Bermimpi Besar bersama Bob GoffSampel

Pertanyaan, "Dimanakah kalian?" adalah salah satu interaksi pertama yang kita lihat dalam Alkitab diantara Allah dan manusia seperti kita yang Ia ciptakan. Anehnya, Adam dan Hawa lupa dimana mereka dan bersembunyi. Ketika Allah bertanya, "Dimanakah kalian?", Dia tentunya tidak sedang mencari jawaban yang sebenarnya. Allah mengetahui segalanya, bahkan ketika kita tidak mengerti atau tidak mengetahuinya. Ia bukanlah berbicara mengenai garis lintang dan garis bujur; Ia merujuk pada kondisi pikiran. Ia ingin tahu apakah mereka tahu dimana mereka berada. Mereka tersembunyi di dalam semak belukar, benar, namun mereka sebenarnya berada di suatu tempat yang dinamakan rasa malu. Jangan terpedaya oleh masa lalu. Itu akan membohongi anda, mengalihkan anda, mencuri perhatian anda, dan kemudian menertawakan anda. Rasa malu memiliki satu tujuan saja: membuat anda berdiam di masa lalu nan gelap dan menyembunyikan masa depan yang indah dari diri anda.

Orang lajang ada dimana-mana. Saya tahu itu terdengar seperti sebuah pernyataan yang sudah jelas, dan itu adalah dari satu sudut pandang. Namun berapa banyak orang benar-benar mengetahui dimana mereka berada dalam kehidupan mereka? Menyelesaikannya dimana itu menjadi nyata. Hal yang ironis adalah bahwa hampir semua kita sudah mengetahui jawabannya, namun kita merasa takut untuk mengatakannya dengan keras. "Saya sedang kecanduan. Saya bosan dengan pernikahan saya. Saya menganggap diri saya rendah dan mengambil jalan pintas. Saya takut saya akan ketahuan."

Jadi, ini waktunya. Dimanakah anda? Beranilah. Pikirkan itu, miliki, dan tuliskan atau katakan dengan keras. Bawalah seorang teman ke Starbucks, biarlah mereka mentraktir anda, dan habiskan tiga menit bersama tanpa kepalsuan. Berceritalah pada seseorang, mungkin beberapa orang yang anda percayai, dimana anda sesungguhnya berada. Bila anda tak mampu berkata-kata, selipkan catatan yang anda tulis pada mereka. Kita perlu bercerita pada orang lain dimana kita benar-benar berada agar mereka dapat menemui kita disana. Beritahukan pada Allah, juga, dan katakan langsung. Jangan menutupi kehidupan anda atau mengelabui kondisi anda agar terlihat berbeda dari apa yang terjadi sesungguhnya. Allah sudah tahu—Dia sedang menunggu di taman dan ingin agar anda jujur terhadap diri sendiri dan dengan-Nya dengan mengatakannya. Lagipula, Ia senang mendengar suara anda. Pakai itu dan beritahu Dia. Begitu kita tahu dimana kita berada, Ia dapat membawa kita keluar dari sana.