BERPASANGAN HIDUP SETURUT ALKITABSampel

Hari ke - 3

Pasangan hidup ada untuk menyatakan Kasih Kristus di dalam keluarga

Deskripsi :

Menikah yang awalnya dirasakan merupakan titik akhir, ternyata merupakan titik awal baru dari sebuah perjalanan.

Kami mulai memikirkan apa yang harus dilakukan ke depan. Bagaimana menambah penghasilan, bagaimana mempercantik rumah, bagaimana membeli mobil yang lebih baik untuk keluarga, bagaimana merencanakan kelahiran anak serta membesarkan nya, dan masih banyak lagi

Sederhananya, saya berpikir bahwa pasangan ada untuk membantu itu semua terealisasi. Secara lahiriah itu adalah hal-hal yang tidak mungkin tidak dipikirkan. Baik kita adalah orang Kristen maupun bukan, semua orang tidak terkecuali akan memikirkan hal tersebut.

Bahkan tidak jarang saya pribadi sebagai seorang pendeta tenggelam untuk memenuhi semua kebutuhan itu dan melupakan tujuan dalam pernikahan itu sendiri.

Di Alkitab tertulis dengan jelas bagaimana peran suami dan istri dalam Alkitab.

Bahwa suami perlu mengasihi istri , dan istri tunduk pada suami (Efesus 5:21-25). Selain itu suami-istri perlu untuk sepakat meneruskan pengenalan akan TUHAN di dalam keluarga, yaitu pada anak yang menjadi keturunan ilahi yang dipercayakan oleh TUHAN

(Mazmur 78 :4-5)

Kasih TUHAN dinyatakan oleh ayah, ibu, dan anak.

Tujuan TUHAN diutamakan oleh seluruh anggota keluarga.

Firman TUHAN menjadi panduan untuk menentukan arah Kehidupan

Maka pasangan hidup (suami-istri) yang takut akan TUHAN akan menggiring keluarga ilahi menjadi rekan sekerja ALLAH, sehingga tujuan TUHAN bisa tergenapi dan memberi dampak di tengah dunia.