Kitab 2 SamuelSampel

Jawaban Tuhan vs Ekspektasi Manusia

Bagaimana jadinya kita meresponi Tuhan apabila Ia menjawab doa namun tidak sesuai dengan ekspektasi kita? Pada umumnya kecenderungan kita adalah menjadi kecewa kepada Tuhan, dan mengajukan setumpuk pertanyaan "alasan" mengapa Tuhan menunda atau menolak permohonan doa kita. Kita lebih suka jika Tuhan menjawab doa sesuai dengan apa yang kita harapkan, bukan apa yang Tuhan inginkan, sekalipun kita percaya rancangan Tuhan pasti jauh lebih baik. 

Daud jelas ditolak ketika ingin mendirikan rumah bagi Tuhan. Tuhan lebih memilih anaknya, Salomo, untuk mewujudkan kerinduan Daud tersebut. Akan tetapi Daud tidak kecewa. Ia merespon jawaban Tuhan dengan sebuah kalimat, "Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah?" Daud sadar sepenuhnya bahwa, sekalipun dirinya adalah seorang raja, tetapi ia tidak memiliki kewenangan apa pun untuk mengatur Tuhan. Kita melihat bagaimana dia di ajar tentang kerendahan hati dan ketaatan kepada Allah.

Dalam doa, Daud mengakui bahwa Tuhan lebih mengenal siapa dirinya. Bahkan Tuhan telah merancang hal yang sangat baik bagi masa depan Daud dan keluarganya. Rencana Tuhan bagi dirinya jauh lebih indah dan sempurna dibandingkan dengan apa yang dia rancang bagi Tuhan. 

Tentu banyak di antara kita yang ingin mengisi hidup dengan melakukan banyak hal bagi Tuhan. Ada juga yang sibuk melayani Tuhan dengan berbagai cara karena kerinduan memuliakan Tuhan. Namun ingatlah, adalah hal baik jika kita ingin melakukan sesuatu bagi Tuhan, namun Tuhan pun punya kerinduan yang lebih besar untuk berkarya bagi kita dan di dalam hidup kita.

Bila Tuhan punya rencana atas hidup kita, Dia akan menyelesaikannya sehingga kita akan melihat keindahan pada akhirnya.