Apakah Tuhan Peduli Dengan DiskriminasiSampel

Does God Care About Discrimination

HARI KE 2 DARI 3

APAKAH TUHAN MEMBEDA-BEDAKAN?

Sangat mudah untuk disesatkan dan menganggap bahwa Tuhan Perjanjian Lama berbeda dari Kristus Perjanjian Baru. Apakah Tuhan membenarkan tindakan diskriminasi dan pelecehan dalam Perjanjian Lama? Tidak pernah.

Kitab Imamat menjelaskan kepada orang-orang Yahudi aturan-aturan mereka untuk Hidup Kudus. Sekilas sepertinya Tuhan sedang mendiskriminasi diri-Nya dalam menyatakan kesukaan-Nya terhadap segala sesuatu yang maskulin, segala sesuatu yang bersih dan segala sesuatu yang tidak bercacat. Yang perlu kita pahami di sini adalah bahwa Tuhan sedang mencoba untuk membangun pemahaman tentang siapa Dia di dalam hati dan pikiran orang-orang ini. Pengorbanan mereka harus 'sempurna' dan tidak bercacat karena Tuhan itu Kudus dan Dia sempurna. Pengorbanan mereka harus dengan sesuatu yang mereka hargai dengan sangat mahal..

Tapi Tuhan mengasihi orang yang hina, yang tidak sempurna, yang lemah, yang tidak penting juga ditampilkan di seluruh Perjanjian Lama. Kita melihat Tuhan menghormati pria dan wanita yang cacat dan tidak suci. Musa mungkin diintimidasi karena dia gagap. Tuhan mengatakan kepada Samuel tentang Eliab untuk tidak melihat kesempurnaan fisiknya serta menganggap bahwa Tuhan telah memilih dia untuk menjadi raja. Apa yang Tuhan kejar setiap saat adalah hati yang berkomitmen penuh kepada-Nya. Dia ingat akan Daud yang muda yang tidak menjadi pusat perhatian tetapi menggembalakan domba di mana tidak ada yang melihatnya..

Dengan kata lain, Tuhan yang Kudus ini mengharapkan manusia hidup kudus namun bukan menyangkal kelemahan mereka untuk menjadi kudus dengan kekuatan sendiri. Hukum Perjanjian Lama hanyalah bayangan dari apa yang akan datang. Satu-satuya diskriminasi yang diperbolehkan secara alkitabiah adalah antara yang kudus dan yang tidak kudus. Yang kita perlu ingat juga adalah bahwa Tuhan membenci dosa tapi mengasihi orang berdosa. Dia membenci kesalahan tapi mengasihi orang. Bagi-Nya kita semua berarti karena kita semua diciptakan menurut gambar-Nya – kaya atau miskin, pria atau wanita, Yahudi atau Yunani, budak atau orang merdeka. Tidak peduli apa pengalaman hidup kita atau apa status sosial kita, Tuhan melihat kita sebagai anak-anak-Nya..

Hari ini kita melihat banyak diskriminasi dan perlakuan istimewa bahkan di dalam tubuh Kristus. Kasta-isme, rasisme, diskriminasi warna kulit dan perlakuan istimewa terhadap orang kaya jelas merupakan kekejian bagi Tuhan. Tidak ada keraguan bahwa Tuhan mengharapkan gereja-Nya menjadi kudus sama seperti Dia adalah Kudus. Tetapi kekudusan yang Dia harapkan lebih dari kekudusan tata cara dan ritual yang hanya merupakan tindakan lahiriah. Kebenaran kita harus melebihi kebenaran para ahli Taurat. Kita harus belajar memandang orang seperti Tuhan memandang mereka. Kita harus belajar memperlakukan orang sebagaimana Tuhan ingin kita memperlakukan mereka..

APAKAH ALLAH MEMbeda-bedakan?

Sangat mudah untuk disesatkan dan menganggap bahwa Tuhan Perjanjian Lama berbeda dari Kristus Perjanjian Baru. Apakah Tuhan membenarkan tindakan diskriminasi dan pelecehan dalam Perjanjian Lama? Tidak pernah.

