Kitab YeremiaSampel

MENYEMBAH BERHALA

Tuhanlah yang menjadikan bumi dengan kekuatan-Nya, yang menegakkan dunia dengan kebijaksanaan-Nya, dan yang membentangkan langit dengan akal budi-Nya. (Yeremia 10:12)

Nabi Yeremia mengingatkan bangsa Yehuda untuk berhenti menyembah berhala. Bangsa Yehuda terbawa arus bangsa-bangsa asing di sekeliling mereka yang menyembah berhala, sehingga mereka melupakan Allah mereka. Mereka telah melihat perbuatan-perbuatan Allah Israel yang ajaib dan dahsyat. Mereka dituntun keluar dari Mesir dengan tangan Tuhan sendiri, mereka melihat penyertaan Tuhan di padang gurun, namun mereka teralihkan oleh berhala-berhala yang disembah bangsa-bangsa lain.

Bangsa Yehuda membangkitkan cemburu Allah, Sehingga Allah memakai nabi Yeremia untuk memperingatkan mereka. Bangsa Yehuda yang tadinya menyembah YHWH sebagai Allah yang hidup, berbalik menyembah allah-allah lain yang sebenarnya buatan tangan manusia. Sekalipun dibuat dengan emas dan perak agar terlihat indah. Mereka menyembah, memuji, dan bahkan menjadi takut akan buatan tangan mereka sendiri. Padahal hanya Allahlah yang patut dan layak diperlakukan demikian.

Mungkin kita beranggapan mereka begitu bodoh, menyembah patung buatan tangan mereka, dan hal itu juga terdengar konyol. Akan tetapi tanpa kita sadari, kita juga bisa melakukan hal serupa. Berhala tidak harus selalu berbentuk patung, berhala adalah apapun yang menggantikan Tuhan dalam hidup kita. Di zaman sekarang mungkin bentuknya tidak lagi dari kayu, batu emas, perak, dsb. Memang hal-hal seperti itu masih ada, namun sebenarnya orang Kristen pun tanpa sadar seringkali melakukan penyembahan berhala. Menggantikan posisi Tuhan dengan hal lain. Pekerjaan kita bisa menjadi berhala, orang tua kita bisa jadi berhala, suami, istri dan anak kita bisa jadi berhala, bahkan pelayanan sekalipun bisa jadi berhala ketika fokus kita bukan lagi Tuhan. 

Ciptaan seharusnya menyembah penciptanya, bukan menyembah ciptaan lainnya.