Damai adalah SeseorangSampel

Peace is a Person

HARI KE 4 DARI 5

Damai adalah Keutuhan

Makna damai menurut kamus adalah tentang kebebasan atau berhenti dari perselisihan atau pertikaian apapun; gencatan senjata membawa penangguhan sementara dari perang; ketenteraman, ketenangan, keheningan.

Definisi ini adalah keinginan dari setiap hubungan. Bagi para ibu, gencatan senjata mungkin datang ketika anak balita Anda yang rewel akhirnya tidur siang atau anak remaja Anda yang emosional pergi ke sekolah. Bagi sebuah pernikahan yang sulit, ini mungkin adalah ketika pasangan Anda yang banyak menuntut pergi ke kantor atau bepergian. Namun datangnya Damai ke dalam dunia manusia tidak memberantas peperangan, kerusakan hubungan, atau stres. Kenyataannya adalah bahwa masalah hubungan kita kelihatannya semakin memburuk ketika kejahatan dan kegelapan memaksa masuk. Menemukan kedamaian di dalam hubungan kita harus datang dari sesuatu yang bukan solusi sementara.

Firman Tuhan memberi kita makna yang berbeda dari damai: kata dalam Bahasa Ibrani, shalom.

Shalom adalah sebuah keadaan utuh atau sempurna; pikiran, jiwa dan tubuh dalam keadaan baik. Shalom membawa Damai. Shalom adalah perdamaian.

Membawa damai adalah tujuan Yesus datang ke dunia. Hidup-Nya menunjukkan cara untuk membawa damai—dengan selalu memberi, mengasihi, dan berkorban bagi orang lain. Membawa damai tidaklah sederhana atau mudah; faktanya, ini sangat mahal. Membawa damai memerlukan kematian. Yesus mengorbankan hidup-Nya sebagai Anak Domba yang sempurna agar kita bisa hidup kekal dan itu adalah kematian kita atas cara-cara egois terhadap orang lain.

Membawa damai seringkali menyakitkan dan membutuhkan usaha untuk menjadikan sesuatu kembali kepada hal yang benar—kebenaran. Ini artinya terus-menerus mematikan diri dan bertekad untuk hidup dari apa yang Kristus sudah lakukan bagi kita. Lewat shalom-Nya, kita bisa membawa Damai di dalam setiap kondisi dan hubungan, tak peduli seberapa sulitnya itu. Shalom melihat ke dalam kehancuran dan memulihkannya menjadi utuh dengan menanggung bersama orang lain dalam kesabaran dan kasih.

Seorang pembawa damai bersedia untuk berbicara—mengatakan apa yang harus dikatakan dalam kebenaran dan kasih, daripada berkomentar sinis atau sepenuhnya menutup diri dengan luka dan tidak mau mengampuni. Menjadi seorang pembawa damai bukan berarti membiarkan orang lain menginjak-injak Anda, atau sangat berhati-hari karena takut akan apa yang orang lain katakan. Seorang pembawa damai selalu berbicara dengan lemah lembut, namun tegas, melawan ketidakadilan bagi orang lain dan diri mereka sendiri.

Membawa damai tidak mempermalukan atau menuntut seseorang berada di pihak Anda dalam suatu perkara juga bukan tentang kendali dan menutup diri dari orang lain. Di dalam konflik, seorang pembawa damai memilih perkataan damai yang rendah hati dan berani tampil untuk mengatur hal-hal dengan benar, dan bukannya memaksakan sesuatu harus benar.

Seorang pembawa damai bersedia berdiri di tengah dan seringkali itu tidak nyaman dan kacau. Terhadap anak-anak kita, ini berarti menghabiskan waktu untuk duduk dan berbincang tentang perasaan dan isi hati mereka. Terhadap orang lain, ini berarti kesediaan untuk membawa perkara ke dalam terang daripada terus-menerus menutupnya. Seorang pembawa damai adalah jembatan bagi hubungan, melawan kuasa dosa dan kegelapan yang membinasakan oleh shalom-Nya.

Yesus memberikan tantangan dan janji dalam Matius 5:9: Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Di dalam dunia yang dipenuhi oleh perselisihan, konflik, dan kekejaman, Dia menyuruh kita untuk membawa damai dari damai-Nya.

Kemampuan dan keberhasilan Anda untuk membawa damai dengan orang lain dimulai dengan menyediakan ruang bagi Damai di dalam hati Anda, karena Damai adalah Seseorang.

Hari 3Hari 5

Tentang Rencana ini

Peace is a Person

Apakah Anda sedang mencari kehidupan penuh damai yang terlindung dari kekacauan dunia? Apakah Anda menginginkan sebuah kehidupan di mana segalanya berjalan lancar, tanpa gangguan atau pertikaian? Kita semua ingin, namun gagasan ini jauh dari kenyataan. Dalam rencana bacaan 5 hari ini temukan bahwa perasaan damai bukan berarti tidak ada masalah atau kesukaran. Damai adalah hadirnya Yesus. Damai adalah Seseorang.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Robin Meadows yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.amazon.com/Robin-Meadows/e/B081QMDFDR?ref_=pe_1724030_132998060