KOLABORASISampel
![KOLABORASI](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimageproxy.youversionapi.com%2Fhttps%3A%2F%2Fs3.amazonaws.com%2Fyvplans%2F19902%2F1280x720.jpg&w=3840&q=75)
Kolaborasi 3
Berkolaborasi dalam pengertian sempitnya bisa diartikan sebagai hal bertolong-menolong. Firman Tuhan pun menegaskan melalui ucapan Rasul Paulus yang mengajar kita: bahwa jika kita ingin memenuhi hukum Kristus maka kita harus hidup bertolong-tolongan dalam menanggung beban yang dipikul oleh saudara-saudara kita.
Dengan kata lain ketika kita bertolong-menolong disitu kita ikut merasakan kesukaran dan kesulitan orang lainnya. Jadi ketika kita bersedia untuk bekerja sama dengan menolong orang yang sedang dalam kesulitan, maka dua hal yang akan terjadi: Pertama, orang yang dalam kesulitan menerima berkat dalam bentuk bantuan, dukungan, dan cinta kasih. Kedua, kita juga memenuhi perintah Allah untuk dapat mengasihi sesama seperti diri kita sendiri.
Minggu lalu kita sudah belajar kolaborasi dalam dunia sekuler, maka mari sekarang kita melihatnya dari segi rohani. Sebagai contoh adalah kisah dalam Markus 2:1-12 sebagai salah satu bentuk kolaborasi dari keempat orang yang menggotong orang lumpuh untuk datang kepada Yesus. Mereka berkolaborasi dengan tujuan yang sama yaitu untuk kesembuhan orang lumpuh tersebut. Upaya mereka terbentur tantangan karena terhalang orang banyak, namun di tengah hambatan yang dialami justru muncul ide kreatif, yaitu dengan membuka atap rumah tempat Yesus mengajar dan dari sana mereka menurunkan tilam tempat orang lumpuh itu terbaring.
Mari kita sama belajar terdapat 4 pelajaran penting dari kisah ini, yaitu:
Pertama, mereka peduli untuk berbuat sesuatu bagi orang lain (2-3). Ketika tersiar kabar bahwa Yesus datang kembali ke Kapernaum (1), mereka segera membawa temannya yang lumpuh itu agar Yesus menyembuhkannya. Hal ini memperlihatkan adanya kasih dalam diri mereka untuk melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain.
Kedua, mereka bekerja bersama (4). Tidak sulit bagi keempat orang itu untuk menggotong seorang lumpuh, namun dibutuhkan kerja sama yang baik untuk menurunkan si lumpuh itu dari atap ke ruangan di mana Yesus berada.
Ketiga, mereka tidak mempersoalkan siapa yang akan mendapat penghargaan. Perhatikan bagaimana di sepanjang kisah ini, tidak sekalipun disebutkan nama mereka. Hal ini menunjukkan kerendahan hati demi kebaikan bersama.
Keempat, mereka tidak mudah menyerah (4). Hal ini terlihat dari bagaimana mereka berusaha membuka atap ketika tahu bahwa mereka tidak dapat membawanya lewat pintu. Hasilnya, Tuhan melihat iman mereka dan teman mereka disembuhkan secara rohani dan jasmani (5, 12). Peristiwa ini membuat semuanya takjub dan memuliakan Allah (12).
Quote: “Allah rindu kita saling terkait untuk memberikan pertumbuhan kepada setiap pribadi”
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
![KOLABORASI](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimageproxy.youversionapi.com%2Fhttps%3A%2F%2Fs3.amazonaws.com%2Fyvplans%2F19902%2F1280x720.jpg&w=3840&q=75)
Setiap orang membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial sebenarnya manusia tidak seorang pun yang bisa hidup sendirian. Tema pengajaran kita pada saat ini adalah COLLABORATION atau Kolaborasi dalam bahasa Indonesianya
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada GBI ROCK Mojokerto yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://rockmojokerto.com |