Saya Sahabat KristusSampel
Syarat untuk menjadi sahabat Kristus
1. Saling mengasihi satu sama lain (Yohanes 15:12-13, 17)
Ketika Perjamuan Terakhir, murid-murid justru bertengkar mengenai siapa yang terbesar di antara mereka (Lukas 22:24). Konflik dan percekcokan di antara orang percaya selalu berbahaya. Seringkali pertengkaran ini didasari oleh motivasi yang egois, seperti ingin mengumpulkan uang, harta, status, dan pengakuan yang lebih untuk diri sendiri. Yakobus 4:1-2 berkata, “Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi.” Tuhan tahu kecenderungan kita akan keegoisan. Oleh sebab itu di saat-saatNya yang terakhir bersama dengan para murid, Yesus menekankan pentingnya saling mengasihi satu sama lain. Ia mau agar mereka mengingat hal ini, karena kasih bukanlah pilihan, melainkan sebuah kewajiban bagi mereka yang mengikut Yesus.
2. Mengasihi Tuhan dengan korban
Cara lain untuk melihat nilai persahabatan adalah dengan cara memenuhi kebutuhan sahabat kita. Memenuhi kebutuhan seorang sahabat menunjukkan persahabatan yang sejati. Saudara dapat berkata bahwa Tuhan tidak memiliki kebutuhan apa-apa, namun kita harus ingat bahwa dunia sekeliling kita memiliki kebutuhan. Tuhan mengingatkan kita bahwa apapun yang kita lakukan untuk saudara kita, kita melakukan itu untuk Dia (Matius 25:40).
Bersahabat dengan Yesus dan hidup sebagai sahabat Yesus melibatkan banyak orang. Yesus peduli bukan saja kepada Saudara, namun juga kepada dunia ini. Yesus menginginkan kita untuk menjangkau dunia dan menghasilkan buah, buah yang tetap. Ia telah menjadikan Saudara sebagai sahabatNya untuk suatu alasan khusus, yakni agar apapun yang Saudara minta di dalam namaNya dikabulkan oleh Bapa di surga. Tidak perlu berkata, “Saya kurang mahir untuk melakukan beberapa hal. Itu bukan saya.” Yesus berkata, “Bukan kamu yang memilih Aku. Aku yang memilih kamu.” Ia berkata, “Aku memilihmu dengan keberadaanmu. Bagaimanapun keadaanmu, Aku mau menjadi sahabatmu.” Bagaimanapun kemampuan Saudara, itu bukan masalah. Saudara lemah atau Saudara kuat, itu bukan masalah. Yesus memanggil Saudara sebagai sahabatNya dan untuk alasan tersebut sudah sewajarnya Saudara mengasihi Tuhan dengan korban karena Ia terlebih dahulu mengasihi Saudara.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Seorang sahabat adalah seorang yang apa adanya, seorang yang menyatakan kepada kita apa yang ada dalam hati mereka. Persahabatan adalah sebuah hubungan timbal balik. Kristus adalah Sahabat terbaik yang Saudara dapat kenal, yang akan menolong dan memperhatikan kehidupan kita.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.bcs.org.sg