Info Rencana

Sukacita: Detik-Detik Menjelang NatalSampel

Joy: A Countdown to Christmas

HARI KE 2 DARI 7

Sukacita dalam Bentuk Manusia


Ketika Anda memikirkan kata "sukacita," apa yang terlintas di pikiran?


Jika Anda adalah seorang Israel yang hidup di zaman Perjanjian Lama, itu akan tampak seperti sorakan sukacita dalam ibadah, mengekspresikan sukacita dalam upacara agama, dan merefleksikan kegembiraan atas contoh-contoh spesifik kesetiaan Allah kepada bangsa Anda.


Ada hal yang sedikit berubah dalam Perjanjian Baru. Karena kelahiran Kristus, sukacita bukan hanya diharapkan, tapi juga merupakan keyakinan penuh pujian yang tinggal di dalam Anda — mengingatkan Anda bahwa Allah menepati janji-janji-Nya dan mengerjakan segala sesuatu untuk kebaikan Anda dan kemuliaan-Nya. Sukacita membantu Anda memusatkan perhatian pada Yesus dan mengarahkan orang lain kepada Yesus karena sukacita yang penuhadalah Yesus sendiri.

Ketika Anda merayakan datangnya Natal, luangkan waktu untuk bersyukur kepada Tuhan atas sukacita yang datang ke dunia saat Yesus meninggalkan surga untuk menjadi Imanuel, “Tuhan beserta kita.”


Doakan Doa ini:

Ya Tuhan, bersama-Mu saya memiliki semua yang saya butuhkan. Terima kasih telah menjadi "Tuhan beserta kami." Terima kasih karena telah menjadi sumber sukacita kami dan alasan saya menyembah. Terima kasih telah memilih untuk menjadi korban utama agar saya dapat mengenal Engkau secara pribadi dan intim. Karena Engkau, saya punya alasan untuk menyembah.


Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Joy: A Countdown to Christmas

Natal seharusnya menjadi musim sukacita - - tetapi apa sebenarnya sukacita itu dan bagaimana Anda memilihnya ketika dunia dipenuhi dengan luka dan penderitaan? Temukan apa yang sebenarnya dimaksud "sukacita bagi dunia" d...

More

Rencana Bacaan Alkitab ini dibuat dan disediakan oleh YouVersion.

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami