Dalam Tuntunan TuhanSampel

Memilih Untuk (Tetap) Beriman

Sedih, ragu, bingung—semua perasaan yang muncul waktu doa kita belum terjawab itu hal yang wajar. Perasaan seperti sebuah sinyal, memberitahukan bahwa hal yang kita harapkan itu berharga buat kita. Tapi, jangan sampai perasaan membuat kita melepaskan iman.

Beriman pada Tuhan bukan berarti mendapatkan yang kita mau di waktu yang kita tetapkan. Iman bukan sebuah perasaan. Tuhan tidak berjanji bahwa kita tidak akan merasakan kesedihan, tetapi Dia berjanji Dia akan senantiasa berjalan bersama kita ke mana pun kita pergi, karena kasih-Nya kepada kita tidak akan pernah berubah.

Lebih mudah beriman ketika berada di puncak gunung daripada di lembah gelap. Lebih mudah membagikan kebaikan Tuhan saat harapan kita terwujud, daripada dalam kehilangan atau kesedihan. Tapi apa pun musimnya, ambil keputusan untuk tetap beriman, bahkan berkomitmen untuk tetap percaya kepada Tuhan.

Iman memposisikan kita untuk hidup dalam damai sejahtera dan kebebasan dalam Kristus, sehingga kita bisa berkarya, menolong, dan mengasihi sesama, serta memuliakan Tuhan.

Saatnya berhenti mengandalkan apa yang terlihat mata dan mulai mengandalkan iman kepada Pencipta kita. Dengarkan firman-Nya, agar iman kita terbangun. Terus membaca Alkitab untuk mengetahui janji-janji Tuhan dan mengalami kasih-Nya yang begitu besar.

Sebagai Bapa yang baik, Tuhan pasti hanya memberikan yang terbaik untuk kita di waktu yang telah ditentukan-Nya.

Doa

Tuhan, terima kasih atas kasih-Mu yang begitu besar. Waktu keadaan tidak berjalan sesuai yang aku harapkan atau doakan, aku mau memilih untuk tetap beriman kepada-Mu karena aku percaya Engkau tahu yang terbaik untukku.

Dalam nama Tuhan Yesus, amin.