MENYELESAIKAN DENGAN BAIKSampel

Dalam kehidupan kekristenan, hidup kita adalah sebuah perjalanan. Kita memulai perjalanan ini pada saat kita percaya kepada Kristus dan mengakhirinya pada saat kita mencapai garis finish di Kerajaan Allah. Tuhan tidak akan melihat bagaimana kita memulai pertandingan ini tetapi Ia akan melihat bagaimana kita menyelesaikannya.

Rasul Paulus membandingkan perjalanan rohani kita sebagai orang percaya dan murid Kristus dengan seorang atlet. Biasanya seorang atlet akan memfokuskan mata mereka ke garis finish (dan bukannya kepada panjangnya perjalanan yang akan ia lalui) karena hal ini akan membantu atlet tersebut untuk terus berlari dan tidak menyerah.

Dengan mengarahkan mata kita ke garis finish, kepada Yesus Kristus, kita tidak akan terganggu oleh hal-hal lain yang dapat membuat kita untuk gagal mencapai garis finish.

Banyak orang gagal mencapai tujuan atau garis finish karena gagal mengarahkan mata mereka kepada Yesus dan menerima upah yang menanti mereka di garis finish. Mereka terganggu dan tergoda untuk berbalik ke kiri dan ke kanan dan akhirnya menjadi patah semangat, tergoda untuk menjauh dari Tuhan, dan gagal menyelesaikan pertandingan.

Paulus bersaksi kepada Timotius bahwa hidupnya dicurahkan sebagai persembahan minuman dan bahwa sekarang ia sedang menyelesaikan perlombaan untuk menerima upah dari Tuhan. Paulus kemudian menuntut Timotius untuk bertanding dengan setia serta menjadi hamba Tuhan yang baik dengan cara melakukan apa yang telah dipercayakan Tuhan kepadanya dengan setia.

Tuhan telah mempercayakan kepada kita karunia dan talenta sama seperti Ia juga telah mempercayakan karunia dan talenta kepada Paulus dan Timotius. Bagaimana kita menggunakan talenta dan karunia kita akan menentukan bagaimana kita menyelesaikan pertandingan kita. Apakah kita akan menyelesaikan pertandingan kita dengan baik atau kehilangan target?