PROMOSISampel

PROMOSI 3 

Semua orang ingin mendapatkan Promosi. Mendapatkan bonus, kenaikan gaji atau pangkat, kesempatan bisnis yang lebih besar adalah impian semua orang. Tetapi ternyata promosi itu tidak datang secara tiba-tiba. Adapun diperlukan ketekunan, dan ketahanan uji dalam menjalankan pekerjaan/pelayanan kita, sampai akhirnya kita dipromosikan Tuhan naik ke level yang lebih tinggi.

Seperti kisah Yusuf, bagaimana dari seorang budak yang dipenjara lalu dipromosikan menjadi Perdana Menteri Mesir yang kekuasaannya itu hanya berada satu pangkat di bawah Firaun. Tetapi perjalanan Yusuf menuju istana ditempuhnya bukan dengan terjadi begitu saja. Selama 13 tahun ia mengalami proses kehidupan yang tidaklah mudah. Kita melihat, bagaimana justru karakter Yusuf dibentuk Tuhan melalui semua proses yang harus dialaminya itu.

Dari Yusuf ini kita bisa pelajari 3 teladan yang membuat dirinya dipromosikan, yaitu:

Pertama, Yusuf setia dan takut akan Tuhan (Kej. 39:7-9). Yusuf adalah orang yang hidup setia, takut akan Tuhan serta berusaha melakukan segala perintah-Nya. Ketika istri Potifar membujuknya tidur bersama, Yusuf pun menolaknya. Ia tidak mau berbuat dosa terhadap Tuhan dan berkhianat pada majikannya. Jadi apapun keadaan dan godaannya, Yusuf tidak ragu untuk dalam kebenaran dan menjaga kekudusan. Oleh sebab itu maka Tuhan menyertai kehidupan Yusuf, segala sesuatu yang dilakukannya Tuhan buat berhasil. Hiduplah setia dan takut Tuhan, maka promosi itu pasti terjadi.

Kedua, Yusuf peduli terhadap sesama (Kej. 40:6-7). Sepintas hidup Yusuf berjalan di luar rencananya. Ia amat dibenci oleh saudara-saudaranya, menjadi budak di negeri orang, difitnah, dan dipenjara. Namun ia tidak menyalahkan Tuhan dan keadaan. Bahkan menunjukkan kepedulian kepada juru masak dan juru minuman Firaun yang ditahan bersama- sama dengannya di penjara. Peristiwa itu membuka jalan bagi Yusuf untuk mengartikan mimpi Firaun tentang 7 tahun masa kelimpahan dan 7 tahun masa kelaparan. Jadi kepedulian terhadap sesama itu bisa membuka promosi bagi kita.

Ketiga, Yusuf bekerja/melayani dengan baik (Kej. 39:5-6). Saat bekerja di rumah Potifar, Yusuf tidak mengasihani diri meratapi hidupnya. Tidak malas-malasan, justru Yusuf menunjukkan kerajinan, kesetiaan, pengabdian, kejujuran, dan integritas yang tinggi. Dia bekerja sangat baik, sehingga dipercayai penuh oleh majikannya. Dalam penjara pun, Yusuf bekerja dengan sangat baik, sehingga ia dipercayai penuh oleh kepala penjara untuk mengurus narapidana yang lain (Kej. 39:20-21). Mari bekerja dan melayanilah dengan baik, dan bersiaplah mengalami promosi dalam kehidupan ini.

Quote: “Percayalah bahwa pada saat karakter kita siap, maka Tuhan pasti akan mempromosikan kita”