Kuasa Firman TuhanSampel

MEMBERIKAN PENGHARAPAN

Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada hamba-Mu, oleh karena Engkau telah membuat aku berharap (Mazmur 119:49)

Seorang hamba Tuhan menceritakan kisah luar biasa tentang seorang pemuda Kristen di Vietnam. Dia menulis, “Saya melayani di Vietnam pada tahun 1971, dan salah satu penerjemah saya adalah Hien Pham, seorang pemuda Kristen yang energik. Dia telah bekerja sebagai penerjemah dengan pasukan Amerika, dan sangat membantu mereka dan misionaris seperti saya. Hien dan saya melakukan perjalanan jauh ke seluruh negeri dan menjadi teman dekat sebelum saya kembali ke rumah. Kami tidak tahu apakah jalan kami akan bertemu lagi. Tujuh belas tahun kemudian, saya menerima telepon. ‘Kakak Ravi?’ pria itu bertanya. Segera saya mengenali suara Hien, dan dia segera menceritakan kisahnya kepada saya. Tak lama setelah Vietnam jatuh, Hien dipenjara dengan tuduhan membantu Amerika. Para sipirnya mencoba mengindoktrinasinya melawan cita-cita demokrasi dan iman Kristen. Dia dibatasi untuk propaganda komunis dalam bahasa Prancis atau Vietnam, dan banjir harian Marx dan Engels mulai memakan korban. 'Mungkin,' pikirnya, 'aku telah dibohongi. Mungkin Tuhan tidak ada. Mungkin Barat telah menipu saya.’ Jadi Hien memutuskan bahwa ketika dia bangun keesokan harinya, dia tidak akan berdoa lagi atau memikirkan imannya.

Keesokan paginya, dia diberi tugas yang menakutkan untuk membersihkan jamban penjara. Saat dia membersihkan kaleng yang penuh dengan kertas toilet, matanya menangkap apa yang tampaknya berbahasa Inggris tercetak di selembar kertas. Dia buru-buru mengambilnya, mencucinya, dan setelah teman sekamarnya beristirahat malam itu, dia mengambil kertas itu dan membaca kata-kata, 'Roma, Bab 8.' Dengan gemetar, dia mulai membaca, 'Dan kita tahu bahwa dalam segala hal Tuhan bekerja demi kebaikan orang-orang yang mengasihi Dia. . . karena saya yakin bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.’ Hien menangis. Dia tahu Alkitab-Nya, dan tahu bahwa tidak ada bagian yang lebih relevan bagi seseorang yang hampir menyerah. Dia berseru kepada Tuhan, meminta pengampunan, karena ini adalah hari pertama dia tidak berdoa. . . . Setelah menemukan Kitab Suci, Hien bertanya kepada komandan apakah dia bisa membersihkan jamban secara teratur, karena dia menemukan beberapa pejabat menggunakan Alkitab sebagai tisu toilet. Setiap hari Hien mengambil sebagian Kitab Suci, membersihkannya, dan menambahkannya ke koleksi bacaan malamnya. . . . Apa yang para penyiksanya gunakan untuk menolak — Kitab Suci — sangat berharga bagi Hien.” Akhirnya dia dibebaskan dari penjara dan melarikan diri ke Thailand. Hari ini dia adalah seorang pengusaha di Amerika Serikat, seorang Kristen yang bersinar dan kesaksian hidup akan kekuatan Firman Tuhan dan kekuatan transformasinya.