Kitab FilipiSampel

JANGAN TAWAR HATI

Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu (Amsal 24:10)

Rasul Paulus adalah salah satu teladan iman yang dipakai Tuhan luar biasa untuk membimbing umat percaya di daerah Asia kecil dan Eropa. Namun di dalam pelayanannya memberitakan kabar baik dan mengajar umat percaya, dia sering mengalami begitu banyak tantangan dan penghadang. Bahkan ketika dia menuliskan surat-suratnya, seringkali Paulus melakukannya ketika dia berada di dalam penjara.

Bagi Rasul Paulus bukan tentang penderitaannya yang paling penting, atau dia merasa perlu mendapatkan perhatian khusus. Justru bagi Rasul Paulus yang paling utama adalah tentang Kristus yang harus diberitakan dan jemaat Tuhan harus hidup di dalam kebenaran. Penderitaan tidak menghalangi Rasul Paulus untuk maju dalam pemberitaan Injil, sebab dia yakin bahwa di dalam kelemahannya ada kuasa Tuhan yang bekerja memberikan kekuatan. 

Selama kita masih hidup di dunia ini, seorang pun tidak ada yang luput dari persoalan hidup. Ketika Tuhan Yesus berada di dunia maka Dia pun turut dapat melihat dan merasakan apa yang dialami oleh manusia. Apapun persoalan yang kita hadapi Tuhan paling mengerti tentang kita, Dia peduli dengan kita. 

Sama dengan Rasul Paulus, yang mengalami berbagai tantangan berat dalam pekabaran Injil, namun dia tidak tawar hati. Mengapa orang bisa menjadi tawar hati melihat persoalan? Lalu menjadi orang yang tidak berpengharapan? Karena mereka melihat masalah hanya dengan kacamata manusia. Nah kita adalah anak-anak Tuhan, kita punya kacamata Tuhan dalam melihat masalah. Memang secara manusia rasanya tidak mampu, namun Roh Allah ada pada kita, FirmanNya berkuasa, bahwa Tuhan mendengarkan seruan doa orang benar. 

Jadi jangan tawar hati, tetapi percayalah kepada kuasa Ilahi.