Ketahui Alasan Anda: Temukan dan Genapi Panggilan Anda Sampel

Terpanggil untuk Kegemaran

Sangat sering ketika orang berbicara mengenai panggilan, mereka berusaha menghilangkan otonomi manusia daripadanya. Mereka membayangkan bahwa keinginan-keinginan kita, perhatian kita, cita-cita dan bakat kita tidaklah relevan. Namun kenyataan bahwa Bapa kita yang pengasih telah memanggil kita seharusnya menghilangkan kebebasan yang kita miliki untuk memilih.

Menemukan kegemaran Anda—menjawab pertanyaan "Apa yang Anda inginkan?"—hal penting untuk menemukan panggilan kita. Jarang pertanyaan itu mudah dijawab. Bagi hampir semua, menentukan apa yang kita benar-benar inginkan adalah sebuah proses psikologi yang mendalam: suatu perjalanan pencarian yang menghabiskan waktu untuk bepergian dan bisa membawa kita ke arah yang berbeda di dalam hidup kita.

Jadi itulah yang terjadi dengan para murid. Mereka tidak tahu apa yang mereka inginkan—hanya mereka sedang mencari sesuatu. Ketika Yesus menanyakan mereka, "Apa yang kamu cari?" mereka tidak tahu bagaimana untuk menjawabnya. Malahan mereka mengelak dengan sebuah pertanyaan yang mereka buat: "di manakah Engkau tinggal?" (Yohanes 1:38)

Kesimpulan dari pertanyaan para murid jelas: Kami tidak tahu jawaban dari pertanyaan-Mu. Kami tidak yakin apa yang kami cari. Kami tidak tahu kemana kami pergi. Tetapi kami tahu bahwa kami ingin menghabiskan waktu bersama-Mu, tinggal bersama-Mu, belajar lebih banyak tentang-Mu. Karena jika Engkau benar adalah siapa yang Yohanes katakan, maka mungkin Engkau akan sanggup menunjukkan kami apa yang sebenarnya kami cari.

Tanggapan sederhana Yesus terhadap para murid juga menyatakan pertanyaan mereka yang tak terkatakan. Perkataan, "Marilah dan kamu akan melihatnya." berarti, "Mari dan ketahuilah rancangan yang Aku punya bagimu; panggilan dan keinginan yang Aku akan berikan kepadamu." Dan tepat itulah yang para murid lakukan. Mereka masuk ke dalam rumah mencari-cari—namun keluar sudah menemukan.

Karena Yesus menemukan dan memanggil mereka. Mereka membatalkan pencarian mereka akan kebenaran dan menerima panggilan baru dan identitas baru, bukan karena mereka memiliki semua jawabannya, namun karena mereka menemukan Dia yang memilikinya. Mereka bukan menemukan suatu proyek keagamaan baru, bukan suatu program baru, melainkan seseorang. Mereka jadi dikenal oleh-Nya, dan pengenalan itu mengubah hidup mereka.