Mulut BesarkuSampel

Baliklah Keluhan Anda

Saya tidak tahu apakah hal ini berlaku untuk Anda juga, namun terkadang hidup ini dapat membuat saya benar-benar jengkel! Contohnya, jam kerja yang panjang yang dilanjutkan dengan pekerjaan rumah yang tak ada habisnya. Jika Anda datang ke rumah kami tanpa memberi kabar sebelumnya, maka Anda akan melihat tumpukan pakaian bekas di mana-mana. Akhirnya tiba waktunya tidur, tetapi saya masih harus mencuci botol minum bayi—lagi.

Anda mengerti apa yang saya bicarakan tadi. Lelah mental dan fisik selalu datang kembali. Ketika itu terjadi, kita menjadi tertekan dan kewalahan, sehingga keluhan sungguh mudah terucap. Tetap saja, melontarkan seluruh frustrasi saya tidak membantu siapa pun. Tanyalah pada suami saya. Faktanya, mengeluh malah membuat saya merasa lebih buruk. Namun mengapa saya melakukannya? Kata-kata yang keluar dari mulut datangnya dari hati; dan hati saya egois. Kita semua memiliki hati yang egois.

Jadi bagaimana kita menghentikan hal tersebut? Inilah satu hal yang membantu saya menjadi lebih tidak egois. Pikirkan apa yang Anda keluhkan. Lalu lihatlah dari sudut pandang yang lain. Mungkin Anda berkeluh kesah tentang berkat terbesar yang tak pernah Anda terima pertama-tama. Lain kali Anda ingin berkeluh kesah tentang pekerjaan Anda, lakukan yang sebaliknya; bersyukurlah pada Tuhan karena Anda dapat menghidupi keluarga Anda melalui pekerjaan ini. Botol yang saya cuci setiap malam adalah milik bayi saya, sebuah anugerah dari Tuhan yang sangat saya sayangi. Suami saya, yang juga kelelahan dan stress, adalah ayah yang hebat dan sahabat terbaik saya.

Ketika kita melihat keadaan kita sekarang dengan lebih teliti untuk melihat anugerah sesungguhnya, kita dapat membalikkan hampir segalanya menjadi pujian. Mengeluh membuat kita tidak puas dan merasa hampa. Tetapi datang kepada Yesus dengan kepedihan dan pujian membuat saya selalu merasa lebih baik. Anugerah-Nya tak pernah ada habisnya, sama seperti pakaian bekas di ruang tamu saya.

Catie, sang pembalik keluh kesah

Doa: Yesus, terima kasih atas semua berkat yang telah Engkau berikan kepada saya. Bantu saya untuk datang kepada-Mu ketika merasa lelah. Engkaulah sukacita dan penopang saya. Di dalam Engkau saya memperoleh lebih dari cukup. Terima kasih, sekali lagi, atas kasih dan karunia-Mu! Amin.