Kitab LukasSampel

JANGAN KECEWA

“Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” (Lukas 7:23) 

Seseorang dapat menjadi kecewa oleh karena apa yang dia harapkan atau inginkan tidak terjadi. Yohanes Pembaptis mengalami hal ini, ketika dia ada di dalam penjara dan mendapat kabar bagaimana hebat kuasa mujizat yang Tuhan Yesus lakukan. Dapatlah dimengerti kenapa Yohanes sampai memiliki perasaan kecewa ini terhadap Tuhan Yesus. Bukankah dia yang menjadi “For Runner” bagi Tuhan Yesus (Luk. 7 :27) sehingga Tuhan Yesus terkenal di mana-mana? Kenapa Tuhan Yesus tidak menolong dia keluar dari penjara? Jika Tuhan Yesus sanggup melakukan banyak mujizat, apalah susahnya melepaskan dia dari penjara. 

Sungguh ironis sekali sikap hati Yohanes sehingga Tuhan Yesus berkata bahwa “diantara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya” (Luk. 7:28). Seandainya sikap hati Yohanes benar, maka mungkin saja ada mujizat yang dia akan alami. 

Kekecewaan dapat kita alami juga dalam menjalani perjalanan iman kita, baik itu dengan sesama atau dengan Tuhan. Kita kecewa karena kita menganggap seharusnya orang lain mengerti dan memahami kondisi kita, tetapi sebaliknya tidaklah demikian. Kita kecewa karena kita ingin mendapatkan balasan yang sama dari orang yang kita tolong, tetapi yang kita dapatkan berbeda. Bahkan kita kecewa dengan Tuhan karena menganggap Tuhan tidak peduli dan mengasihi kita, oleh karena doa-doa kita yang tidak/ belum dijawab oleh Tuhan. 

Ingatlah bahwa kekecewaan tidak ada gunanya. Jika kita diamkan itu akan menjadi akar pahit yang akan menimbulkan banyak masalah di kemudian hari. Jadilah seseorang yang memiliki kebesaran hati, sehingga dapat menerima setiap kondisi dan percaya bahwa Tuhan itu berkuasa dan berdaulat. 

Ketika kita menyerahkan hidup ini pada KASIH dan KUASA pemeliharaan TUHAN, maka tidak akan ada rasa kuatir dan kekecewaan.