Kitab ObajaSampel

EDOM DAN KESALAHANNYA

Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. (Amsal 18:12)

Siapakah Edom? Edom adalah suatu bangsa yang berasal dari keturunan Esau. Kita membaca kisah Esau dan Yakub, di mana Esau sebagai anak sulung pernah menganggap rendah hak kesulungan dari Tuhan. Esau menukar hak kesulungannya dengan semangkuk kacang merah. Esau juga panas hati dengan adiknya Yakub kemudian menentang orang tuanya dengan mengawini wanita-wanita Kanaan yang adalah para penyembah berhala. Alkitab mengatakan gelap dan terang tidak dapat dipersatukan, janganlah kita menjadi pasangan yang tidak seimbang.

Edom mendirikan kota-kotanya di atas tempat tinggi dan berpikir kalau mereka pasti aman dari serangan bangsa manapun, serta merasa sebagai bangsa yang kuat, makmur dan termahsyur. Mereka menolak mengenal Tuhan yang benar sebaliknya mereka mempercayai dewa-dewa asing serta sihir. Kesombongan atau keangkuhan Edom telah sampai kepada Tuhan, sebab itu Tuhan mengutus hambaNya Obaja untuk memperingatkan Edom.

Mendengar peringatan yang disampaikan Obaja terhadap Edom tidak membuat bangsa ini gemetar tetapi sebaliknya mereka malah memandang rendah Obaja dan justru semakin membanggakan dewa-dewa dan sihirnya. Inilah kesalahan Edom, yaitu kesombongannya. 

Kesombongan pun bisa terjadi pada orang-orang Kristen. Mengapa bisa menjadi sombong? Mungkin hanya mendengarkan khotbah dari para hamba Tuhan terkenal saja. Tidak merasa perlu belajar dari hamba Tuhan lainnya yang dilihat kurang terkenal. Merasa dirinya lebih rohani, lebih di atas, lebih berkualitas, lantas sukar untuk menerima masukan dari orang-orang yang dilihat lebih rendah dari pada dirinya. Ini adalah kesombogan secara rohani. Ingatlah, bahwa di hadapan Tuhan kita semua ini adalah sama. 

Orang yang sombong justru orang yang tidak mengenal Tuhan yang benar.