Lagu Kebangsaan: Kasih Karunia dalam KisahmuSampel

Aku Pernah Tersesat

Kisah Newton diringkas dalam satu baris ini, ku t’lah sesat, didapatkan.

Kita hanya dapat ditemukan jika kita tahu bahwa kita tersesat; ketika kita menyadari bahwa ada jalan yang benar, tapi kita tak berada di sana. Saat itulah kita menyadari kebutuhan kita untuk ditemukan.

Sebenarnya, tanpa Yesus , kita semua akan tersesat. Kita tersesat secara rohani, meskipun kita tak tersesat secara fisik.

Alkitab menjelaskan apa artinya tersesat:

“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini , karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka (Efesus 2:1-2).”

Ketika kita tersesat, kita hidup dalam dosa, segala kesalahan yang kita lakukan yang bertentangan dengan hukum Allah yang sempurna. Kita tak tahu perbedaan antara dosa dan kebenaran. Kita tak mengikuti Yesus, tapi mengikuti "jalan dunia ini". Jalan dunia menjanjikan kehidupan, tapi hanya menuntun pada kehancuran, dan, akhirnya, kematian.

Tak seorang pun yang tersesat bisa berada di rumah di saat yang sama. Ketika kita tersesat secara rohani, kita tak hidup di rumah bersama Yesus. Yesus berjanji bahwa Bapa dan Dirinya sendiri membangun rumah mereka bersama orang-orang yang mengasihi Mereka (Yohanes 14:23).

Kabar baiknya adalah ada cara untuk ditemukan. Kita tak harus hidup di luar rumah Allah selamanya. Tak ada kunci di pintu. Tapi kita hanya dapat ditemukan jika orang lain datang dan menemukan kita.

Itulah sebabnya Yesus datang. Dalam Lukas 19:10 Dia berkata, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Yesus mencari dan menyelamatkan mereka yang tersesat, menuntun setiap orang pulang kepada-Nya. Jadi bersama John Newton, kita bisa bernyanyi, "ku t’lah sesat, didapatkan."