Kitab RutSampel

MASALAH DAN BERKAT

Berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku; (Rut 1:8)

Saat kelaparan tiba Naomi meninggalkan rumah dari Betlehem Yehuda bersama suami dan kedua putranya untuk mencari makanan dan masa depan yang lebih baik. Tetapi di kemudian hari suami Naomi meninggal. Kedua putranya Mahlon dan Kilyon menikah tetapi mereka juga meninggal.

Ketika kelaparan berakhir di Israel Naomi kembali, tetapi dia memberi tahu orang-orang untuk tidak memanggilnya dengan nama Naomi lagi tetapi panggil aku “Mara” yang berarti “Pahit”.

Namun di tengah-tengah kesulitannya Naomi masih menemukan iman untuk bergumul dengan Tuhan dan memintanya memberkati kedua menantunya.

Bisakah seseorang yang sedang ditimpa masalah masih menjadi berkat bagi orang lain? Benar saya telah melihat orang-orang di masa-masa sulit tetap mempunyai iman dengan berupaya terus membantu orang lain. Saya telah melihat iman orang-orang menguatkan ketika mereka beralih dari fokus pada keprihatinan mereka sendiri ke pemberian diri kepada orang lain demi untuk Tuhan.

Hari ini kita mungkin menemukan diri kita mempertanyakan Tuhan dan bahkan bergumul dengan Tuhan. Dalam perjuangan semacam ini, marilah kita melihat kepercayaan Naomi pada Tuhan. Dia tahu bahwa menantunya juga menderita. Dia tidak mau menambah penderitaan mereka. Di tengah perpisahan yang penuh air mata, dia berdoa untuk mereka. Naomi sedang dalam perjalanan iman di mana air matanya menyertai perjalanannya dengan Allah.

Bahkan di tengah masalah kita, kita harus terus menjadi berkat bagi orang lain.