memiliki doa-doa yang diurapi. Namun untuk terus menjaga api urapan itu tetap ada, kita harus tetap hidup dalam persekutuan dan kebenaran firman. Jangan sekali-sekali keluar dari hadirat Allah dengan cara melakukan hal-hal cemar. Ingatlah bahwa doa meminta pengurapan Roh Kudus bisa dilakukan oleh siapapun, asalkan ia percaya dengan imannya kepada Tuhan Yesus.

3. Doa Yang Membangkitkan Iman dan Keberanian

Doa akan membangkitkan iman dan keberanian untuk memberitakan firman dan menyaksikan perbuatan Allah. Doa akan mendorong roh kita untuk semakin percaya bahwa Allah tidak pernah menciptakan kita untuk kalah, namun Ia menjanjikan kemenangan. Jika pergumulan-pergumulan kita saat ini mengintimidasi dan membuat kita tertekan, maka berdoalah! Dalam doa, Allah akan menarik kita untuk melihat dari kaca mata Allah, bahwa kemenangan ada di pihak kita. Semakin kita berdoa, seharusnya semakin kita berani menantang dan menghadapi pergumulan. Jika kita sering berdoa namun iman kita justru pudar, maka koreksilah apakah dalam doa itu kita hanya menempatkan Allah sebagai ‘mesin penjawab’ doa ataukah kita menempatkan Dia sebagai Tuhan yang penuh kuasa dan kita adalah anak yang dikasihi-Nya. Jika kita menempatkan Dia pada posisi yang tepat, seharusnya iman dan keberanian akan bangkit dalam kita.

PENUTUP

Ketika doa-doa kita belum dijawab, bukan berarti doa itu tidak berkuasa. Namun yang menjadi pusat perhatian Tuhan dalam masa penundaan itu adalah pribadi kita yang sedang dibentuk menjadi semakin kuat. Jika kita fokus dan lebih haus mengenal pribadi Allah dan membangun kualitas hubungan intim lagi bersama-Nya, maka bersiap sedialah untuk melihat doa-doa kita penuh kuasa dan urapan Tuhan. Inti dari pelajaran ini adalah; doa yang penuh kuasa akan lahir dari hubungan yang intim dengan Tuhan Yesus.



Scripture

Day 2