Pengabdian Kepada KristusSampel
Iman Kepunyaan Sendiri
Seorang remaja yang belum lama masuk usia 17 tahun, dengan bangga melihat KTP miliknya (Kartu Tanda Penduduk). KTP itu menjadi tanda dia memasuki perjalanan kedewasaan di hidupnya.
Ibarat KTP kita, iman kita juga bersifat pribadi; punya kita sendiri.
Kita tidak bisa meminjam atau menggunakan KTP orang lain, karena data yang tertera bukanlah milik kita. Sama halnya, meski keluarga kita, pendeta kita, ataupun orang-orang di sekeliling dapat menuntun kita untuk beriman kepada Tuhan, tapi kita tidak bisa “meminjam” iman mereka untuk menjalani hidup kita.
Kita kenal Musa dari Alkitab. Dia lahir pada masa bangsanya yaitu Israel, menjadi budak di Mesir.
Dengan pertolongan Tuhan, bayi Musa luput dari perintah Firaun yang menginginkan anak laki-laki bangsa Israel yang baru lahir, dilemparkan ke sungai Nil. Puteri Firaun menemukan dan mengambil Musa, maka Musa tumbuh besar dengan status “anak puteri Firaun”.
Tapi karena imannya, Musa tetap berpihak kepada bangsanya. Musa juga mengenali suara Tuhan. “Ya, Allah,” jawabnya, ketika Tuhan memanggil namanya dari semak yang menyala oleh api.
Meski pernah membuat banyak alasan terhadap perintah Tuhan untuk memimpin pembebasan bangsa Israel dari Mesir, melalui perjalanan yang tidak selalu mulus, dan pernah juga merespons dengan salah (salah satu responsnya membuat dia tidak dapat masuk Tanah Perjanjian), ada satu hal berharga yang Musa pegang sampai akhir hidupnya: yaitu imannya kepada Tuhan.
Beriman kepada Tuhan bukan tentang mencapai ambisi rohani kita ataupun mengejar berkat Tuhan, melainkan karena kita mau mengenal Pribadi-Nya dan kasih-Nya, yang jauh lebih penting dari berkat-berkat yang Dia bisa berikan. Iman bertumbuh karena punya pengalaman demi pengalaman dengan Tuhan. Pertumbuhan iman kita dan hubungan personal kita dengan Tuhan, tidak terpisahkan.
Doa dan Renungan
Iman timbul dari mendengar firman Tuhan. Bagaimana perjalananmu dalam membaca Alkitab saat ini? Apa yang bisa kamu lakukan agar dapat membaca firman dengan konsisten? Berdoalah juga dan minta Roh Kudus menuntunmu dan memberi pengertian ketika membaca Alkitab!
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
“Pengabdian” bukan kata yang sering kita dengar, tapi nyata dan ada di sekeliling kita. Seperti pengabdian inovator untuk kemajuan teknologi, atau pengabdian orang tua bagi keluarganya—apa pun itu, pengabdian mengeluarkan yang terbaik dari kita karena sepenuh hati memberikan diri kepada sesuatu maupun seseorang yang kita cintai. Melalui renungan ini, kami mengajakmu untuk mengabdikan diri, yang terutama kepada Tuhan Pencipta kita.
More
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Gereja Komunitas Puji Jakarta yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi: http://jpcc.org/