Kitab 1 TimotiusSampel

NASEHAT

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat (Ibrani 10:25)

Jika kita membaca kitab Amsal, maka disana akan banyak kita temukan nasehat-nasehat untuk Salomo yang dituliskan oleh ayahnya Daud. Demikian juga Paulus, sebagai bapak rohani dari Timotius, banyak sekali nasehat yang dituliskan Paulus kepada Timotius. Sebenarnya semakin banyak nasehat untuk kita maka itu akan semakin bagus untuk masa depan kita. Penting sekali nasehat-nasehat itu untuk kita dengarkan setiap hari. 

Nasehat itu akan sungguh-sungguh nyata hasilnya bekerja apabila kita mau membuka hati kita, dan dengan sikap rendah hati memperhatikan setiap kalimat nasehat itu. Sebaliknya orang bebal, yaitu orang yang mengeraskan hatinya, yang tidak akan pernah mau menerima nasehat apapun. Kesombongan membuat kita merasa orang hebat, lebih tahu segalanya sehingga yang lain dianggap rendah. 

Bahkan Tuhan pun dapat memakai seorang anak kecil untuk dapat mengubahkan hidup kita. Jangan lihat dia karena kecil, atau orang sederhana sebab jika Tuhan yang menyuruhnya maka lewat perkataan anak kecil atau orang sederhana kita justru menemukan formula yang dahsyat. 

Ketika khotbah disampaikan pada ibadah raya, atau mungkin ibadah kelompok kecil. Bagaimana sikap kita menanggapinya? Karena lewat para pengkotbah, Tuhan sedang menyampaikan nasehat kepada kita. Ketika kita membaca Alkitab, cobalah perhatikan akan nasehat Tuhan disana, terimalah dan mulai merekamnya dalam pikiran kita. Semakin bayak kita merekam nasehat Tuhan maka semakin kaya kita akan hikmat surgawi. 

Semakin banyak nasehat untuk kita maka itu akan semakin bagus untuk masa depan kita