Anak Kecil Yang Memberikan SeluruhnyaSampel

Minggu pagi 1850, salju menyelimuti Colchester di Inggris. Semula John Egglen berniat tinggal di rumah, sebab berjalan kaki hampir 10 kilometer ke gereja dalam cuaca bersalju. Namun, tanggung jawab sebagai diaken membuatnya berubah pikiran. Di gereja, 12 jemaat yang hadir dan 1 jiwa baru -- seorang remaja 13 tahun. Pendeta tidak bisa datang karena rumahnya tertimbun salju. Sebagian jemaat menyarankan kebaktian ditiadakan. Namun, Egglen tetap mengadakan kebaktian. Karena pendeta tidak hadir, Egglen pun berkhotbah 10 menit. Khotbahnya begitu buruk, sebab ia memang tak bertalenta di situ dan pertama kali berbicara di depan banyak orang. Namun, mendengar khotbah itu, remaja tersebut menyerahkan diri kepada Tuhan.
Remaja itu Charles Haddon Spurgeon! Pengkhotbah legendaris di Inggris. Andai Egglen memutuskan tinggal di rumah dan meniadakan kebaktian, mungkin Inggris atau bahkan kekristenan takkan pernah memiliki Spurgeon.
“Prince of Preacher - Pangeran Para Pengkhotbah,” semasa hidupnya, Charles Spurgeon merintis lebih dari 50 gereja. Dia juga membangun dua panti asuhan, memulai perguruan tinggi pendeta – sebuah seminari gratis untuk melatih para pengkhotbah – dan menulis lebih dari 140 buku, berkhotbah di Tabernakel Metropolitan selama 31 tahun hingga kematiannya pada tahun 1892.
Sesungguhnya, setiap hari kita punya kesempatan menciptakan sejarah. Guru Sekolah Minggu, guru Development Program, sound system. Tetaplah setia, sebab siapa tahu kelak seorang dari mereka akan dipakai Tuhan dengan luar biasa.
SETIAP ADA KESEMPATAN, LAKUKANLAH YANG TERBAIK
Yohanes 6:1-13
1.Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias.
2.Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
3.Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
4.Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
5.Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?"
6.Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.
7.Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."
8.Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:
9."Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
10.Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
11.Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
12.Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
13.Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
Yesus berkhotbah - 5000 orang (pria, tambah wanita dan anak-anak). Hari mulai gelap, belum makan. Yesus meminta muridnya untuk membeli makan. 200 dinar…hanya sepotong kecil. Anak kecil yang membawa 5 roti kecil dan 2 ikan, sisa 12 bakul.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini

Renungan ini menggambarkan bagaimana Tuhan Yesus mengambil lima roti dan dua ikan untuk memberi makan orang banyak. Anak kecil yang memberikan makanannya menjadi saluran berkat bagi orang lain.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: bcs.org.sg