Batasan-batasan 101Sampel
Masuk yang Baik, Keluar yang Buruk
Batasan membantu kita untuk membedakan harta milik kita supaya kita bisa merawatnya. Mereka membantu kita untuk menjaga hati kita "dengan segala kewaspadaan" (Amsal 4:23 TB). Kita perlu menyimpan hal-hal yang akan menyuburkan kita di sisi dalam pagar kita dan menyimpan hal-hal yang akan membahayakan kita di luar. Pendeknya, batasan membantu kita untuk menyimpan yang baik di dalam dan yang buruk di luar. Mereka menjaga harta kita (Matius 6:19-20) supaya tidak dicuri orang. Mereka menyimpan mutiara di dalam dan babi di luar (Matius 7:6).
Terkadang kita menyimpan yang buruk di dalam dan yang baik di luar. Dalam situasi ini, kita perlu untuk mampu membuka batasan kita untuk membiarkan hal yang baik masuk dan yang buruk keluar. Dengan kata lain, pagar kita perlu dibuka ke dalam untuk mereka. Contohnya, jika saya mengetahui bahwa saya memiliki rasa sakit atau dosa di dalam, saya perlu terbuka dan menyampaikannya kepada Tuhan dan orang lain, supaya saya bisa disembuhkan. Mengakui rasa sakit dan dosa membantu utnuk "mengeluarkannya" supaya hal itu tidak terus meracuni saya dari dalam (1 Yohanes 1:9; Yakobus 5:16; Markus 7:21-23).
Dan ketika hal yang baik berada di luar, kita perlu membuka pintu gerbang kita dan "memasukkannya." Yesus berbicara tentang fenomena ini dalam "menerima" dia dan kebenarannya (Wahyu 3:20; Yohanes 1:2). Orang lain memiliki hal baik untuk diberikan kepada kita, dan kita perlu "membuka lebar-lebar hati kita" untuknya (2 Korintus 6:11-13). Sering kita menutup perbatasan kita terhadap hal yang baik yang berasal dari orang lain, menetap di dalam kondisi kehilangan.
Singkat kata, batasan bukanlah tembok. Alkitab tidak berkata bahwa kita harus "menembok diri" dari orang lain; faktanya, Alkitab berkata agar kita "menjadi satu" bersama mereka (Yohanes 17:11). Kita akan berada dalam persekutuan bersama mereka. Tapi dalam setiap persekutuan, semua anggota memiliki tempat dan harta miliknya sendiri-sendiri. Yang penting adalah garis batas hak milik haruslah berpori untuk bisa dilewati dan cukup kuat untuk menjauhkan dari bahaya.
Seringnya, ketika orang disalahgunakan ketika tumbuh besar, mereka membalikkan fungsi dari batasan dan menyimpan hal yang buruk di dalam dan yang baik di luar. Ketika Maria tumbuh besar, ia mengalami penyalahgunaan dari ayahnya. Dia tidak didorong untuk membuat batasan yang baik. Akibatnya, ia menutup dirinya, menyimpan rasa sakit di dalam; ia tidak membuka diri untuk menyatakan kesakitannya dan mengeluarkannya dari jiwanya. Ia juga tidak membuka diri terhadap dukungan dari luar untuk menyembuhkannya. Ditambah, ia terus-menerus membiarkan orang lain "membuang" lebih banyak rasa sakit ke dalam jiwanya. Dampaknya, saat ia datang meminta tolong, ia membawa banyak penderitaan, masih disalahgunakan, dan "ditembok" dari dukungan luar.
Dia harus membalik cara batasannya bekerja. Dia membutuhkan pagar yang cukup kuat untuk menolak yang buruk dan pintu gerbang di pagar itu untuk mengeluarkan hal buruk yang sudah ada di dalam jiwanya dan membiarkan masuk hal baik yang ia sangat butuhkan.
Tentang Rencana ini
Apakah hidup Anda terasa seperti di luar kendali? Mungkin Anda memiliki perasaan bersalah, takut, benci, tidak berdaya, marah, atau sakit jiwa yang mendalam yang tidak dapat dijelaskan yang terkait dengan orang-orang yang Anda kenal. Dalam buku mereka, BOUNDARIES , Drs. Henry Cloud dan John Townsend akan membantu Anda untuk belajar kapan untuk berkata ya dan mengetahui cara untuk berkata tidak untuk mengambil alih kendali hidup Anda. Rencana bacaan ini akan membantu Anda untuk mulai dengan batasan-batasan.
More