Kingdom Devotion - Dr. Heintje Kobstan - Bacaan: Keluaran 1-7Sampel

Kingdom Devotion - Dr. Heintje Kobstan
EUFORIA PEMBEBASAN BERUBAH MENJADI MALAPETAKA
Bacaan: Keluaran 5

Kepercayaan kita berproses seiring janji Tuhan. Proses kepercayaan ini membutuhkan respon yang benar dalam menanti penggenapan janji Tuhan.

Ketika Musa dan Harun bertemu dengan tua-tua Israel, mereka menyampaikan firman Tuhan dan memperlihatkan tanda-tanda mujizat. Maka percayalah orang Israel kepada Mereka. Israel sangat bersukacita mendengar bahwa Tuhan telah mengindahkan dan melihat kesengsaraan mereka dan merekapun sujud menyembah Tuhan. Penggenapan janji Tuhan telah nampak di depan mata mereka karena Musa dan Harun. Lalu Musa dan Harun menemui Firaun dan menyatakan akan membawa keluar bangsa Israel untuk beribadah kepada Allah.

Firaun menganggap Musa dan Harun hanya mengada-ada saja dan ia tidak mempercayai Allah Israel yang mereka beritakan. Bahkan ancaman penyakit sampar dan pedang pun tidak membuat Firaun takut. Mereka tidak menduga penolakan ini, mereka pikir Firaun akan langsung mengijinkan Israel pergi. Bahkan Firaun memberi perintah untuk menambah beban kerja orang Israel. Orang Israel menyalahkan Musa dan Harun, dan Musa dan Harun pun menyalahkan Tuhan karena hukuman itu. Euforia pembebasan berubah menjadi malapetaka, Musa menjadi tawar hati. Padahal sebelumnya Tuhan sudah memberitahu tentang sikap Firaun. Tetapi Musa begitu percaya diri karena telah mendapatkan kepercayaan orang Israel untuk membebaskan mereka, tidak mengingat firman Tuhan tentang sikap Firaun. Musa dan Israel harus mengalami proses pahit ini untuk dapat melihat kuasa Tuhan.

Janji Tuhan yang diberikan bagi umatNya hampir menjadi kenyataan tapi kemudian buyar begitu saja. Seakan rencana Tuhan itu gagal dan Tuhan tak berdaya. Proses kepercayaan ini membutuhkan respon yang baik untuk melihat mujizat Tuhan terjadi.

#passionateheintje.blogspot.com
Kel. 5:22 "Lalu Musa kembali menghadap TUHAN, katanya: "Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus?"