Penghancur Rasa MaluSampel

Abraham & Sarai dan Rasa Malu Karena Kemandulan

Kerinduan Sarai sepertinya tidak terjawab. Dia menunggu dan menunggu, dan walaupun Tuhan telah menjanjikan seorang anak laki-laki, Sarai belum melihat janji-Nya terpenuhi dalam hidupnya.

Sarai kemudian menggunakan caranya sendiri. Apakah alasan Sarai memberikan Hagar, budaknya, kepada Abraham untuk melahirkan anak untuk Sarai berasal dari rasa malu, takut, ketidakpercayaan, atau frustasi, kita tidak tahu. Apapun alasan Sarai, Sarai memilih untuk percaya bahwa caranya lebih baik daripada cara Tuhan. Daripada mengandalkan janji Tuhan dan mengenal karakter Tuhan, Sarai mengandalkan kekuatannya untuk mengatasi situasi itu.

Saat kita dipenuhi oleh rasa malu, kita dapat kehilangan iman kita terhadap janj Tuhan. Saat kita mengharapkan sesuatu dari Tuhan (pasangan hidup, anak, pekerjaan, tubuh yang sehat) dan kita tidak melihat jawaban-Nya, kita dengan mudahnya menjadi patah semangat dan takut bahwa Tuhan tidak akan memberi apa yang menjadi kerinduan hati kita. Jangan biarkan rasa malu atau ketakutan menguasai kita, tetapi mari kita memilih untuk terus percaya kepada janji Tuhan atas hidup kita. Tuhan memang tidak pernah berjanji untuk selalu memberi apa yang kita minta, tetapi Dia berjanji bahwa Dia akan selalu bersama dengan kita, Dia akan menyediakan segala sesuatu untuk kita, dan Dia akan menghibur kita di kesusahan kita. Kita dapat mempercayai Tuhan kita karena karakter-Nya.

Doa

Tuhan, tolonglah aku untuk mendapat kekuatan di dalam-Mu ditengah-tengah pergumulanku. Tunjukkan bahwa Engkau sanggup melakukan mukjizat di dalam kemandulanku, yang akan terjadi di dalam hidupku secara ajaib. Buat aku untuk terus bersyukur atas segalanya yang telah Engkau beri. Tolonglah aku untuk melihat kemuliaan-Mu di dalam segala hal. Amin.