Menaklukan Tanah PerjanjianSampel

3. Merendahkan Diri di hadapan Tuhan (2 Korintus 10:3-5)

Apa yang kita banggakan di dunia ini? Kesuksesan kita, uang kita, kecantikan atau ketampanan kita? Saudara, bahwa semua keberhasilan yang kita raih di dunia ini tidak ada satupun yang kekal. Salomo pernah mengatakan bahwa semua keberhasilan yang dicapainya adalah kesia-siaan. Itulah sebabnya Rasul Paulus menyampaikan 1 Petrus 1:18-19, Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Jika Tuhan saja mau mengampuni dosa dan kesalahan kita, masakan kita tidak sudi mengampuni orang yang bersalah kepada kita? Siapakah kita sehingga kita dengan mudahnya menghakimi sesama kita? Kesombongan menyebabkan kita sulit untuk mengampuni dan menjadikan dendam dan kepahitan. Ini adalah raksasa-raksasa yang harus kita hancurkan, yaitu raksasa kesombongan.

PENUTUP

-Mari kita membaca ayat penutup ini, Mazmur 108:14, Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita. (sekarang coba satu dengan yang lain kita saling mengingatkan).

-Ada bagian Tuhan, tetapi ada juga bagian kita. Ingat kembali pelajaran di atas sehingga kita siap dan kuat ke medan perang bersama dengan Tuhan.

-Menjalani musim yang baru dengan pengharapan yang baru, pegang janji Tuhan bahwa Tuhan sendiri yang akan membela kita dan memberikan kemenangan kepada kita untuk membawa kita sampai ke Tanah Perjanjian kita.