Penjelajah Alkitab (2 Tawarikh)Sampel

Pertobatan Sejati

Matius 3:8 

“Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.”

Manasye berusia dua belas tahun ketika dia menjadi raja. Berbeda dengan ayahnya, Raja Hizkia, dia melakukan kejahatan di mata Tuhan. Dia membangun kuil untuk dewa-dewa, menyembah berhala, menumpahkan darah yang tidak bersalah dan bahkan mempersembahkan putranya ke dalam api.

Tuhan, melalui nabinya, memperingatkan Manasye, namun dia menolak untuk mendengarkan. Akibat dari pemberontakannya, dia harus masuk ke dalam penjara yang gelap di Babel. Ketika ini terjadi, dia menyadari bahwa dia perlu meminta belas kasihan dan pertolongan Tuhan. Manasye berdoa memohon pengampunan dan merendahkan dirinya. Tuhan yang pemurah hati tidak hanya memaafkan Manasye, tetapi juga mengizinkannya untuk pulang dan melanjutkan tugasnya sebagai raja.

Sekembalinya, Raja Manasye membuktikan pertobatan yang sebenarnya dengan memindahkan berhala dari kuil dan mengembalikan penyembahan yang layak kepada Tuhan dan memerintahkan rakyat Yehuda untuk beribadah.

Ada jalan keluar dari setiap dosa kita. Itu adalah dengan mengakui dosa kita dan menunjukkan pertobatan yang sejati. Pertobatan yang sejati adalah perubahan dalam gaya hidup kita dari ketidaktaatan menjadi ketaatan kepada Tuhan. Jangan tinggal di dalam dosa. Bertobatlah dan tunjukkan pertobatan sejati kita!

Doa : 

Ya Tuhan, Aku sangat membutuhkan Engkau. Engkau telah berjanji bahwa jika aku mengakui dosaku, Engkau akan mengampuniku. Aku benar-benar membutuhkan pengampunan-Mu dan aku ingin bertobat dari dosa-dosaku. Amin.