Kitab Imamat menjelaskan kepada orang-orang Yahudi aturan-aturan mereka untuk Hidup Kudus. Sepintas sepertinya Tuhan sedang mendiskriminasi diri-Nya dalam menyatakan kesukaan-Nya terhadap segala sesuatu yang laki-laki, segala sesuatu yang bersih dan segala sesuatu yang tidak bercacat. Yang perlu kita pahami di sini adalah bahwa Tuhan sedang mencoba untuk membangun pemahaman tentang siapa Dia di dalam hati dan pikiran orang-orang ini. Pengorbanan mereka harus 'sempurna' dan tidak bercacat karena Tuhan itu Kudus dan Dia sempurna. Pengorbanan mereka harus mengorbankan sesuatu yang mereka hargai dengan nilai tertinggi.

Tapi hati Tuhan untuk yang hina, yang tidak sempurna, yang lemah, yang tidak penting juga ditampilkan di seluruh Perjanjian Lama. Kita melihat Tuhan menghormati pria dan wanita yang cacat dan tidak suci. Musa mungkin diintimidasi karena kegagapannya. Tuhan mengatakan kepada Samuel tentang Eliab untuk tidak melihat kesempurnaan fisik-Nya dan menganggap bahwa Tuhan telah memilih dia untuk menjadi raja. Apa yang Tuhan kejar setiap saat adalah hati yang berkomitmen penuh kepada-Nya. Dia ingat David muda yang tidak menjadi pusat perhatian tetapi menggembalakan domba di mana tidak ada yang melihatnya.

Dengan kata lain, Tuhan yang Kudus ini mengharapkan umat-Nya untuk menjadi kudus tetapi bukannya tanpa mengakui ketidakmampuan mereka untuk menjadi kudus sendiri. Hukum Perjanjian Lama hanyalah bayangan dari apa yang akan datang. Satu-satunya diskriminasi yang diperbolehkan secara alkitabiah adalah antara yang kudus dan yang tidak. Yang perlu kita ingat juga adalah bahwa Allah membenci dosa tetapi mengasihi orang berdosa. Dia membenci kesalahan tetapi mencintai orang. Bagi-Nya kita semua berarti karena kita semua diciptakan menurut gambar-Nya – kaya atau miskin, pria atau wanita, Yahudi atau Yunani, budak atau orang merdeka. Tidak peduli apa pengalaman hidup kita atau apa status sosial kita, Tuhan melihat kita sebagai anak-anak-Nya.

Hari ini kita melihat banyak diskriminasi dan perlakuan istimewa bahkan di dalam tubuh Kristus. Kasta-isme, rasisme, diskriminasi warna kulit dan perlakuan istimewa terhadap orang kaya jelas merupakan kekejian bagi Tuhan. Tidak ada keraguan bahwa Tuhan mengharapkan gereja-Nya menjadi kudus sama seperti Dia adalah Kudus. Tetapi kekudusan yang Dia harapkan lebih dari kekudusan seremonial dan ritualistik yang hanya merupakan tindakan lahiriah. Kebenaran kita harus melebihi kebenaran para ahli Taurat. Kita harus belajar memandang orang seperti Tuhan memandang mereka. Kita harus belajar memperlakukan orang sebagaimana Tuhan ingin kita memperlakukan mereka.

Yesus menjamah orang yang sakit kusta. Dia disamakan dengan orang miskin. Dia duduk makan bersama orang berdosa dan pemungut cukai. Dia mengizinkan seorang wanita berdosa untuk mengurapi kaki-Nya dengan rambutnya. Yesus menyembuhkan lebih dari sekedar penyakit fisik. Dia menyembuhkan patah hati - hati yang trauma karena kata-kata yang menyakitkan, penganiayaam fisik dan prasangka sosial.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Does God Care About Discrimination

Rencana baca ini diharapkan dapat menunjukkan hati Tuhan bagi mereka yang tertindas, kurang mampu, korban penganiayaan dan diskriminasi. Diharapkan pelajaran ini menantang orang untuk menghentikan diskriminasi yang bermartabat dan untuk mengenali sikap dan praktik yang menindas dan berkontribusi untuk memulihkan martabat yang diberikan Tuhan kepada orang-orang.

More

Kami ingin berterima kasih kepada Power House Church untuk menyediakan rencanaa bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi: http://powerhousechurch.org