Renungan Harian Orangtua Dan Anak "Look at Us"Sampel

Renungan Harian Orangtua Dan Anak "Look at Us"

HARI KE 10 DARI 31

Naomi adalah seorang ibu yang mengalami begitu banyak luka dalam kehidupannya. Ia pindah bersama suami dan kedua anaknya ketika kelaparan terjadi di Israel ke suatu tempat bernama Moab dan hidup sebagai orang asing disana. Kemudian suami yang dikasihinya meninggal dunia, dan setelah 10 tahun berlalu, kedua anaknya pun meninggal dunia.

Naomi pasti merasa sangat hancur. Ia meninggalkan segalanya di Israel, hanya untuk mendapati kalau ia juga kehilangan segalanya di tanah Moab. Ia memutuskan untuk kembali ke Israel, dan ia berkata kepada kedua menantunya untuk kembali kepada orang tua mereka karena ia takut ia hanya akan membawa kesedihan kepada kedua menantunya ini.

Namun mari kita lihat apa yang Rut, salah satu menantunya, katakan kepadanya, “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, kesitu jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan disanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!” (Rut 1:16-17)

Wow! Sebuah jawaban yang mungkin tidak pernah diharapkan oleh Naomi, tapi sudah pasti menenangkan dan menghibur hatinya yang penuh luka. Sungguhlah benar apa yang dikatakan firman Tuhan, kalau perkataan yang menyenangkan itu sangatlah manis dan bisa menyembuhkan.

Naomi dan Rut mengalami perubahan kehidupan yang sangat luar biasa, dan semua itu diawali dari perkataan Rut yang menyenangkan hati Naomi. Bagaimana dengan kita?

Seberapa sering perkataan yang kita ucapkan juga menjadi obat bagi orang lain yang mendengarnya? atau jangan-jangan, perkataan yang kita keluarkan lebih sering seperti pisau yang menusuk dan menyakiti orang lain sekalipun menurut kita perkataan kita itu benar adanya?

Renungan untuk Orangtua
Seberapa sering perkataan kita menyakiti hati pasangan dan anak-anak kita? Mungkin kita merasa memang begitulah gaya bahasa kita dan sebaiknya keluarga kita memahami serta menerima kita apa adanya. Tapi tahukah Anda bahwa gaya bahasa bisa diubah menjadi lebih baik dan lebih menenangkan orang yang mendengarnya? Pertanyaannya maukah Anda melakukannya?

Renungan untuk Anak-anak
Ketika orang tua kita menghadapi kesulitan, apakah yang kita ucapkan sebagai anak-anak mereka? Apakah perkataan kita menguatkan mereka, atau sebaliknya kita membuat mereka semakin terluka?

Saat Teduh Keluarga
Mari praktekkan untuk selalu mengucapkan perkataan yang menyenangkan dalam kehidupan kita. Bukan sekedar basa basi, tapi perkataan yang benar-benar tulus dari dalam hati. Dan ingatlah kebenaran tidak harus selalu diucapkan dengan kekerasan atau ketegasan. Kebenaran juga dapat diucapkan dengan cara dan perkataan yang sangat menyenangkan.

Ambillah komitmen bersama-sama sebagai satu keluarga untuk melakukan hal ini setiap hari.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 9Hari 11

Tentang Rencana ini

Renungan Harian Orangtua Dan Anak "Look at Us"

Sebagai anak-anak Tuhan, kita adalah cerminan dari siapa Dia dan berbagai karakter yang Ia miliki. Selama satu bulan ini kita akan sama-sama melihat prinsip-prinsip serta bagaimana cara untuk menjadi terang dalam kehidupan kita.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada IFGF yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://ifgf.global/