Kitab YeremiaSampel

TAAT KEPADA SUARA TUHAN 

Besar dalam rancangan-Mu dan agung dalam perbuatan-Mu; mata-Mu terbuka terhadap segala tingkah langkah anak-anak manusia dengan mengganjar setiap orang sesuai dengan tingkah langkahnya dan sesuai dengan buah perbuatannya; (Yeremia 32:19)

Yeremia diperintahkan oleh Tuhan untuk menebus ladang dari sepupunya di Anatot. Padahal di masa pemerintahan Zedekia, Babel sedang mengancam Yerusalem agar takluk dan tidak memberontak. Yeremia sudah mendapatkan firman Tuhan bahwa Nebukadnezar akan menawan Zedekia dan menaklukkan Yerusalem. Dalam situasi seperti ini sungguh rugi menanam investasi berupa tanah. Siapa berani menjamin bahwa tanah tersebut akan tetap dimiliki? Bagaimana kalau pasukan Babel menjarah tanah tersebut. Namun itulah perintah Tuhan dan Yeremia taat. Surat-surat kepemilikan tanah itu kemudian disimpan dalam sebuah bejana tanah, supaya terpelihara dan kemudian hari bisa dimanfaatkan. 

Yeremia sendiri menaati firman Tuhan walau ia sendiri tidak mengerti maknanya. Namun Yeremia menanyakan hal itu. Didalam doa Yeremia kita dapat melihat bahwa dia menunjukkan pemahamannya akan kasih dan keadilan Tuhan. Doa Yeremia bukan lahir dari ketidakpercayaan, melainkan ketidakmengertian. Yeremia tetap percaya dan mengandalkan Tuhan. Maka ia taat melakukan perintah-Nya. 

Kita belajar, bahwa ketaatan kepada Tuhan akan membawa dampak yang sangat positif dan bersifat kekal bagi kehidupan kita. Jangan andalkan manusia yang bersifat sementara. Biarlah kita tetap setia dan taat firman, walau kadang kita tidak mengerti bahkan merasa perintah Tuhan tidak cocok dengan situasi kita saat ini. Tuhan tidak pernah keliru dalam rencana-Nya. Kuatkanlah iman kita agar kita bisa mampu untuk hidup selalu taat kepadaNya.

Ketaatan dapat kita lakukan bukan karena kekuatan kita sendiri, melainkan Roh Kudus yang ada di dalam kita yang memberikan kemampuan untuk melakukan semuanya itu