Kuasa Kerajaan Allahနမူနာ
KERAJAAN ALLAH – PRIORITAS
KATA PENGANTAR
Dalam khotbahNya di bukit, Yesus mengajarkan kepada kita untuk mencari dahulu Kerajaan Allah (Matius 6: 33a). Hal ini berarti bahwa kita perlu berbalik kepada Tuhan terlebih dahulu untuk meminta pertolonganNya, mengisi pikiran kita dengan keinginan-Nya, mengambil karakterNya sebagai pola kita, dan melayani serta menaatiNya dalam segala hal. Hal-hal apa yang benar-benar penting dalam hidup Anda? Orang, objek, tujuan, dan keinginan-keinginan lain, semuanya bersaing untuk mendapatkan prioritas. Hal-hal tersebut dapat dengan cepat menjadi hal yang paling penting bagi Anda jika Anda tidak secara aktif memilih untuk mempriotaskan Tuhan dalam setiap bidang kehidupan Anda.
PEMBAHASAN
Bagaimana kita tahu jika kita benar-benar mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu? Ada pertanyaan yang bisa kita tanyakan kepada diri kita sendiri. "Di tempat mana saya paling sering menghabiskan energi saya? Apakah seluruh waktu dan uang saya dihabiskan untuk barang-barang dan kegiatan yang pasti akan musnah, atau dalam pelayanan Tuhan — yang menghasilkan hidup yang kekal?” Bagaimana kita tahu bahwa kita benar-benar mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu?
1.Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Alkitab memberi tahu kita bahwa “Allah adalah kasih (1 Yohanes 4: 8) dan bahwa kasih adalah inti dari karakter Tuhan. Ada kasih yang sempurna dalam persekutuan Trinitas, jadi Tuhan sebenarnya tidak perlu menciptakan manusia. Tetapi manusia diciptakan agar Tuhan dapat mengungkapkan kasih-Nya. Manusia diciptakan untuk memiliki persekutuan dengan Tuhan dan mengasihi Tuhan.
Tuhan menciptakan dunia dalam enam hari, dan pada hari terakhir Ia menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya (Kejadian 1:26). Hal ini berarti bahwa dibandingkan dengan ciptaan lainnya, kita itu lebih menyerupai Tuhan. Kita juga menemukan bahwa hal-hal yang disebutkan di bawah ini adalah benar sebelum manusia jatuh dan kutuk dosa datang ke bumi.
a) Allah menjadikan manusia sebagai makhluk sosial (Kejadian 2: 18–25)
b) Allah memberi pekerjaan kepada manusia (Kejadian 2:15)
c) Allah dan manusia memiliki persekutuan satu sama lain (Kejadian 3: 8)
d) Allah memberi manusia kuasa atas bumi (Kejadian 1:26)
Karena akibat dosa, gambaran Allah dalam diri manusia mengalami penyimpangan. Dosa juga menghancurkan persekutuan langsung manusia dengan Tuhan. Akan tetapi karena manusia masih memiliki gambar dan rupa Tuhan (meskipun sudah mengalami penyimpangan), jauh di dalam diri manusia masih terdapat keinginan untuk mencari Tuhan, memiliki persekutuan dengan Tuhan, dan mencintai Tuhan.
Untuk sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, kita harus mengasihi Tuhan “dengan segenap hati kita dan dengan segenap jiwa kita dan dengan segenap akal budi kita dan dengan segenap kekuatan kita” (Markus 12:30). Ini adalah kasih yang tidak terbagi-bagi. Tuhan adalah prioritas kita. Jika kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan kita, maka kita tidak akan membiarkan hal-hal lain masuk. Kita menyatakan kasih kita kepada Tuhan dengan cara mengasihi orang lain (Markus 12:31). Kita tidak dapat mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya serta Tuhan pada saat yang sama (1 Yohanes 2:15); kasih terhadap apa yang ditawarkan oleh dunia dapat menyesatkan kita (2 Timotius 4:10).
2.Menempatkan Tuhan sebagai yang terutama di dalam hidup kita
Seringkali kita mendengar orang berkata, "Tuhan yang terutama, keluarga yang kedua, pekerjaan yang ketiga." Tetapi apa sebenarnya arti mengutamakan Tuhan? Pertama-tama, mengutamakan Tuhan berarti kita selalu mengingat, mengenali dan menyadari siapa yang menjadi sumber kekuatan kita. Berikut ini adalah lima hal yang harus Anda lakukan untuk mengutamakan Tuhan:
a) Keuangan
Percayalah bahwa Tuhan kita adalah Jehova Jireh, Dia adalah Tuhan yang sanggup menyediakan segala yang kita butuhkan, dan memberkati keuangan kita sekalipun dimasa-masa yang sulit. Bagian kita tetaplah percaya dan setia; tetap setia dalam memberikan perpuluhan kita.
b) Minat
Tempatkan Tuhan di atas hobi, karier, dan rekreasi Anda. Berikan Tuhan sebagai posisi pertama dalam setiap pertimbangan keputusan kita.
