Diamlah: Panduan Sederhana Untuk Saat TeduhSampel

Be Still: A Simple Guide To Quiet Times

HARI KE 1 DARI 5

Diamlah: Di manakah Tamanmu?

Dalam rencana bacaan hari ini, kita membaca tentang maksud awal penciptaan Tuhan: yaitu saat Dia berjalan dan berbicara dengan Adam dan Hawa secara rutin.

Ada ungkapan indah dalam Mazmur 46:11 yang mengatakan ‘Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah’

Ini adalah undangan untuk memperoleh ketenangan dan pengenalan akan Tuhan yang telah bergema sepanjang sejarah.

Hampir setiap pagi saya bangun, membuat secangkir kopi untuk diri sendiri, mengambil jurnal, Alkitab, dan buku-buku, lalu duduk di kursi yang sama di sudut ruang tamu saya. Saya menenangkan diri dan meluangkan waktu untuk menaruh diri saya di tempat yang kondusif untuk bertemu dengan Tuhan.

Saya sepenuhnya percaya bahwa doa—suatu bakti bagi hubungan, pertemuan, dan percakapan dengan Tuhan—adalah akar dari semua yang kita lakukan. Kehidupan tanpa arah diberi makna dalam hubungan dengan Tuhan. Hubungan ini tumbuh dalam komunitas dan melalui pemuridan, tetapi juga dengan membangun dan mengembangkan kehidupan kebaktian pribadi kita.

Sama seperti Adam dan Hawa berjalan bersama Tuhan setiap hari, kita dapat bertumbuh dalam hubungan kita dengan-Nya melalui penerapan saat teduh: secara khusus menyelaraskan diri dengan Tuhan melalui doa, membaca Alkitab, dan renungan. Saat teduh adalah ketika kita tidak hanya berbicara kepada Tuhan tetapi juga meminta Tuhan untuk berbicara kepada kita.

Saat teduh adalah tentang perjumpaan dengan Tuhan. Kata perjumpaan ini berarti 'bertemu dengan'.

Intensionalitas adalah kuncinya. Alkitab dimulai dengan pertemuan rutin yang memiliki maksud di suatu tempat tertentu di suatu waktu tertentu.

Seperti yang telah kita baca hari ini, tempat awal manusia untuk berjumpa dengan Tuhan dimulai di suatu taman.

Tuhan berjalan-jalan setiap hari untuk bersenang-senang bersama Adam dan Hawa! Ini adalah maksud awal penciptaan.

Bayangkan mereka berhenti, menunggu dan mendengarkan, menenangkan diri untuk siap berjalan dan berbicara dengan Tuhan. Seperti inilah suasana saat teduh pada awalnya.

Kita perlu berniat untuk menciptakan tempat dalam hidup kita untuk pertemuan rutin, tempat untuk berjalan, berbicara dan mendengarkan Tuhan.

Di manakah tamanmu?

Kata Ibrani untuk taman adalah ‘gannah’, yang secara harafiah berarti “tempat yang tertutup atau tersembunyi.” Kita semua membutuhkan tempat tersembunyi untuk bertemu dengan Tuhan.

Musim kehidupan akan berubah dan akan ada saatnya musim yang satu lebih mudah dibandingkan dengan yang lain. Anda mungkin dapat meluangkan waktu satu jam sehari, atau Anda mungkin hanya punya waktu beberapa menit di sela-sela jam sekolah. Tuhan mengerti tapi Dia juga merindukanmu.

Di manakah tempat keheningan dan pertemuanmu?

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

Be Still: A Simple Guide To Quiet Times

Diamlah. Bagi sebagian orang, kata sederhana ini merupakan ajakan untuk mengurangi aktifitas. Bagi yang lain, hal tersebut terasa mustahil, di luar jangkauan dunia yang semakin bising, atau terlalu sulit untuk dipertahankan. Brian Heasley menunjukkan bagaimana kita tidak perlu menjadi statis agar hati kita tetap tenang, dan bagaimana bahkan di tengah-tengah kehidupan yang penuh kesibukan, kita dapat melewatkan saat teduh bersama Tuhan.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada 24-7 Prayer yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.amazon.com/Be-Still-Simple-Guide-Quiet/dp/0281086338/ref=sr_1_1?dchild=1&keywords=be+still+brian&qid=1633102665&sr=8-1