Siapakah Yesus? Bagian 3Sampel

Sorotan Supranatural

Jika Anda sudah mengikuti dua bagian pertama dari rencana bacaan ini, Anda mungkin tahu bahwa momen ini akan datang. Yesus dan Musa—bersama-sama. Di sepanjang tulisan Matius, ia telah memperlihatkan kepada kita kesamaan di antara Yesus dan Musa, sambil menunjukkan begitu banyak hal di mana Yesus tidak hanya sekedar Musa yang kedua, melainkan yang lebih baik. Perjumpaan ini memperkuat semua yang telah disampaikan Matius kepada kita.

Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia. Matius 17:2-3 TB

Jadi inilah pertanyaannya. Dari semua tokoh penting di dalam Kitab Suci Yahudi, semua raja dan nabi dan hakim-hakim, mengapa Musa dan Elia yang berbagi momen super penting ini bersama Yesus? Di sepanjang Injil Matius, ia telah menarik begitu banyak kesamaan di antara Musa dan Yesus, khususnya yang terkait dengan Hukum Taurat. Musa bertemu dengan Allah di Gunung Sinai dan menerima 10 perintah. Sekarang, inilah dia sekali lagi, di gunung, bertemu dengan Allah dalam rupa manusia. Musa melambangkan Hukum Taurat.

Dan Elia adalah pembawa pesan Allah yang penuh kuasa, seorang nabi. Sesungguhnya, banyak orang menganggapnya sebagai nabi yang terhebat. Pada akhir pelayanannya, dia diangkat ke surga oleh sebuah kereta kuda berapi. Luar biasa kepergiannya. Sekarang, ia berdiri di sini, bersama Allah yang meninggalkan surga untuk membagikan pesan dari Kerajaan-Nya secara pribadi. Elia melambangkan para nabi.

Jadi ketika Allah berbicara dari surga dan berkata, "dengarkanlah Dia [Yesus]," Dia menunjukkan dengan jelas bahwa Hukum Taurat dan para nabi selalu membimbing kita kepada saat ini. Kepada Yesus. Karena Yesus menggenapi Hukum Taurat dan semua nubuatan para nabi. Perjanjian Lama, kitab suci orang Yahudi, menunjuk kepada Yesus bagai sebuah sorotan supranatural.

Dan itulah yang telah ditunjukkan Matius selama ini. Kitabnya adalah catatan injil yang paling erat terkait dengan Perjanjian Lama karena tema utamanya adalah penggenapan janji Allah untuk membawa keselamatan bagi umat-Nya, dan seluruh dunia, melalui Yesus Kristus, Sang Mesias.