EmosiSampel

Emotions

HARI KE 4 DARI 7

Yesus Menunjukkan pada Kita Seperti Apa Sukacita Itu

Hampir semua dari kita menginginkan kebahagiaan dan menghindari penderitaan. Dan meskipun tidak ada yang salah dengan kebahagiaan, panggilan terdalam kita bukanlah untuk menjadi bahagia. Melainkan untuk menjadi kudus—dipisahkan bagi Tuhan. Jadi meskipun sungguh menggoda untuk menginginkan kebahagiaan, Yesus menjanjikan sesuatu yang lebih baik. Di dalam Yesus, kita dapat menemukan sukacita yang sesungguhnya. 

Mari kita lihat perbedaannya: 


Bahagia adalah tujuan yang senantiasa berubah.

Sukacita adalah sebuah pilihan tetap.


Bahagia tergantung kepada kondisi eksternal.

Sukacita berasal dari kedamaian internal.


Bahagia adalah sebuah perasaan. 

Sukacita adalah buah Roh.


Bahagia berkata ini semua adalah tentang diri saya. 

Sukacita berkata ini adalah tentang Roh yang hidup di dalam saya. 


Bahagia berkata bahwa penderitaan adalah masalah yang harus dihindari. 

Sukacita berkata bahwa penderitaan memiliki tujuan yang lebih tinggi. 


Bahagia berkata saya akan baik-baik saja ketika segalanya berubah menjadi lebih baik. 

Sukacita tinggal tetap karena Tuhan tak pernah berubah. 


Jika Anda mencari kehidupan yang bahagia, bebas dari masalah, Anda akan sangat kecewa. Namun kita dapat menemukan sukacita yang sesungguhnya di dalam Yesus.

Sukacita bukan berarti tidak ada penderitaan. Jadi penderitaan dan sukacita bisa hadir bersamaan. Bukan berarti bahwa sukacita menyebabkan masalah kita pergi. Sukacita memberikan sudut pandang baru tentang penderitaan kita.

Renungkanlah bahwa Alkitab selalu berbicara mengenai sukacita yang menerangi suatu kondisi yang sulit—bukannya sekalipun kondisi sulit: 

…marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ibrani 12:1-2 TB 

Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan. Roma 5:3 TB 

…anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. Yakobus 1:2 TB 

Ketika kita bergumul untuk mencari sukacita, kita dapat memandang kepada Yesus. Ia mengalami kesengsaraan sama seperti kita. Namun Ia dengan sukarela menanggung penderitaan karena Ia tahu sukacita dari tujuan-Nya.

Saat kita melewati pencobaan, kita harus menganggapnya sebagai sukacita karena itulah cara kita mengenal Tuhan, bergantung kepada Tuhan, mempercayai Tuhan, dan bertumbuh di dalam keintiman yang lebih dalam bersama Tuhan. Ini tidak berarti bahwa kita tidak dapat atau tidak akan merasakan penderitaan, kesedihan, atau rasa marah. Namun ini berarti kita dapat mengalami sukacita besar dan penderitaan yang luar biasa pada saat yang bersamaan karena pengharapan dan sukacita tetap yang kita miliki di dalam Yesus. 

Doa: Yesus, terima kasih karena memberi kami sukacita dan memberi teladan seperti apakah itu. Bantulah saya untuk memilih untuk bersukacita di dalam setiap masalah dan pencobaan yang saya hadapi--yang sangat menantang sekalipun. Bantu saya untuk selalu melihat kepada-Mu, menanggung penderitaan karena sukacita dari tujuan saya. Saya percaya kepada-Mu. Berilah saya ketekunan, kekuatan, dan sukacita saat melewati hari-hari saya, dan terima kasih karena janji-Mu untuk beserta saya apapun yang terjadi. Dalam nama Yesus, amin.

Hari 3Hari 5

Tentang Rencana ini

Emotions

Hampir semua dari kita berusaha untuk menghindari atau mengabaikan emosi kita. Kita bahkan mungkin bertanya-tanya apakah iman kita dan perasaan kita saling bermusuhan. Namun selama Yesus di dunia, Ia merasakan emosi secara mendalam. Dia tidaklah jauh dari kita. Dia ada bersama kita—bahkan di dalam emosi kita. Dalam Rencana Bacaan Alkitab 7-hari yang menyertai seri khotbah Pastor Craig Groeschel, Emosi, kita akan melihat bagaimana cara Yesus hidup untuk mempelajari bagaimana perasaan kita dapat meningkatkan iman kita.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Life.Church yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.life.church/