Apakah Kebenaran Itu?Sampel

What Is Truth?

HARI KE 5 DARI 7

Mulai Dengan Orang di Cermin

Kemarin kita membantah kebohongan kuno yang berkata bahwa kebenaran itu menekan dan membatasi. Hari ini, kita perlu membahas kesalahpahaman lain tentang kebenaran. Yang ini tidak diucapkan namun sayangnya seringkali disalahgunakan. Ketahuilah, kebenaran tidak pernah dimaksudkan sebagai senjata, tapi fondasi. Namun bahkan di jaman Yesus, para pemimpin agama menggunakan hukum Taurat, kebenaran perjanjian Tuhan dengan umat-Nya, sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan atas orang lain. Dan Yesus TIDAK suka akan hal ini.

Dalam Matius 23, Yesus sudah muak dan Dia menegur orang Farisi dengan intensitas yang seharusnya menakutkan. Dia membeberkan korupsi dan kemunafikan mereka. Ini gambarannya:

“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.” Matius 23:13 TB

Selanjutnya, Yesus menyebut mereka ular, mengatakan bahwa mereka penuh dengan mayat yang membusuk, dan menyimpulkan bahwa mereka adalah anak-anak neraka. Dia tidak main-main. Jelas sekali, Yesus menganggap penggunaan kebenaran secara berbahaya untuk melayani diri sendiri SANGAT serius. 

Mari berhati-hati untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Anda pikir tidak mungkin Anda di tempat yang sama seperti para pemimpin agama itu? Sesungguhnya, lebih mudah menunjukkan kesalahan orang lain daripada mengenali dan mengakui kesalahan sendiri. Mudah untuk mengkritik, mencari keuntungan sendiri, dan melihat diri sendiri lebih baik daripada orang lain. Lagi pula, Anda belum melakukan apa yang dia lakukan. Anda belum pernah pergi sejauh dia. Tapi secara mental, di sinilah, titik dimana kita menjadi orang Farisi. 

Itu sebabnya dengan bijak Yesus mengingatkan kita untuk terlebih dahulu memeriksa diri kita sendiri dan membereskan "balok dar mata kita sendiri" sebelum mencoba menghilangkan selumbar di mata orang lain. Ini gambaran yang lucu, namun jelas menggambarkan kecenderungan kita untuk mengecilkan kesalahan kita sendiri dan sengaja mencari dan memperbesar kesalahan orang lain. 

Ini sebabnya Yakobus, saudara Yesus, membandingkan kebenaran Tuhan, hukum-Nya yang sempurna, dengan cermin. Perhatikan: Anda tidak menggunakan cermin untuk melihat orang lain. Anda menggunakan cermin untuk melihat diri sendiri.  

Tantangan: Apakah Anda cepat untuk menodongkan cermin kebenaran kepada orang lain namun lupa untuk melihat kondisi hati sendiri? Jawablah pertanyaan ini dalam bentuk doa meminta pengampunan bilamana diperlukan dan minta Tuhan terus menyelidiki Anda dan membantu Anda menanggapi dengan rendah hati apapun yang Dia tunjukkan.

Hari 4Hari 6

Tentang Rencana ini

What Is Truth?

Kebenaran saya atau kebenaran? Apa yang terjadi ketika keduanya bertentangan? Bagaimana kita tahu sesuatu itu sungguh-sungguh benar atau tidak? Bergabunglah bersaama kami tujuh hari ke depan untuk memikirkan gagasan bahwa kebenaran bukanlah konsep abstrak—namun pribadi yang nyata. Seseorang dengan nama dan wajah. Seseorang yang bisa membina hubungan, tidak berubah, memberi kehidupan, dan mengasihi selamanya. Seseorang yang bernama Yesus.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Life.Church yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.life.church/