Yesus Itu Seperti Apa Sih?Sampel

Yesus Itu Seperti Apa Sih?

HARI KE 1 DARI 5

Siapa Yesus?

Pernahkah kamu merasa bingung dengan begitu banyak pendapat dan pandangan tentang Yesus, sampai-sampai kamu tidak tahu harus percaya yang mana?

Kadang, kamu hanya butuh berhenti sejenak dan menjernihkan pikiran. Tapi saat mencari kebenaran—terutama soal iman—harus mulai dari mana? Dengan begitu banyak pandangan berbeda tentang Yesus, mudah merasa bingung. Apakah Yesus benar-benar layak dipertimbangkan? Apakah Dia sungguh baik? Apakah Dia Tuhan? Dan kalau iya, apakah itu benar-benar penting?

Kalau kamu membaca renungan ini, kemungkinan besar kamu sedang mencari jawaban yang sebenarnya—dan itu adalah langkah berani yang patut diapresiasi. Renungan ini bukan untuk memaksakan pandangan tertentu, tetapi membantu kamu mengeksplorasi Alkitab sendiri. Dalam lima hari ke depan, kami akan membagikan kisah-kisah tentang Yesus yang bisa kamu baca, renungkan, dan diskusikan.

Untuk pengalaman yang lebih baik, kami sarankan untuk melakukan rencana bacaan Alkitab ini bersama teman. Perjalanan bersama memungkinkan kalian berbagi wawasan, saling memberi semangat, dan semakin mengenal Yesus sepanjang perjalanan.

Cara Memulai Bersama:

  1. Bertemu Setiap Minggu – Tentukan jadwal setiap minggu untuk bertemu langsung atau lewat panggilan. Gunakan waktu ini untuk berbagi dan merenungkan apa yang sudah kamu baca.
  2. Pilih Cara yang Nyaman – Kamu bisa membaca bagian Alkitab sendiri lalu mendiskusikannya saat bertemu, atau membacanya bersama saat bertemu.

Apa yang Harus Dilakukan Setiap Kali Bertemu:

  1. Baca – Bergantian membaca bersama atau membaca sendiri selama minggu ini.
  2. Ceritakan Kembali – Ringkas cerita dengan kata-katamu sendiri, fokus pada bagian-bagian penting.
  3. Renungkan – Bagikan hal apa yang paling berkesan bagi kamu. Apa yang cerita ini ungkapkan tentang Yesus dan orang-orang yang terlibat?
  4. Hubungkan – Diskusikan bagaimana cerita ini relevan dengan hidupmu atau bagaimana hal ini mengubah cara pandangmu. Gunakan Pertanyaan Refleksi untuk membantu diskusi.

Pola sederhana ini membantu kalian untuk tetap terhubung, tumbuh bersama, dan semakin mendalami hal-hal yang kalian pelajari.

Mari mulai dengan dua kisah yang menunjukkan bagaimana Yesus berinteraksi dengan orang-orang yang terpinggirkan.

Dalam Matius 20, ada dua orang buta yang berseru kepada Yesus saat Dia lewat, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah kami!” Meskipun orang-orang di sekitar mereka mencoba membungkam mereka, mereka tetap bersikeras, berseru dengan penuh iman. Tapi Yesus tidak mengabaikan mereka seperti yang mungkin diharapkan banyak orang. Sebaliknya, Dia berhenti, menoleh, dan menunjukkan belas kasih yang besar. Dia menyembuhkan mereka, mengembalikan penglihatan mereka dalam tindakan penuh kasih yang luar biasa. Pada saat itu, menyebut Yesus sebagai “Anak Daud” bukan sekadar panggilan biasa—itu adalah pernyataan berani bahwa Yesus adalah Raja yang telah lama dinantikan, yang dijanjikan para nabi untuk membawa harapan dan kesembuhan. Seruan dua orang buta ini menunjukkan kepercayaan mereka kepada-Nya. Sementara itu, sikap orang banyak yang mencoba membungkam mereka mencerminkan bagaimana masyarakat sering mengabaikan orang-orang yang terpinggirkan, menganggap penderitaan mereka sebagai hukuman atas dosa. Tapi Yesus menunjukkan kebenaran yang berbeda—Dia melihat, peduli, dan menghargai setiap orang, terutama mereka yang sering diabaikan atau dianggap tidak penting oleh dunia.

Dalam Markus 1, ada seorang pria yang menderita kusta—penyakit yang membuatnya dianggap najis, dikucilkan, dan dijauhi oleh masyarakat. Dengan keberanian, ia datang kepada Yesus dan memohon untuk disembuhkan. Pada masa itu, penderita kusta harus hidup terisolasi, mengumumkan kondisi mereka kepada orang lain, dan dianggap sebagai orang buangan. Tapi Yesus tidak ragu sedikit pun. Ia justru mengulurkan tangan dan menyentuh pria itu—tindakan yang menentang norma sosial dan aturan agama saat itu. Menurut tradisi, menyentuh orang yang najis akan membuat seseorang menjadi najis juga, terutama bagi seorang rabi yang sangat menjunjung kesucian dan keterpisahan dari hal-hal yang dianggap tidak murni. Namun, Yesus tidak menjadi najis. Sebaliknya, melalui sentuhan-Nya, pria itu disembuhkan dan dipulihkan. Bukan hanya kesehatannya yang dipulihkan, tetapi juga martabat dan posisinya dalam masyarakat. Tindakan Yesus ini menunjukkan kasih-Nya yang luar biasa dan kerelaan-Nya untuk menembus batas-batas yang memisahkan manusia. Dia menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun yang terlalu jauh dari kasih dan belas kasih-Nya.

Lewat kisah-kisah ini, kita mulai melihat Yesus bukan sebagai sosok yang jauh dan tak terjangkau, tetapi sebagai seseorang yang dengan sengaja mendatangi mereka yang terpinggirkan, menghargai orang-orang yang sering diabaikan, dan membawa kesembuhan serta pemulihan dengan cara yang menantang pandangan kita tentang nilai dan keberadaan seseorang.

Pertanyaan Refleksi

  1. Apa yang diungkapkan kisah-kisah ini tentang Yesus?
  2. Bagaimana cerita ini mengubah atau justru menguatkan cara pandangmu tentang kemanusiaan?
  3. Apakah kamu bisa melihat hubungan kisah ini dengan hidupmu?

Dengan menggali kisah-kisah ini, mungkin kamu akan menemukan hal-hal yang mengejutkan—bukan hanya tentang Yesus, tapi juga tentang dirimu sendiri dan dunia di sekitarmu. Yuk, kita mulai perjalanan ini bersama!

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

Yesus Itu Seperti Apa Sih?

Rencana baca Alkitab 5 hari ini akan membantumu mengenal Yesus lebih dalam—siapa Dia sebenarnya? Kamu akan menjelajahi momen-momen penting dalam hidup-Nya, memahami karakter, tujuan, dan bagaimana Dia relevan dalam hidupmu saat ini. Baik kamu yang masih penasaran tentang Yesus maupun yang ingin semakin dekat dengan-Nya, rencana ini mengajakmu untuk merenung, berdiskusi, dan menemukan lebih banyak melalui kisah-kisah Alkitab dan pertanyaan yang menggugah pemikiran.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada yesHEis yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: yesheis.com/id