Penghancur Rasa MaluSampel

Wanita Yang Berzinah dan Rasa Malu Karena Ketahuan

Yesus berinteraksi dengan perempuan yang tertangkap basah berbuat zinah dengan cara yang sangat tidak biasa. Para ahli Taurat sudah siap untuk melempari perempuan itu dengan batu. Tetapi Yesus tidak ikut menghukum perempuan itu di hadapan para ahli Taurat, bahkan berkata kepada mereka, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.,” (Yohanes 8:7)

Semua dosa memaku Yesus di kayu salib. Seberapa besar atau kecil dosa yang kita nilai, maupun yang diterima oleh kebudayaan dan kebiasaan, membutuhkan pengorbanan Yesus untuk penebusan dosa kita. Dosa menunjukkan bahwa kita butuh untuk ditebus. Saat dosa kita terbongkar kita ingin menutupinya atau bersembunyi, tetapi jika dosa orang lain yang terbongkar, kita menginginkan penghukuman atas mereka. Yesus memperlakukan kita sama seperti saat Yesus bertemu dengan perempuan yang tertangkap basah berbuat zinah-dengan belas kasih dan instruksi. Dia tidak menghukum perempuan itu, tetapi Dia juga tidak membiarkan perempuan itu hidup di dalam dosa.

Saat aib kita mulai terbongkar, semoga kita mengingat bagaimana Yesus meresponi kita. Saat  aib orang lain terbongkar, semoga kita juga memberikan belas kasih dan kebenaran yang Yesus tawarkan: “Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” (Yohanes 8:11).

Doa

Tuhan, Engkau penuh belas kasih dan pengampun. Tolonglah aku mengingat kasih karunia-Mu saat aku diliputi rasa malu. Tolonglah aku untuk bertobat. Jagalah aku supaya tidak menghukum orang lain, tetapi tolonglah aku untuk dapat membagikan kasih karunia dan kebenaran. Amin