c) Hubungan
Tempatkan Tuhan sebagai yang terutama di dalam keluarga, pernikahan, dan pertemanan Anda.
d)Jadwal
Berikan Tuhan bagian pertama dari kehidupan Anda setiap hari. Bangun dan duduk di sisi tempat tidur Anda setiap pagi dan katakan, "Ya Tuhan, jika saya tidak menyelesaikan apa pun hari ini, saya hanya ingin mengasihiMu sedikit lebih banyak dan mengenalMu sedikit lebih baik."
e) Kesulitan
Anda harus berbalik kepada Tuhan terlebih dahulu ketika Anda memiliki masalah. Doa seharusnya tidak menjadi pilihan terakhir Anda. Doa harus menjadi pilihan pertama Anda.
3.Berdoa tanpa henti
Perintah Paulus dalam 1 Tesalonika 5:17 untuk “tetaplah berdoa,” bisa membingungkan. Hal ini tidak berarti bahwa kita berada dalam posisi tertunduk dengan mata tertutup sepanjang hari. Di sini Paulus tidak mengacu pada pembicaraan tanpa henti, tetapi lebih pada kesadaran akan Tuhan dan penyerahan diri kepada Tuhan sepanjang waktu. Setiap saat di mana kita terjaga harus dihidupi dengan kesadaran bahwa Tuhan bersama kita dan bahwa Dia secara aktif terlibat dalam pikiran dan tindakan kita.
Ketika pikiran kita berubah menjadi kekhawatiran, ketakutan, keputusasaan, dan kemarahan, kita harus secara sadar dan cepat mengubah setiap pikiran tersebut menjadi doa dan setiap doa menjadi ucapan syukur. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus memerintahkan kita untuk berhenti cemas dan sebagai gantinya, "nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4: 6). Ia mengajar orang-orang percaya di Kolose untuk mengabdikan diri mereka untuk “berdoa, berjaga-jaga dan mengucap syukur" (Kolose 4: 2). Paulus menasihatkan orang-orang percaya di Efesus untuk melihat doa sebagai senjata untuk digunakan dalam pertempuran rohani (Efesus 6:18).
Doa harus menjadi respon pertama kita terhadap setiap situasi yang menakutkan, setiap kecemasan, dan setiap tugas yang tidak diinginkan yang diperintahkan oleh Allah. Kurangnya doa akan menyebabkan kita bergantung kepada diri kita sendiri daripada kepada anugerah Allah. Doa yang tanpa henti pada dasarnya merupakan ketergantungan dan persekutuan yang berkelanjutan dengan Bapa.
Bagi orang Kristen, doa itu harus seperti bernapas. Anda tidak perlu berpikir untuk bernapas karena atmosfir memberi tekanan pada paru-paru Anda yang pada dasarnya memaksa Anda untuk bernapas. Itulah sebabnya mengapa menahan napas itu lebih sulit daripada bernapas. Demikian pula, ketika kita dilahirkan ke dalam keluarga Allah, kita memasuki atmosfir rohani di mana kehadiran dan anugerah Allah memberikan tekanan atau pengaruh pada kehidupan kita. Doa adalah respon normal terhadap tekanan tersebut. Sebagai orang percaya, kita semua telah memasuki atmosfir ilahi untuk menghirup udara doa.
REFLEKSI
1.Apakah seluruh waktu dan uang Anda dihabiskan untuk barang dan kegiatan yang pasti akan musnah, atau dalam pelayanan Tuhan? Perubahan apa saja yang perlu Anda buat di dalam hidup Anda?
2.Perubahan spesifik apa yang akan menempatkan Tuhan sebagai yang terutama dalam keuangan, minat, hubungan, dan jadwal Anda? Apa reaksi pertama Anda terhadap masalah?
3.Dengan cara apa Anda dapat berdoa tanpa henti?
KESIMPULAN
Secara umum, kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah yang abadi dan berdaulat atas seluruh alam semesta. Secara sempit, kerajaan Allah adalah pemerintahan rohani atas hati dan kehidupan orang-orang yang rela untuk menundukkan diri kepada otoritas Allah. Ketika kita mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu, kita menempatkan Allah sebagai prioritas nomor satu dalam kehidupan kita. Dalam Matius 6:33, Yesus memperingatkan kita untuk tidak khawatir tentang kebutuhan manusiawi kita, tentang apa yang akan kita makan, minum atau pakai, tetapi untuk menempatkan prioritas terbesar kita untuk mencari Kerajaan Allah. Ketika kita mencari kerajaan Allah terlebih dahulu, maka semua hal ini akan ditambahkan kepada kita. “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Matius 6:34).
ကျမ်းစာများ
ဤအစီအစဉ်အကြောင်း
Renungan ini akan memberikan gambaran akan Kuasa Kerajaan Allah dalam setiap kehidupan kita. Penyataan Kerajaan Allah melalui kehidupan kita akan menjadikan kita sebagai saksi bagi Kristus, di mana pun Tuhan menempatkan hidup kita.
More