Panggilan Untuk MelayaniSampel

MANUSIA BARU
“supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” (Efesus 4:23-24)
Siapa yang tidak suka dengan sebuah permulaan atau sesuatu yang baru? Seringkali kita merasa bergairah dan penuh semangat untuk memulai sesuatu yang baru. Tahukah Anda bahwa Tuhan membuat segala sesuatu baru setelah kematian Kristus di kayu salib. Penebusan-Nya membuat manusia lama yang penuh dosa ini digantikan dengan manusia baru, sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki.
Yang dikehendaki Tuhan adalah menjadi orang percaya yang telah meninggalkan kehidupan lamanya dan menjadi manusia baru. Mereka adalah manusia yang telah mengalami pembaharuan dalam hidupnya melalui proses pertobatan, yaitu percaya kepada Tuhan Yesus Kristus:"...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17). Sebagai manusia baru sudah seharusnya kita tidak lagi mengenakan tabiat manusia lama kita, tetapi mengenakan tabiat Kristus dan hidup menurut pimpinan Roh Kudus.
Proses perubahan hidup tentulah tidak selalu berjalan mulus, akan selalu ada masa dimana kita bergumul untuk meninggalkan kehidupan lama. Namun seperti yang Alkitab ajarkan, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:27). Untuk menjadi manusia baru, sejatinya kita harus terus menerus melatihnya, hingga dengan seluruh kehidupan kita bisa menjadi berkat bagi orang yang belum mengenal Tuhan. Berikut ini, kita akan melihat 3 hal penting yang Alkitab ajarkan dan perlahan kita akan mengubah manusia lama menjadi manusia baru.
- Keserakahan berubah menjadi kemurahan hati (Ef. 4:28) - Keserakahan adalah karakter buruk yang mungkin kita miliki juga saat ini. Orang menjadi sangat serakah karena hanya memikirkan dirinya sendiri. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan kita untuk tidak serakah. Di dalam doa Bapa Kami, Tuhan Yesus mengajarkan, “Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” Di dalam prinsip kecukupan, kita dapat mensyukuri setiap hal yang Tuhan anugerahkan bagi kita dan juga belajar untuk memikirkan orang lain. Karena itu, marilah dengan jujur memeriksa diri kita apakah kita masih dikuasai keserakahan dalam proses pembaruan hidup. Keserakahan perlu diatasi dengan kemurahan hati yang adalah buah roh. Kemurahan hati adalah kasih yang dinyatakan dalam hal-hal kecil. Kemurahan hati berangkat dari sebuah kesadaran bahwa kita menerima kemurahan Allah dan harus menyalurkannya kepada orang lain. Ingatlah salah satu kalimat yang diucapkan Tuhan Yesus dalam ucapan berbahagia, “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” Mari belajar mematikan kehidupan lama (keserakahan) menjadi manusia baru (kemurahan hati).
- Perkataan buruk berubah menjadi perkataan membangun (Ef. 4:29) - Sadar atau tidak, kita sedang memandang firman Tuhan dengan serius jika kita memperhatikan kata-kata yang keluar dari mulut kita. Jika yang kita ucapkan hanyalah perkataan yang sia-sia, merusak hubungan atau bahkan menjatuhkan saudara kita, maka sudah tentu bahwa kita sedang melanggar firman-Nya. Lantas perkataan seperti apa yang seharusnya kita ucapkan kepada orang-orang di sekitar kita? Berikut, mari kita latih mengucapkan perkataan yang Alkitab ajarkan: Kata-kata yang lemah lembut (“Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.” – Amsal 15:1). Kata-kata yang penuh dengan pengertian (“Kaulihat orang yang cepat dengan kata-katanya; harapan lebih banyak bagi orang bebal dari pada bagi orang itu.” - Amsal 29:20). Perkataan yang penuh penghargaan (“Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.” 1 Tesalonika 1:2-3). Kita bisa menemukan banyak lagi contoh perkataan baik seperti apa yang Alkitab mau kita lakukan. Tetapi marilah mulai melatih perkataan bibir kita dengan hal-hal yang membangun hidup orang lain.
- Kepahitan berubah menjadi pengampunan (Ef. 4:31-32) - Sebagai anak-anak Tuhan kita tidak boleh terus-menerus menyimpan akar pahit itu. Harus segera dibereskan! Kita harus dengan rendah hati datang kepada Tuhan Yesus dan membuka hati kita untuk dijamah dan diselidiki oleh Roh Kudus sehingga kita menyadari segala perbuatan salah kita dan bukan sebaliknya:kita tetap merasa benar dan menyalahkan orang lain.Jika telah diperdamaikan atau ditegur oleh pihak lain demi kebaikan kita janganah kita marah dan dendam. Tahukan Anda, kebencian, amarah dan kepahitan merampas sukacita, mencuri damai sejahtera, menghancurkan hubungan dan mencerai-beraikan keluarga. Akan banyak hal baik yang hilang saat hati kita dipenuhi kepahitan. Lawan dari kepahitan adalah pengampunan, dan ini bukan karena kemampuan manusia tetapi kasih dan kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam hati kita. Minta selalu agar Roh Kudus yang melembutkan hati kita supaya bisa mengampuni dan membersihkan kebencian dari dalam hati kita.
Perjalanan untuk mengalami pembaruan akan dimulai sejak kita melangkahkan kali untuk berubah dari hal-hal sederhana. Bagian Tuhan adalah menebus dan mengembalikan kita seperti tanah yang siap dibajak. Tetapi ada bagian kita adalah menaburnya dengan kebenaran, lalu demikian Tuhan akan memberikan pertumbuhan hingga kita mengecap kebaikan dan berkat kelimpahan dari pembaruan hidup di dalam Tuhan.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini

Panggilan tertinggi dalam hidup adalah menjadi murid Kristus dan menaati-nya. Apapun pekerjaan atau karir Anda, kita semua dipanggil untuk melayani Tuhan. Apa dan bagaimana kita memulai pelayanan? Renungan ini akan memperlengkapi Anda untuk meresponi panggilan Tuhan untuk melayani.
More
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada GBI Aruna 3PM atas penyediaan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.instagram.com/gbiaruna3pm/