Hidup Di Dalam RohSampel
LAWATAN ROH KUDUS
PENDAHULUAN
Lebih dari 2.000 tahun yang lalu ketika para murid dan pengikut Yesus berkumpul di Kamar Loteng pada hari Pentakosta, Roh Kudus Tuhan turun dan membaptis mereka dengan lidah api. Peristiwa ini menimbulkan keributan di antara mereka yang berkumpul di Yerusalem. Rasul Petrus memberitakan Injil untuk pertama kalinya dan tiga ribu orang ditambahkan ke dalam bilangan orang percaya. Sejak hari itu gereja bertumbuh secara terus menerus setelah pencurahan Roh Kudus atas para murid.
Kerinduan dan tujuan Roh Kudus bagi anak-anak Tuhan tidak pernah berkurang atau berubah. Tujuan dan kerinduan Tuhan adalah agar semua orang percaya dipenuhi dengan Roh Kudus sehingga dengan urapan tersebut, orang-orang percaya akan diperlengkapi dan diberdayakan untuk membawa Injil ke semua bangsa di seluruh dunia.
SHARING
Apakah karakteristik orang-orang yang dapat menerima lawatan Roh Kudus?
1. Pertobatan dari dosa (ayat 38).
Pertobatan sejati dimulai ketika kita mengenali sifat dosa kita, berpaling dari dosa, dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Ketika kita dipimpin oleh Roh Kudus, kita mengijinkan Roh Kudus untuk membentuk kita menjadi serupa dengan gambar Allah.
Petrus meminta orang-orang untuk bertobat dari dosa masa lalu mereka sebelum menerima karunia Roh Kudus. Dosa telah memisahkan manusia dari Tuhan dan manusia perlu menerima Yesus Kristus dalam hidup mereka dan bertobat dari dosa-dosa mereka. Setelah itu, barulah Yesus Kristus dapat mencurahkan janji dari Bapa yaitu Roh Kudus. (Kisah 2:33)
Roh Kudus menolong untuk melihat situasi rohani kita di mata Tuhan dan menuntun kita menuju pertobatan dan pemulihan hubungan dengan Tuhan. Roh Kudus membuka mata rohani John Newton, seorang pedagang budak yang kemudian bertobat dari dosa-dosanya dan menyerahkan hidupnya kepada Yesus dan menjadi pengkhotbah Injil. Lagunya yang berjudul “Amazing Grace” menggambarkan bagaimana anugrah Tuhan telah menyelamatkannya. Sampai saat ini lagu tersebut masih terus menyentuh kehidupan banyak orang.
2. Bertekun di dalam firman Tuhan (ayat 42)
Para murid berkomitmen pada ajaran para rasul, bersekutu, dan berdoa bersama. Saat ini kita semua menghadapi masa yang sulit dan menantang, bukan saja hanya karena masalah pandemi tetapi juga masalah dan tantangan lain yang kita hadapi saat ini. Banyak dari kita bisa menjadi letih dan lelah, tidak hanya dalam pergumulan fisik dan emosi, tetapi juga dalam perjalanan rohani kita dengan Tuhan. Keletihan, kekecewaan, dan keputusasaan dan ditambah dengan kesulitan ekonomi yang dihadapi seluruh dunia pada saat ini dapat mempengaruhi banyak kehidupan dan bahkan gereja dan umat-Nya.
Pertanyaan bagi kita adalah apakah kita dapat berpegang teguh pada Firman Tuhan dan bertekun dalam iman kita di masa-masa sulit – sama seperti yang dilakukan oleh para murid di masa lalu? Ketekunan di dalam kebenaran dan firman Tuhan akan membantu kita mempertahankan posisi kita di dalam Tuhan. Orang-orang di Yerusalem berpegang teguh pada Firman Tuhan, belajar dengan penuh semangat, dan sangat diberkati. Roh Kudus akan membimbing kita untuk terus memegang firman Tuhan dan menjaga kita agar tidak mudah terguncang. Kita membutuhkan Roh Kudus lebih dari sebelumnya. Tuhan akan mencurahkan dan melimpahi kita jika kita bersedia untuk bertahan dan menunggu Dia dengan setia. Jangan mengalihkan perhatian kita dari situasi, orang-orang, dan hal-hal lain tetapi fokuskanlah pandangan kita kepada-Nya dan terus bertahan.
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Galatia 6:9)
3. Memiliki persekutuan satu sama lain (ayat 46)
Para rasul dan orang-orang percaya di Yerusalem memiliki satu pikiran dan hati di dalam Kristus, dan mereka mengalami kesatuan yang luar biasa. Hati mereka seolah-olah melebur satu sama lain. Mereka menjual harta miliknya dan membagi-bagikannya kepada siapa saja yang membutuhkan. Kuasa Tuhan terbukti di sini karena Yesus menjadi jauh lebih penting bagi mereka daripada harta milik mereka.
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat (Ibrani 10:25)
Persekutuan menunjukkan kesatuan yang indah dari orang-orang yang percaya di dalam Tuhan. Kesatuan hati dan pikiran di dalam Tuhan akan menunjukkan kepada dunia tentang kuasa kasih dan kehadiran Tuhan di dalam kita, yang merupakan penggenapan doa Tuhan Yesus Kristus dalam Yohanes 17:21 agar kita semua menjadi satu, sama seperti Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah satu.
Kesatuan adalah salah satu kunci utama yang membuka pintu bagi Roh Kudus untuk datang dan bergerak secara dahsyat kepada umat-Nya. Kesatuan membawa kuasa yang besar bagi umat Tuhan untuk mengejar musuh di alam rohani. (Ulangan 32:30a).
KESIMPULAN
Kerinduan Tuhan adalah memberikan hadiah terbaik yang dapat Ia berikan kepada kita, anak-anak-Nya. Hadiah ini adalah Roh Kudus yang merupakan penghibur, guru dan pembimbing kita. Roh Kudus memberdayakan kita dengan pengetahuan, hikmat, dan kemampuan-Nya untuk menyembuhkan dan memberitakan Injil dengan berani karena Dia mengetahui kelemahan kita dan Dia membantu kita untuk mengatasinya. Kuncinya adalah mengakui bahwa kita membutuhkan Dia dan bahwa kita tidak dapat melakukan apapun tanpaNya. Kita perlu merendahkan diri dan mengakui bahwa kita lemah dan membutuhkan Dia, karena Tuhan tidak akan memaksakan diri-Nya kepada kita kecuali kita mengijinkan Dia untuk datang dan bergerak di dalam dan melalui hidup kita.
Kita perlu bertekun untuk mengenal Dia lebih dalam lagi melalui Firman Tuhan; kita tidak dapat memahami dan mengenal Dia sepenuhnya tanpa Firman Tuhan karena Dia adalah Firman.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya (Yohanes 1:1-5)
Kunci agar Roh Kudus bekerja secara efektif dalam hidup dan pelayanan kita adalah ketika kita belajar mengikuti Yesus untuk mencari dan merawat orang-orang di sekitar kita. Yesus menunjukkan belas kasihan (Matius 14:13-21, 15:29-38) kepada orang banyak selama pelayanan-Nya di bumi dan sebagai hasilnya terjadi banyak tanda dan mujizat. Haleluya!
DISKUSI
• Apakah pencurahan Roh Kudus penting di dalam kehidupan orang percaya?
• Apa pengalaman pribadi Anda mengenai lawatan Roh Kudus dalam hidup Anda? Bagikan pengalaman Anda.
• Berdoa untuk satu sama lain.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Renungan ini memberikan gambaran bagaimana kita bisa mempunyia kehidupan yang dituntun oleh Roh Kudus
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg